Surah Al Baqarah Ayat 256: Tidak Ada Paksaan dalam Memeluk Agama Islam

Surah Al Baqarah Ayat 256: Tidak Ada Paksaan dalam Memeluk Agama Islam

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 27 Des 2024 14:00 WIB
Ilustrasi seorang anak sedang membaca Al-Quran
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Foto: Pexels/Abdullah Ghatasheh)
Jakarta -

Surah Al Baqarah ayat 256 menjelaskan tentang tidak adanya paksaan dalam memeluk Islam. Agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi dalam berdakwah menyebarkan ajarannya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 256,

Ω„ΩŽΨ§Ω“ Ψ₯ΩΩƒΩ’Ψ±ΩŽΨ§Ω‡ΩŽ فِى Ω±Ω„Ψ―Ω‘ΩΩŠΩ†Ω Ϋ– Ω‚ΩŽΨ― ΨͺΩ‘ΩŽΨ¨ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΩ†ΩŽ ٱلرُّشْدُ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ω±Ω„Ω’ΨΊΩŽΩ‰Ω‘Ω ۚ ΩΩŽΩ…ΩŽΩ† ΩŠΩŽΩƒΩ’ΩΩΨ±Ω’ Ψ¨ΩΩ±Ω„Ψ·Ω‘ΩŽΩ°ΨΊΩΩˆΨͺِ ΩˆΩŽΩŠΩΨ€Ω’Ω…ΩΩ†Ϋ’ Ψ¨ΩΩ±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω Ω±Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩ…Ω’Ψ³ΩŽΩƒΩŽ Ψ¨ΩΩ±Ω„Ω’ΨΉΩΨ±Ω’ΩˆΩŽΨ©Ω Ω±Ω„Ω’ΩˆΩΨ«Ω’Ω‚ΩŽΩ‰Ω° Ω„ΩŽΨ§ Ω±Ω†ΩΩΨ΅ΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ Ϋ— ΩˆΩŽΩ±Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ³ΩŽΩ…ΩΩŠΨΉΩŒ ΨΉΩŽΩ„ΩΩŠΩ…ΩŒ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Lā ikrāha fid-dΔ«n, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biαΉ­-ṭāgα»₯ti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuαΉ‘qā lanfiṣāma lahā, wallāhu samΔ«'un 'alΔ«m

Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 256

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Al Baqarah ayat 256 menjelaskan bahwa tidak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk agama Islam. Tidak diperbolehkan juga menggunakan kekerasan dalam berdakwah.

"Janganlah kamu menggunakan paksaan apalagi kekerasan dalam berdakwah. Ajaklah manusia ke jalan Allah dengan cara yang terbaik," tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Al Baqarah ayat 256.

Lebih lanjut dijelaskan, tidak boleh ada paksaan untuk beriman. Sebab, iman merupakan keyakinan dalam hati dan tidak ada seorang pun yang dapat memaksa hati orang lain untuk meyakini sesuatu.

Melalui surah Al Baqarah ayat 256 turut dijelaskan bahwa barang siapa yang tidak lagi percaya kepada Thagut atau tidak lagi menyembah patung dan benda lainnya melainkan beriman kepada Allah SWT maka ia sudah mendapat pegangan yang kokoh. Saking kokohnya maka diibaratkan dengan tali yang kuat dan tidak akan putus.

"Iman yang sebenarnya adalah iman yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lidah dan diiringi dengan perbuatan." lanjut Tafsir Kemenag RI menafsirkan surah Al Baqarah ayat 256.

Allah SWT senantiasa mendengar dan mengetahui apa yang diyakini serta diperbuat oleh anggota badan manusia. Sang Khalik juga akan membalas amal seseorang sesuai dengan iman, perkataan dan perbuatan mereka.

Sementara itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan surah Al Baqarah ayat 256 berisi tentang dasar teguh dari Islam. Musuh Islam banyak menebarkan fitnah dengan mengatakan Islam dimajukan dengan pedang.

Karenanya, ditegaskan juga dalam surah Al Baqarah ayat 256 bahwa Islam tidak pernah memaksa seseorang untuk menjadi penganutnya.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads