Gernas Ayo Mondok Jadi Penguat Peran Pesantren di Bidang Pendidikan dan Ekonomi

Gernas Ayo Mondok Jadi Penguat Peran Pesantren di Bidang Pendidikan dan Ekonomi

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 17 Sep 2025 19:15 WIB
Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, KH M. Zahrul Azhar As’ad
Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, KH M. Zahrul Azhar As'ad. Foto: Dok. Gernas Ayo Mondok
Jakarta -

Rapat Kerja I Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok yang berlangsung di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, pada 17-18 September 2025, menghadirkan sejumlah tokoh penting.

Di antaranya Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, jajaran PBNU, Kementerian Agama, pengurus organisasi pesantren, serta sekitar 120 pengurus dari pusat hingga koordinator wilayah. Forum ini menjadi wadah strategis dalam menyusun langkah penguatan pesantren di Indonesia.

Zulkifli Hasan Dorong Pesantren Jadi Penggerak Ekonomi Umat

Menko Pangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa keberadaan pesantren tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa. Menurutnya, pesantren dan santri telah berkontribusi besar sejak masa perjuangan kemerdekaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak mungkin ada hari ini, kita tidak bisa merdeka, tidak akan bisa mempertahankan kemerdekaan tanpa peran santri dan pondok. Itu fakta, itu sejarah," ungkapnya dalam sambutannya.

Zulkifli menilai tantangan yang dihadapi saat ini berbeda dari masa lalu. Jika dulu fokusnya mempertahankan kemerdekaan, kini pesantren dituntut berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, saya mendukung penuh Gerakan Nasional Ayo Mondok untuk mengembangkan ekonomi umat. Selain menjaga akhlak, para kiai dan santri juga perlu dibekali kemampuan ekonomi agar lebih produktif dan kreatif," lanjutnya.

Ia berharap gerakan ini tidak hanya menghidupkan kembali tradisi pesantren, tetapi juga melahirkan generasi muda yang mandiri, berdaya saing, dan mendapatkan ilmu dari sumber terpercaya.

KH Ma'ruf Amin Tegaskan Peran Pesantren dalam Pendidikan dan Pemberdayaan

Pada kesempatan yang sama, KH Ma'ruf Amin yang hadir sebagai Pembina Gernas Ayo Mondok menyebut inisiatif ini penting karena mengajak masyarakat kembali menghidupkan budaya mondok atau nyantri.

"Gerakan ini untuk mendidik orang agar bisa memberikan perbaikan di dalam masalah keagamaan dan masyarakat. Kali ini lebih spesifik, untuk kemandirian dan menguatkan pesantren," katanya dalam pidatonya.

KH Ma'ruf juga menanggapi adanya pemberitaan negatif tentang pesantren terkait kasus kekerasan di beberapa tempat. Ia menegaskan hal tersebut tidak menggambarkan pesantren yang sebenarnya.

"Padahal itu hanya satu-dua kasus. Itu bukan pesantren betul. Bukan pesantren yang diberikan oleh para kiai. Ini model pesantren yang tidak jelas identitasnya," tegasnya.

Lebih jauh, ia menekankan pesantren harus terus berperan dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi.

"Pesantren ingin meningkatkan kualitas yang kurang, membangun kemandirian, membangun jaringan, dan menjadi pusat pemberdayaan gerakan ekonomi masyarakat," jelasnya dalam rilis yang diterima detikHikmah, Rabu (17/9/2025)

Gernas Ayo Mondok beranggotakan para kiai dan pengasuh pesantren dari seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Raker, KH M. Zahrul Azhar As'ad atau Gus Hans, mengatakan pemerintah memiliki peran strategis untuk mendukung para pengasuh pesantren.

"Kami ingin sedikit memaksa kepada Pak Menko Pangan (Zulkifli Hasan) untuk hadir di sini dan juga ngawal kami. Pak Menteri, kalau kami jalan sendiri, nggak mungkin," tambahnya.

Gus Hans berkomitmen menggunakan semua instrumen yang ada untuk memperkuat peran pesantren dan optimis gerakan ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas SDM Indonesia.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Gernas Ayo Mondok, KH Luqman Al Hakim Harist Dimyathi atau Gus Lukman. Ia menegaskan bahwa santri harus tetap istiqomah menuntut ilmu di pesantren.

Ia mengutip pesan para kiai, termasuk KH Ma'ruf Amin, bahwa jalur mondok adalah jalan untuk menjadi ahli fiqih, ulama alim, maupun pemimpin yang amanah. "Dua hal inilah yang kami pegang," ucapnya.

Gernas Ayo Mondok menjadi ruang untuk merumuskan program konkret dalam pengembangan pesantren di Indonesia. Dengan keterlibatan tokoh nasional, organisasi pesantren, dan dukungan pemerintah, gerakan ini diharapkan memperkokoh pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, sekaligus pemberdayaan ekonomi bagi umat.




(inf/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads