Orang tua adalah sosok yang paling penting dalam hidup setiap anak. Mereka tidak hanya memberikan kehidupan secara jasmani, tetapi juga mendidik dan membimbing anak-anak mereka untuk menjadi pribadi yang baik.
Pengorbanan dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua, tak terhingga. Oleh karena itu, berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang sangat besar dalam ajaran Islam.
Salah satu penekanan tentang hal ini terdapat dalam surah Al-Isra yang menjadi bagian dari firman Allah SWT untuk mengingatkan umat-Nya agar menghormati dan berbuat baik kepada orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surah Al-Isra sendiri adalah surah ke-17 dalam Al-Qur'an dan tergolong dalam golongan surah Makkiyah, yang berarti ayatnya diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah. Surah ini terdiri dari 111 ayat dan memuat berbagai perintah dan petunjuk kehidupan bagi umat Islam. Surah ini juga dikenal dengan nama "Bani Isra'il" yang merujuk pada kisah perjalanan Nabi Musa AS dengan umatnya.
Mengutip buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XI yang disusun oleh Aminudin dkk., Allah SWT secara jelas menegaskan dalam surah Al-Isra ayat 23 betapa pentingnya berbakti kepada orang tua, serta mengungkapkan sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang anak terhadap kedua orang tuanya.
Ayat ini mengandung pesan yang mendalam tentang bagaimana anak seharusnya memperlakukan orang tuanya dengan penuh kasih sayang dan penghormatan.
Bacaan Surah Al-Isra Ayat 23: Arab, Latin dan Artinya
Setelah memahami pentingnya berbakti kepada orang tua dalam surah Al-Isra ayat 23, mari kita lihat bacaan lengkap dari ayat tersebut. Berikut adalah bacaan surah Al-Isra ayat 23 dalam bahasa Arab, latin, serta artinya.
Ϋ ΩΩΩΩΨΆΩ°Ω Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩΨ―ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨΩΨ³Ω°ΩΩΨ§Ϋ Ψ§ΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ¨ΩΩΩΨΊΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΨ―ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ψ§ΩΨΩΨ―ΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩ°ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΨ§
Latinnya: Wa qaαΈΔ rabbuka allΔ ta'budΕ« illΔ iyyΔhu wa bil-wΔlidaini iαΈ₯sΔnΔ(n), immΔ yabluganna 'indakal-kibara aαΈ₯aduhumΔ au kilΔhumΔ falΔ taqul lahumΔ uffiw wa lΔ tanhar humΔ wa qul lahumΔ qaulan karΔ«mΔ(n).
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
Tafsir Penjelasan Surah Al-Isra Ayat 23
Menurut tafsir Kemenag RI, surah Al-Isra ayat 23 mengandung pesan yang sangat penting terkait dengan sikap seorang anak terhadap orang tua. Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah yang sangat tegas agar setiap anak berbakti kepada kedua orang tuanya, sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan oleh ibu dan bapak.
Pada ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa setelah perintah untuk beribadah hanya kepada-Nya, Allah SWT menempatkan perintah berbakti kepada orang tua pada urutan kedua dan menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam kehidupan seorang anak, baik dalam segi kasih sayang, pendidikan, maupun pengorbanan mereka.
Sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih, anak harus berlaku baik kepada kedua orang tuanya, bahkan jika salah satu atau keduanya sudah lanjut usia dan membutuhkan perawatan.
Berikut adalah beberapa ketentuan yang dijelaskan dalam ayat ini:
1. Tidak boleh mengucapkan kata-kata kasar
Dalam tafsir ini dijelaskan bahwa seorang anak dilarang untuk mengucapkan kata-kata kasar, bahkan sekadar "ah" yang dapat menyinggung perasaan orang tua. Sikap sabar adalah hal yang harus dilakukan sebenarnya sebagaimana sabarnya orang tua ketika merawat anaknya sejak kecil.
2. Tidak menghardik atau membentak
Menghardik atau membentak orang tua adalah tindakan yang sangat dilarang. Ayat ini menegaskan agar seorang anak tidak melukai perasaan orang tua dengan kata-kata kasar, terutama ketika tidak sependapat dengan mereka.
3. Mengucapkan kata-kata yang mulia
Ayat ini juga mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata yang baik dan penuh penghormatan. Meskipun mungkin ada perbedaan pendapat antara anak dan orang tua, cara penyampaian pendapat tersebut harus dilakukan dengan bijak, penuh sopan santun, dan rasa hormat yang tinggi.
Dalam Islam, berbakti kepada orang tua bukan hanya kewajiban, tetapi juga bagian dari amal yang sangat dicintai oleh Allah SWT Sebagaimana yang tercantum dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan kita bahwa kedua orang tua adalah pihak yang memiliki hak terbesar setelah Allah SWT berkat semua pengorbanan yang telah mereka berikan, baik saat mengandung, melahirkan, membesarkan, maupun mendidik anak.
Hal ini juga sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dan sahabat lainnya dalam buku tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh Abdul Ghoffar dkk., Rasulullah SAW menceritakan peristiwa yang sangat penting.
Suatu ketika, Rasulullah SAW menaiki mimbar dan mengucapkan kata "Amin" sebanyak tiga kali. Para sahabat yang mendengarnya pun merasa penasaran dan bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang engkau aminkan tadi?" Rasulullah SAW kemudian menjawab, "Aku telah didatangi oleh Jibril, dan ia berkata, "Sungguh hina orang yang mendapatkan kedua atau salah satu orang tuanya, namun (kesempatan bakti kepada) keduanya tidak memasukkannya ke surga. Maka ucapkanlah amin. Maka kuucapkan amin."
Secara keseluruhan, surah Al-Isra ayat 23 menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua dengan penuh kasih sayang dan penghormatan, tanpa terkecuali. Hal ini menjadi bagian dari keimanan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT juga memberi petunjuk tentang bagaimana cara seorang anak harus memperlakukan orang tua, baik dalam ucapan, sikap, dan perbuatan.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah