Batas Sholat Tahajud dan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakannya

Batas Sholat Tahajud dan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakannya

Indah Fitrah - detikHikmah
Kamis, 26 Des 2024 20:01 WIB
sholat tahajud
Sholat Tahajud. Foto: istock
Jakarta -

Bagi umat Islam yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT, sholat Tahajud memiliki keutamaan luar biasa. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya mengenai batas sholat Tahajud yang tepat.

Memahami waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat ini sangat penting agar ibadah menjadi lebih khusyuk dan doa-doa kita diterima oleh-Nya.

Syarat Sholat Tahajud

Sholat Tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Mengutip dari buku Panduan Lengkap Sholat Tahajud: Niat, Tata Cara, Doa, Taubat Nasuha, Dll terbitan Hasana.id, sholat ini dilakukan pada malam hari, tepatnya setelah sholat Isya hingga sebelum waktu subuh tiba. Oleh karena itu, sholat Tahajud tidak dapat dikerjakan pada siang hari atau sebelum melaksanakan sholat Isya.

Syarat utama untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sebentar. Jika sholat malam dilakukan tanpa diawali tidur, sholat tersebut disebut qiyamullail, bukan sholat Tahajud. Dengan demikian, sholat Tahajud harus diawali dengan sholat Isya dan tidur singkat sebelumnya. Ini adalah pendapat yang kuat, meski ada pendapat lain yang memperbolehkan tanpa didahului tidur.

Jumlah rakaat sholat Tahajud minimal adalah dua rakaat, sedangkan jumlah maksimalnya tidak terbatas. Namun, sebagian pendapat menyatakan bahwa jumlah maksimalnya adalah delapan hingga dua belas rakaat. Tata cara pelaksanaan sholat Tahajud pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya dan tidak memiliki gerakan khusus.

Batas Waktu Sholat Tahajud

Sholat Tahajud adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, yang dilakukan di malam hari setelah tidur. Waktu untuk melaksanakan sholat Tahajud mengikuti ajaran dari Rasulullah SAW dan para sahabat.

Menurut buku The Power Of Tahajud karya Ahmad Sudirman Abbas, penentuan waktu sholat Tahajud diambil berdasarkan kebiasaan dua sahabat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.

Abu Bakar melaksanakan sholat Tahajud sebelum tidur, yakni setelah sholat Isya. Hal ini dilakukannya karena kekhawatiran tidak mampu bangun di malam hari, yang dapat membuatnya tertinggal melaksanakan sholat Tahajud.

Sementara itu, Umar bin Khattab melaksanakan sholat Tahajud pada tengah malam, yaitu setelah tidur dan sebelum waktu fajar menjelang sholat Subuh. Berbeda dengan Abu Bakar, Umar tidak memiliki kekhawatiran akan sulit bangun di malam hari. Ia yakin mampu bangun tanpa halangan.

Rasulullah SAW memberikan komentar tentang kedua sahabat tersebut dengan mengatakan, "Adapun Abu Bakar Ash-Shiddiq, dia adalah orang yang berhati-hati, sedangkan Umar bin Khattab adalah tipe orang yang kuat."

Perbedaan waktu pelaksanaan sholat Tahajud antara Abu Bakar dan Umar menunjukkan adanya kelonggaran waktu pelaksanaan, yaitu sejak setelah sholat Isya, hingga menjelang fajar, sebelum masuk waktu sholat Subuh.

Hal ini sesuai dengan hadits riwayat At-Thabrani Rasulullah SAW, "Dan sholat yang dilakukan sesudah sholat Isya itu sudah termasuk sholat Tahajud."




(inf/kri)

Hide Ads