Surah Al Baqarah ayat 256 menjelaskan tentang tidak adanya paksaan dalam memeluk Islam. Agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi dalam berdakwah menyebarkan ajarannya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 256,
لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm
Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 256
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Al Baqarah ayat 256 menjelaskan bahwa tidak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk agama Islam. Tidak diperbolehkan juga menggunakan kekerasan dalam berdakwah.
"Janganlah kamu menggunakan paksaan apalagi kekerasan dalam berdakwah. Ajaklah manusia ke jalan Allah dengan cara yang terbaik," tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Al Baqarah ayat 256.
Lebih lanjut dijelaskan, tidak boleh ada paksaan untuk beriman. Sebab, iman merupakan keyakinan dalam hati dan tidak ada seorang pun yang dapat memaksa hati orang lain untuk meyakini sesuatu.
Melalui surah Al Baqarah ayat 256 turut dijelaskan bahwa barang siapa yang tidak lagi percaya kepada Thagut atau tidak lagi menyembah patung dan benda lainnya melainkan beriman kepada Allah SWT maka ia sudah mendapat pegangan yang kokoh. Saking kokohnya maka diibaratkan dengan tali yang kuat dan tidak akan putus.
"Iman yang sebenarnya adalah iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lidah dan diiringi dengan perbuatan." lanjut Tafsir Kemenag RI menafsirkan surah Al Baqarah ayat 256.
Allah SWT senantiasa mendengar dan mengetahui apa yang diyakini serta diperbuat oleh anggota badan manusia. Sang Khalik juga akan membalas amal seseorang sesuai dengan iman, perkataan dan perbuatan mereka.
Sementara itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan surah Al Baqarah ayat 256 berisi tentang dasar teguh dari Islam. Musuh Islam banyak menebarkan fitnah dengan mengatakan Islam dimajukan dengan pedang.
Karenanya, ditegaskan juga dalam surah Al Baqarah ayat 256 bahwa Islam tidak pernah memaksa seseorang untuk menjadi penganutnya.
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi