Ramadan atau Ramadhan? Simak Penjelasan Lengkapnya

Ramadan atau Ramadhan? Simak Penjelasan Lengkapnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 08 Feb 2025 10:00 WIB
Mosques dome on dusk sunset sky and crescent moon symbol religion of Islamic free space text with Ramadan month, Eid Al Adha, Eid Ul Fitr, Muharram
Ilustrasi Ramadan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sumetha Suebchat)
Jakarta -

Bulan yang dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi tiba, membawa berkah dan kesempatan untuk meraih ampunan. Momen istimewa ini selalu disambut dengan penuh suka cita, mulai dari persiapan ibadah hingga berbagai tradisi khas yang menyertainya.

Di tengah antusiasme menyambut bulan suci, muncul pertanyaan yang sering diperdebatkan, yaitu mana penulisan yang benar, Ramadan atau Ramadhan? Sebagian orang terbiasa menulis "Ramadhan" dengan huruf "dh", sementara yang lain menggunakan "Ramadan" tanpa huruf rangkap.

Lantas, mana yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, Ramadan atau Ramadhan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penulisan Ramadan yang Benar Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk penulisan kata yang benar adalah Ramadan. Bukan Ramadhan, Romadhon, atau variasi lainnya.

Dalam KBBI, kata Ramadan dikategorikan sebagai kata benda. Istilah ini merujuk pada bulan ke-9 dalam kalender Hijriah yang berlangsung selama 29 atau 30 hari, pada bulan ini umat Islam yang telah mencapai usia balig diwajibkan menjalankan ibadah puasa.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan dalam website Kantor Bahasa Maluku Kemendikbud, KBBI menetapkan Ramadan sebagai bentuk baku karena mengikuti aturan penyerapan kosakata asing.

Oleh karena itu, setiap kata dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia harus menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku.

Dalam bahasa Indonesia, rangkap konsonan seperti /dh/ tidak digunakan. Aturan ini tidak hanya berlaku untuk kata serapan dari bahasa Arab, tetapi juga untuk kosakata dari bahasa lainnya.

Kapan Bulan Ramadan 2025?

Selain mempertanyakan cara penulisan yang benar, umat Islam di Indonesia juga menanti kepastian kapan awal Ramadan dimulai. Penentuan awal bulan suci ini menjadi perhatian setiap tahun karena berkaitan dengan ibadah puasa dan berbagai persiapan menyambutnya.

Berdasarkan Kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Perkiraan ini menjadi panduan awal bagi umat Islam dalam mempersiapkan ibadah puasa Ramadan tahun 2025.

Meski demikian, jadwal tersebut masih dapat berubah sesuai dengan hasil sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sidang ini biasanya berlangsung pada akhir bulan Syaban untuk menetapkan secara resmi awal Ramadan.

Keutamaan Bulan Ramadan

Mengutip dari buku Al-Baqiyatus Shalihat karya Syaikh Rabi' Abdurrauf Az-Zawawi yang diterjemahkan oleh Masturi Irham dan Malik Supar, serta buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (1): Menyambut Ramadhan oleh Saiyid Mahadir, terdapat beberapa keutamaan bulan Ramadan.

1. Bulan Diturunkannya Al-Qur'an

Ramadan menjadi bulan yang istimewa karena di dalamnya Allah menurunkan kitab suci Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Al-Qur'an juga menjadi sumber petunjuk yang jelas bagi orang-orang beriman serta pembeda antara kebenaran dan kebatilan.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185,

؎َهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وََؚيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ ؎َهِدَ مِنْكُمُ ال؎َّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ ؚِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ ؚِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَؚِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَ؎ْكُرُوْنَ

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

2. Bulan Kesabaran

Selama Ramadan, umat Islam diwajibkan berpuasa, yang tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari hawa nafsu, termasuk kemarahan. Puasa mengajarkan pengendalian diri dan memperkuat ketakwaan kepada Allah.

Puasa Ramadan hukumnya wajib. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 183,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتَِؚ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتَِؚ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَؚْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

3. Bulan Penuh Berkah

Ramadan dikenal sebagai bulan yang dipenuhi keberkahan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh keberkahan. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian berpuasa di dalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang." (HR An Nasa'i)

4. Bulan Dibukanya Pintu Surga

Salah satu keistimewaan Ramadan adalah terbukanya pintu-pintu surga, tertutupnya pintu-pintu neraka, dan dibelenggunya setan.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ صُفِّدَتِ ال؎َّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَُؚوَاُؚ الجَّنَةِ ، وَغُلِّقَتْ أَؚْوَاُؚ النَّارِ

Artinya: "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu." (HR Bukhari dan Muslim)

5. Bulan yang Terdapat Malam Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan, lebih baik dari seribu bulan. Dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr, Allah SWT menjelaskan bahwa pada malam ini, para malaikat turun ke bumi dengan membawa berbagai urusan atas izin-Nya. Malam ini dipenuhi kesejahteraan hingga terbit fajar.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 1-5,

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Dan tahukah engkau apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabbnya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads