Apakah Boleh Membaca Surat yang Sama Setelah Al-Fatihah di Setiap Rakaat?

Apakah Boleh Membaca Surat yang Sama Setelah Al-Fatihah di Setiap Rakaat?

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Kamis, 21 Nov 2024 07:15 WIB
Ilustrasi salat (sholat).
Foto: Ilustrasi sholat (Getty Images/CihatDeniz)
Jakarta -

Membaca surat yang sama setelah Al-Fatihah tidak membatalkan sholat seorang muslim, yang berlaku untuk ibadah wajib dan sunnah. Artinya, umat Islam tak perlu khawatir jika menerapkannya dalam sholat.

Ibadah sholat kerap diyakini sebagai saat seorang hamba berkomunikasi dengan Allah SWT. Ketika melaksanakan sholat pada rakaat pertama dan kedua, dibacakan surat Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan surat lainnya.

Hukum Membaca Al Qur'an Setelah Al-Fatihah

Dalam kitab Al Adzkar, Imam an-Nawawi mengaakan bahwa membaca surat lain setelah surat Al Fatihah hukumnya Sunnah. Hal tersebut berlaku baik dalam sholat wajib maupun sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membaca surat lain setelah Al-Fatihah hukumnya adalah sunnah. Apabila seseorang meninggalkannya, maka sholatnya tetap sah dan tidak perlu sujud sahwi, baik dalam sholat wajib maupun sholat sunnah," jelas Imam an-Nawawi seperti diterjemahkan Masturi Irham dan Muhammad Aniq.

Menurut laman Ibnu Umar Islamic School, dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW membaca surat setelah Al-Fatihah:

ADVERTISEMENT

عَنْ أبي قَتادةَ الأنصَاري رضي الله عَنْهُ قَال: كان رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يقرأ في الركعتين الأولَيَيْن مِنْ صَلاةِ الظُّهْر بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ وسُورَتين، يُطَوّلُ في الأولَى ويُقَصِّرُ في الثانِيةِ يُسْمِعُنَا الآَيَةَ أَحْيَاناً. وكان يقرأ في العصرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَاب وسُورَتين، يطَوّلُ في الأولَى ويُقصّر في الثانِيَةِ، وفي الركعَتين الأُخْريين بأم الكِتَابِ، وَكان يُطَوّلُ في الركعَةِ الأولَى في صَلاةِ الصُّبْحِ وَيُقصِّـرُ في الثانيةِ.

Artinya: Dari Abu Qotadah Al Anshory Radiyallahu 'anhu dia berkata, "Rasulullah membaca surat Al-Fatihah dan dua surat (yang lainnya) pada dua rakaat awal shalat dhuhur, beliau panjangkan bacaaanya pada rakaat pertama dan lebih pendek pada rakaat kedua terkadang kami mendengarkan ayat yang beliau baca, dan beliau membaca surat Al- Fatihah dan dua surat lainnya ketika shalat ashar, beliau memanjangkan bacaan pada rakaat pertama dan lebih pendek pada rakaat kedua, dan pada dua rakaat terakhir beliau hanya membaca Al-Fatihah, beliau juga biasa memanjangkan bacaan pada rakaat pertama pada shalat subuh dan memendekkan pada rakaat keduanya." (Mutafaqun Alaihi).

Apakah Boleh Membaca Surat yang Sama dalam Sholat?

Menukil kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, Ibnu Qatadah berkata, "Diperbolehkan membaca satu surat pada rakaat pertama dan kedua, atau mengulang-ulangi surat yang dipilihnya pada rakaat pertama dan kedua. Sebab, semua surat termasuk bagian dari Al-Qur'an."

Senada dengan hal tersebut, dalam buku Ringkasan Fikih Lengkap oleh Dr Syaikh bin Fauzan bin Abdullah juga dikatakan, seseorang yang sedang sholat boleh mengulang satu surat yang sama dalam dua raka'at atau membagi satu surat dalam dua raka'at. Dalam sebuah hadits, dikatakan bahwa Rasulullah membaca surat Az-Zalzalah di rakaat pertama dan kedua sholat Subuh.

وعن رجل من جهينة: أنه سمع النبي صلى الله عليه وآله وسلم يقرأ في الصبح إذا زلزلت الأرض في الركعتين كلتيهما قال : فلا أدري أنسي رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم أم قرأ ذلك عمدا

Artinya: Seorang laki-laki dari Juhainah mendengar bahwa Rasulullah SAW membaca surat Az-Zalzalah saat sholat Subuh, baik pada rakaat pertama maupun rakaat kedua. Laki-laki tersebut berkata, "Saya tidak tahu, apakah Rasulullah SAW lupa, atau sengaja!" (HR Abu Daud).

Selain itu, membaca beberapa surat dalam satu raka'at juga diperbolehkan. Dalam kitab Ash-Shahih sebagaimana hadits Hudzaifah yang ditakhrij Muslim, Nabi Muhammad membaca surat Al-Baqarah, An-Nisa, dan Ali Imran dalam satu rakaat.

Diperbolehkan juga membaca pertengahan atau akhir surat. Hal ini sesuai dengan riwayat Ahmad dan Muslim dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca Al Baqarah ayat 136 dan dalam raka'at kedua membaca surat Ali Imran ayat 64.

- كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَقْرَأُ في رَكْعَتَيِ الفَجْرِ: {قُولوا آمَنَّا باللَّهِ وَما أُنْزِلَ إلَيْنَا}[البقرة:136]، وَالَّتي في آلِ عِمْرَانَ: {تَعَالَوْا إلى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بيْنَنَا وبيْنَكُمْ}[آل عمران:64].

Artinya: "Rasulllah SAW membaca dalam dua rakaat shalat fajar (Quuluu aamanaa billaahi wamaa unzila ilaihi) [Al-Baqarah ayat 136] dan kemudian di surat Ali Imran (Ta'aalau ilaa kalimatin sawaain baynanaa wa baynakum) [Ali Imran ayat 64]."

Hal tersebut sebab keumuman firman Allah SWT dalam surat Al Muzammil ayat 20:

... فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ ...

Artinya: "... Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu)..."

Itulah penjelasan mengenai kebolehan membaca surat yang sama setelah Al-Fatihah di setiap rakaat. Wallahu a'lam.




(elk/row)

Hide Ads