Makna Hikmah dalam Islam: Jalan Menuju Allah

Makna Hikmah dalam Islam: Jalan Menuju Allah

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 30 Nov 2024 09:00 WIB
Ilustrasi orang berdoa atau bersholawat.
Ilustrasi hikmah (Foto: Unsplash/Imad Alassiry)
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata "hikmah" di berbagai konteks, baik itu dalam percakapan santai maupun dalam pembelajaran agama. Kita sering mendengar orang-orang berkata, "Ambil saja hikmahnya!" Mungkin kita juga pernah mengucapkan hal yang sama.

Namun, apakah kita benar-benar memahami makna yang terkandung di dalamnya, terutama dalam perspektif Islam yang kaya akan nilai-nilai spiritual?

Hikmah bukan sekadar kata, melainkan sebuah konsep yang mendalam yang mencerminkan kebijaksanaan dan pemahaman yang luas. Dalam Islam, hikmah memiliki peranan penting, mengajarkan kita untuk melihat lebih jauh dari sekadar apa yang tampak di permukaan dan menemukan pelajaran berharga dalam setiap pengalaman hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makna Hikmah dalam Islam

Menurut Salahuddin Sopu dalam tulisannya yang berjudul Hikmah itu Anugerah yang Besar, menjelaskan bahwa hikmah dipahami dalam arti pengetahuan tentang baik dan buruk, serta kemampuan menerapkan yang baik dan menghindar dari yang buruk.

Hikmah berasal dari kata (حكم) hakama, yang pada dasarnya berarti menghalangi. Dari akar kata yang sama, terbentuklah istilah yang berarti kendali, yaitu sesuatu yang berfungsi untuk mengarahkan kepada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengetahuan serta kemampuan untuk menerapkannya dengan tepat.

ADVERTISEMENT

Hikmah berkaitan erat dengan pengetahuan dan pemahaman tentang perbedaan antara yang baik dan yang buruk.

Dalam konteks ini, hikmah bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga mencakup kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga seseorang dapat memilih jalan yang benar dan menjauhi jalan yang salah.

Seseorang yang dianugerahi hikmah akan mampu membuat keputusan yang bijaksana, melaksanakan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan, dan menghindari perilaku yang merugikan, sehingga ia dapat hidup dengan penuh makna dan tujuan yang benar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

"Dia (Allah) menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang dianugerahi hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ululalbab." Al-Baqarah [2]: Ayat 269

Selain itu, terdapat juga sabda Nabi yang menjelaskan tentang hikmah. Rasulullah SAW bersabda:

"Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah." (HR. Tirmidzi).

Hikmah merupakan suatu proses refleksi dan keseriusan dalam memanfaatkan ilmu serta pengalaman yang terjadi. Ini melibatkan pemahaman tentang hubungan yang ada di antara berbagai aspek dan membahas sumber serta tujuan dari pengetahuan tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap hikmah dalam kehidupan kepada para penuntut ilmu di setiap jenjang pendidikan dan tahap usia mereka.

Di sisi lain, ketika membahas hikmah, kita dapat mengeksplorasi pemikiran tentang keadilan, kebijaksanaan, serta kebaikan yang terdapat dalam ajaran agama, norma moral, dan akal budi, yang semuanya bersumber dari Al Qur'an.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads