Surah Al-Baqarah Ayat 285-286, Pelindung dari Gangguan Jahat di Malam Hari

Surah Al-Baqarah ayat 285-286 adalah dua ayat terakhir dalam surah terpanjang dalam Al-Qur'an yang penuh dengan keutamaan. Ayat-ayat ini menyimpan pesan mendalam yang dapat menyempurnakan keimanan setiap umat Islam.

Mengutip buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa tulisan Ahmad Zacky El-Syafa, dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah yakni, ayat 285-286 memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya adalah untuk mengabulkan setiap doa dan keinginan umat yang membacanya dengan penuh keyakinan.

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA mengungkapkan bahwa suatu ketika, malaikat Jibril berada di sisi Nabi Muhammad SAW dan mendengar suara dari langit. Jibril pun mengangkat kepalanya dan menyampaikan, "Ini adalah sebuah pintu di langit. Pada hari pintu ini dibuka, dan turun seorang malaikat memberi salam dan berkata.

Malaikat itu berkata, "Bergembiralah dengan dua cahaya penerangan yang diberikan oleh Allah kepadamu yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi sebelum engkau, yaitu fatihatul kitab dan akhir surah Al-Baqarah, tiada engkau baca satu huruf dari padanya, melainkan pasti permintaanmu akan dikabulkan." (HR. Muslim).

Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dalam surah Al-Baqarah pada malam hari, maka kedua ayat itu cukuplah baginya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Maksudnya, kedua ayat ini akan menjadi pelindung bagi pembacanya dari segala bentuk gangguan dan kejahatan yang bisa terjadi di malam hari.

Keutamaan yang terkandung dalam Surah Al-Baqarah ayat 285-286 ini menunjukkan betapa besar manfaatnya bagi kehidupan umat Islam, baik sebagai sarana perlindungan maupun untuk memenuhi doa dan harapan.

Bacaan Surah Al-Baqarah Ayat 285-286

Setelah mengetahui berbagai keutamaan yang terkandung dalam Surah Al-Baqarah ayat 285-286, kini saatnya kita memahami bacaan dari kedua ayat ini. Berikut adalah bacaan surah Al-Baqarah ayat 285-286 dengan transliterasi Arab, latin dan artinya.

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ٢٨٥

Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu'minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā'ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami'nā wa aṭa'nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).

285. Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ٢٨٦

Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣran kamā ḥamaltahū 'alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa'fu 'annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal qaumil-kāfirīn(a).

286. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir."

Keutamaan Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 285-286

Selain keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan di atas, terdapat berbagai keutamaan lain yang luar biasa bagi mereka yang rutin membaca surah Al-Baqarah ayat 285-286. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keutamaan membaca kedua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah.

1. Anugerah Khusus dari Allah SWT

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Allah SWT memberikan Surah Al-Baqarah ayat 285-286 sebagai anugerah yang sangat berharga. Beliau menggambarkan kedua ayat ini sebagai "gudang" atau tempat penyimpan harta yang berada di bawah 'Arasy (HR. Ahmad).

2. Pelindung dari Syaitan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW memperingatkan bahwa rumah yang tidak dibacakan Surah Al-Baqarah selama tiga malam berturut-turut akan menjadi tempat yang didekati oleh syaitan (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membaca ayat-ayat ini secara rutin di rumah agar terlindung dari gangguan syaitan

3. Menggantikan Bacaan Seluruh Surah

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa siapa pun yang membaca dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, maka seolah-olah ia telah membaca seluruh surah ini. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang membaca dua ayat akhir surah Al-Baqarah, maka sama halnya ia membaca satu surah penuh surah Al-Baqarah." (HR. Bukhari).

4. Mendapatkan Keberkahan

Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa barang siapa yang membaca dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, maka ayat tersebut cukup baginya sebagai pelindung dari segala hal yang tidak baik. Beberapa ulama bahkan menyebutkan bahwa membaca ayat ini setara dengan melakukan shalat malam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surah Al-Baqarah, maka cukup baginya (dari hal-hal yang membencikan)." Sebagian pendapat menyatakan, "Sama dengan shalat malam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Video: Beda Cara Menjawab Salam dengan Sesama Muslim dan Non Muslim

Video: Beda Cara Menjawab Salam dengan Sesama Muslim dan Non Muslim