Kontribusi NU dalam Menekan Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia

SARASEHAN ULAMA

Kontribusi NU dalam Menekan Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia

Dea Duta Aulia - detikHikmah
Jumat, 31 Jan 2025 19:00 WIB
Gus Yahya bertemu dengan puluhan kiai yang berasal dari berbagai daerah Indonesia di Kantor PCNU Surabaya
Foto: Istimewa
Jakarta -

Saat ini, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan reformasi politik, hukum, birokrasi, memperkuat pencegahan sekaligus pemberantasan korupsi, serta narkoba. Hal itu tertuang pada Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo Subianto.

Adapun realisasi yang telah dijalankan oleh sejumlah instrumen negara seperti Kepolisian. Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Kepolisian telah mengungkap 80 perkara dan 3 di antaranya jaringan narkoba internasional. Dari 80 perkara tersebut, polisi menetapkan 136 tersangka.

Selain Kepolisian, upaya pemberantasan narkoba juga dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). NU telah melakukan sejumlah pendekatan agar penggunaan narkoba di masyarakat bisa ditekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Profesor Ilmu Ushul Fiqih, Prof Moh Mukri mengatakan NU telah melakukan sejumlah pendekatan untuk menekan angka penggunaan narkoba. Adapun pendekatan yang dilakukan secara agama, psikologi, dan sosial.

Menurutnya, pendekatan tersebut sengaja dilakukan karena orang yang mengalami kecanduan narkoba bisa meninggalkan ajaran agama. Sebab otaknya menjadi rusak dan jiwanya mengalami guncangan sehingga berpotensi kehilangan akal sehat.

ADVERTISEMENT

"Karena bagaimanapun kita semua tahu, bahwa seberapa mahal harga narkoba akan dibeli oleh orang tersebut. Hal ini yang menjadikan pemborosan. Lebih dari itu kehormatan akan hilang, banyak sekali rumah tangga yang orang tuanya sukses, kariernya hebat di pelbagai posisi, tapi ternyata anaknya menjadi korban narkoba dikarenakan kesibukan orang tua," kata Prof Moh Mukri dikutip dari website NU, Jumat (30/1/2025).

Untuk pendekatan psikologi, dia mencontohkan orang-orang yang sedang mengalami stres berat berpotensi mendorong mereka untuk menggunakan narkoba. Oleh karena itu, pendekatan secara psikologi perlu dilakukan.

"Kedua ialah pendekatan psikologi. Hal ini dikarenakan banyak orang-orang secara kejiwaan mengalami goncangan rumah tangga yang mengakibatkan stres dan akhirnya melarikan diri ke narkoba. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan secara psikologis. Kemudian terakhir, sosialisasi masif. Hal ini penting, karena manusia sebagai makhluk sosial, di manapun akan berinteraksi dengan orang luar. Pertemanan dan pergaulan akan mempengaruhi seseorang dalam bertindak," jelasnya.

Upaya yang dilakukan oleh PBNU tidak hanya sebatas itu saja. NU pun mengajak para ulama untuk berkumpul dalam rangka menguatkan visi misi kebangsaan melalui program Sarasehan Ulama bertema 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU'.

Dalam acara tersebut, para ulama bakal berdiskusi mengenai Asta Cita ke-7 terkait dengan Memperkuat Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi, serta Memperkuat Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dan Narkoba'.

Acara tersebut bakal membedah secara tuntas terkait upaya PBNU untuk berkontribusi mewujudkan Asta Cita ke-7. Adapun acara 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' bakal diselenggarakan pada 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Acara tersebut juga bisa disaksikan secara live streaming di detikcom pada 4 Februari 2025 mulai pukul 13.00 WIB.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads