Waalaikumsalam atau Waalaikumussalam, Bagaimana Cara Menjawab Salam yang Benar?

Waalaikumsalam atau Waalaikumussalam, Bagaimana Cara Menjawab Salam yang Benar?

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 03 Jan 2025 05:45 WIB
Ilustrasi silaturahmi online
ilustrasi muslim mengucapkan salam Foto: Shutterstock
Jakarta -

Mengucapkan salam dan menjawab salam merupakan perbuatan yang baik dalam Islam. Mengucapkan salam hukumnya sunnah dan menjawab salam hukumnya wajib. Tapi bagaimana cara menjawab salam yang benar?

Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menebarkan salam. Bahkan salam menjadi amalan ringan yang dapat membawa pada kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda: "Jika seseorang diantara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah memberi salam kepadanya. Jika antara dia dan saudaranya terhalang pepohonan, dinding atau bebatuan, kemudian mereka berjumpa kembali, maka ucapkan salam kepadanya." (HR.Abu Daud)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hadits lain dari Abu Hurairah RA ia berkata,

"Seorang laki-laki lewat di hadapan Rasulullah SAW dan beliau sedang berada di sebuah majelis, laki-laki itu mengucapkan, 'Assalamualaikum'. Rasulullah SAW bersabda, 'Sepuluh kebaikan.' Lalu laki-laki lain lewat dan mengucapkan 'Assalamualaikum warahmatullah.' Lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Dua puluh kebajikan.' Laki-laki lain lewat dan mengucapkan, 'Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.' Rasulullah SAW bersabda, 'Tiga puluh kebajikan'." (HR At Tirmidzi, Al Bukhari, Ahmad, dan Ad Darimi)

ADVERTISEMENT

Ucapan salam "Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh" memiliki arti "Semoga keselamatan, keberkahan, dan rahmat Allah menyertai kamu sekalian." Tidak sekadar ucapan sapaan, salam ini juga bermakna doa bagi sesama.

Ucapan Jawaban Salam

Menjawab salam hukumnya wajib, oleh karena itu setiap muslim yang mendapat ucapan salam harus menjawabnya. Beberapa kalangan muslim memiliki ucapan jawaban salam yang berbeda, ada yang menjawab "Wa'alaikassalaam," dan sebagian lainnya menjawab "Wa'alaikumussalaam.

Mana jawaban salam yang benar?

Mengutip Kitab Riyadhus Shalihin yang diterjemahkan Solihin, Imam Nawawi menjelaskan cara menjawab salam yang benar. Berikut bacaannya:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Bacaan latin: Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Artinya: "Begitu juga semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepada kalian."

Dalam bukunya yang lain, Imam Nawawi menjelaskan, seminimal mungkin seorang muslim dapat membalas salam dengan mengucapkan, "Wa'alaikassalaam," atau "Wa'alaikumussalaam."

Alternatif jawaban lainnya menurut Imam Nawawi yang dapat digunakan dan dianggap cukup untuk menjawab salam yakni, dengan membuang huruf ﻭ (wawu) di depan kalimat. Dengan kata lain, sudah cukup bagi seorang muslim menjawab salam dengan bacaan, "Alaikumussalaam."

Menjawab salam juga biasa diucapkan dengan ta'rif atau tankir.

Dikutip dari Kitab Haasyiyah Jamal yang diterjemahkan oleh Tim Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah dalam buku Tanya Jawab Islam, menjawab salam dengan ta'rif maupun tankir sama benarnya. Bacaan ta'rif yaitu, "Walaikumussalam," sedangkan bacaan tankir yang dimaksud yaitu, "Waalaikumsalam."

Meski keduanya sama-sama boleh digunakan, kitab tersebut menjelaskan, penggunaan yang paling utama dan paling tepat untuk menjawab salam adalah kalimat yang ta'rif (Walaikumussalam).

Wallahu 'alam.

Hukum Menjawab Salam

Mengutip buku Fikih Sosial: Tuntunan dan Etika Hidup Bermasyarakat karya Abdul Aziz ibn Fauzan ibn Shalih, Imam Qurthubi berkata, "Para ulama sepakat bahwa hukum mengucapkan salam adalah sunnah yang sangat dianjurkan, sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib, sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 86."

Surat An-Nisa ayat 86

وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا

Artinya: Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.

Dalam buku Hidup Indah dengan Adab Mulia: 10 Adab Muslim Sehari-hari karya Syaiful Muhammad, dijelaskan menjawab salam hanya wajib bagi orang ataupun kelompok yang dituju saja. Maka jika salam tersebut tertuju pada satu orang maka hukum menjawabnya adalah fardhu ain, artinya orang tersebut wajib menjawabnya sendiri dan tidak boleh diwakilkan orang lain.

Apabila salam diucapkan kepada kelompok, maka menjawab salam hukumnya adalah fardhu kifayah bagi kelompok tersebut. Artinya jika salam tersebut dijawab oleh satu orang saja di antara mereka maka kewajiban menjawab salam telah gugur bagi semuanya.

Jika seseorang mendengarkan salam dari orang lain dan dia tahu bahwa salam tersebut tidak ditujukan kepadanya dia tidak wajib untuk menjawabnya. Misalnya, jika seseorang sedang duduk di masjid, kemudian ada seseorang masuk dan memberikan salam kepada orang lain pula, maka seorang yang duduk di masjid tidak wajib menjawab salam karena tidak ditujukan kepadanya.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads