Ada beberapa waktu tertentu yang menjadikan seorang muslim disunnahkan melakukan sujud tilawah. Hukum sujud tilawah adalah sunnah.
Mengutip buku Panduan Ibadah Salat Wajib dan Sunah Terlengkap karya H. Ahmad Zacky, S.Ag. dijelaskan tilawah secara bahasa artinya bacaan. Adapun yang dimaksud dengan sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca ayat-ayat sajdah, baik di dalam maupun di luar salat. Adapun hukum sujud tilawah adalah sunnah muakkad. Artinya syariat Islam sangat menganjurkan untuk melakukan sujud tilawah.
Dalam hadits dari Ibnu Umar, ia berkata, "Nabi SAW membacakan Al-Qur'an kepada kita, maka ketika melewati ayat as-Sajdah beliau bertakbir dan bersujud, dan kami pun bersujud bersamanya." (HR Abu Dawud)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Jika anak Adam membaca ayat sajdah (ayat-ayat yang dianjurkan untuk sujud padanya) lalu ia sujud, maka setan menjauh dan menangis. Setan pun berkata, 'Oh celaka..., dia diperintahkan untuk bersujud, lalu dia bersujud, maka dia akan memperoleh surga. Sedangkan aku diperintahkan sujud, namun aku menolak, maka neraka bagianku." (HR Muslim)
Kapan Sujud Tilawah Dilakukan?
Merujuk buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzari, ada beberapa faktor yang membuat seseorang disyariatkan melakukan sujud tilawah. Berikut penjelasannya menurut empat mazhab:
1. Mazhab Hanafi
Menurut ulama Mazhab Hanafi, faktor disyariatkannya seseorang untuk melakukan sujud tilawah ada tiga, yaitu:
Pertama: membaca ayat sajdah.
Apabila seseorang membaca membaca ayat sajdah maka diwajibkan atasnya untuk melakukan sujud tilawah, meskipun dia tidak mendengar suaranya sendiri, baik itu karena pendengarannya tidak berfungsi ataupun karena yang lain, baik itu ketika sedang melaksanakan salat ataupun tidak, baik itu yang menjadi imam ataupun yang salat sendirian, namun tidak bagi makmum, karena dia dilarang untuk membaca surat ketika masih salat di belakang imam. Apabila makmum membacanya maka dia tidak diwajibkan untuk melakukan sujud tilawah ketika membaca ayat sajdah.
Kedua: mendengar ayat sajdah dibacakan.
Pendengar mungkin sedang berada di dalam salat ataupun tidak, begitu pula pembacanya. Apabila pendengar sedang melakukan salat, dan ketika itu dia salat sendirian atau menjadi imam, maka dia disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah di luar salat (yakni menunda sampai salatnya selesai), kecuali dia mendengar ayat sajdah itu dibaca oleh makmum, maka dia tidak perlu melakukan sujud tilawah sama sekali.
Adapun jika pendengar adalah seorang makmum, maka hukumnya sama seperti apabila dia mendengar ayat sajdahnya dari orang lain selain imamnya sendiri.
Sementara jika dia mendengarnya dari imam, maka dia diwajibkan untuk mengikuti imam dari awal, sedangkan jika dia seorang masbuk maka dia juga diwajibkan untuk mengikuti imam untuk sujud tilawah apabila dia sudah masuk ke dalam salat berjamaah ketika imam membaca ayat tersebut, apabila belum maka dia tidak perlu bersujud.
Ketiga: Menjadi makmum pada imam yang melakukan sujud tilawah. Apabila imam tersebut membaca ayat sajdah dan melakukan sujud tilawah, maka makmum tersebut diwajibkan untuk mengikuti imamnya bersujud, meskipun dia tidak mendengar bacaannya.
2. Mazhab Hambali
Sujud tilawah ada dua sebab, yaitu membacanya sendiri atau mendengarnya dari orang lain, dengan syarat-syarat seperti telah dikemukakan sebelumnya.
Adapun satu syarat lainnya, agar rentang waktu antara pembacaan ayat tersebut dan pelaksanaan sujud tilawahnya tidak terlalu lama. Apabila pembaca atau pendengar itu sedang berhadats, sedangkan ia tidak dapat menggunakan air, maka cukup bertayamum kemudian melakukan sujud tilawah.
Lain halnya jika dia mampu menggunakan air, maka sujud tilawah telah gugur darinya, apabila dia berwudhu terlebih dahulu maka akan memakan waktu cukup lama.
Seorang makmum juga tidak perlu melakukan sujud tilawah kecuali imamnya melakukan sujud tersebut.
3. Mazhab Maliki
Sujud tilawah ada dua sebab, yaitu membaca dan mendengar, dengan syarat pendengar itu bermaksud untuk mendengarkan bacaan dari pembacanya.
4. Mazhab Asy Syafi'i
Sujud tilawah ada dua sebab, yaitu membaca dan mendengar.
Ayat-ayat As-Sajdah
Ada 15 ayat Al-Qur'an yang sunnah melakukan sujud tilawah ketika membacanya. Ayat-ayat As-Sajdah yakni sebagai berikut:
1. Surah Al A'raf Ayat 206
إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud."
2. Surah Ar Ra'd Ayat 15
وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
Artinya: "Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari."
3. Surah An Nahl Ayat 50
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: "Mereka takut kepada Tuhan yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)."
4. Surah Al Isra' Ayat 109
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Artinya: "Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk."
5. Surah Maryam Ayat 58
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Artinya: "Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis."
6. Surah Al Hajj Ayat 18
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِّنَ النَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ ۗ وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Artinya: "Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki."
7. Surah Al-Hajj Ayat 77
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung."
8. Surah Al Furqan Ayat 60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab: "Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).
9. Surah An Naml Ayat 26
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai 'Arsy yang agung"
10. Surah As Sajdah Ayat 15
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
Artinya: "Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri."
11. Surah Fushilat Ayat 38
فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْأَمُونَ
Artinya: "Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya pada malam dan siang hari, sedang mereka tidak pernah jemu."
12. Surah Sad Ayat 24
قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِ ۖ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَّا هُمْ ۗ وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعًا وَأَنَابَ
Artinya: Dia (Dawud) berkata, "Sungguh, dia telah berbuat zhalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zhalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu." Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.
13. Surah An Najm Ayat 62
فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا
Artinya: "Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)."
14. Surah Al Insyiqaq Ayat 21
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ
Artinya: "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka tidak (mau) bersujud."
15. Surah Al 'Alaq Ayat 19
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِب
Artinya: "sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah)."
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi