Surah An Nasr ayat 2 menceritakan tentang masyarakat yang berbondong-bondong masuk Islam setelah peristiwa Fathu Makkah. Allah SWT berfirman,
وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا
Arab latin: Wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,"
Tafsir Surah An Nasr Ayat 2
Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah An Nasr ayat 2 berisi tentang orang-orang yang masuk Islam berbondong-bondong. Allah SWT memerintahkan apa yang harus dilakukan Rasulullah SAW ketika peristiwa pembebasan Makkah.
Artinya, ketika sang nabi melihat pertolongan Allah SWT terhadap agama-Nya, dengan kekalahan orang-orang musyrik maka mereka akan melihat orang-orang masuk ke Islam secara beramai-ramai. Bukan lagi perseorangan seperti awal mula Rasulullah SAW berdakwah.
"Akhirnya mereka masuk Islam berduyun-duyun, berkelompok-kelompok dan satu kelompok 40 orang." tulis Tafsir Kemenag RI pada surah An Nasr ayat 2.
Turut dijelaskan dalam Tafsir Al Azhar oleh Buya Hamka bahwa surah An Nasr ayat 2 menjelaskan terkait masyarakat yang datang berduyun-duyun dari seluruh penjuru Tanah Arab, dari berbagai suku dan kabilah. Mereka menghampiri Rasulullah SAW dan menyatakan diri masuk Islam.
Oleh karenanya, mulailah keadaan tertukar. Agama Islam yang dahulu menghadapi berbagai rintangan dan permusuhan, setelah penaklukan Makkah para masyarakat berbondong-bondong menyatakan dirinya sebagai penganut Islam.
Sebagaimana diketahui, peristiwa penaklukan Makkah atau biasa dikenal Fathu Makkah merupakan momen titik balik perjuangan umat Islam yang kerap mendapat ancaman. Peristiwa tersebut diabadikan dalam surah An Nasr ayat 1-3.
Peristiwa Fathu Makkah
Mulanya, peristiwa Fathu Makkah diawali dengan Perjanjian Hudaibiyah yang dilanggar oleh salah satu pihak, yaitu terkait penghentian gencatan senjata selama 10 tahun. Diterangkan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam oleh Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida', kaum kafir Quraisy memberi bantuan kepada bani Bakr untuk menyerang bani Khuza'ah yaitu sekutu umat Islam.
Akibatnya, korban berjatuhan dari bani Khuza'ah. Muslim yang berasal dari bani Khuza'ah melapor kepada Rasulullah SAW di Madinah.
Kemudian, salah seorang utusan kaum kafir Quraisy yaitu Abu Sufyan, pergi ke Madinah untuk memperbaiki isi Perjanjian Hudaibiyah. Ia bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan menjelaskan maksud kedatangan.
Meski demikian, Nabi SAW tidak menghiraukan Abu Sufyan. Lalu, Abu Sufyan pergi ke Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib. Namun, mereka tidak bisa membantu Abu Sufyan.
Pengkhianatan kaum kafir Quraisy tersebut jadi pemicu Nabi Muhammad SAW menyerang Makkah. Akhirnya, ia memerintahkan para sahabat mempersiapkan perlengkapan perang dan menyerang secara diam-diam.
Kafir Quraisy yang tidak tahu menahu mengenai serangan dadakan ini kalah telak. Umat Islam memperoleh kemenangan dan berhasil menaklukan Makkah sehingga peristiwa ini disebut sebagai Fathu Makkah.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi