Surat An-Nasr, Terjadinya Peristiwa Fathu Makkah

Surat An-Nasr, Terjadinya Peristiwa Fathu Makkah

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 19 Nov 2024 11:45 WIB
Foto kabah pertama
Ilustrasi peristiwa Fathu Makkah. Foto: Sabiq Bey
Jakarta -

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu peristiwa Fathu Makkah yang diabadikan dalam Surat An-Nasr, sebuah surat pendek dengan urutan ke 110 yang terdiri dari tiga ayat dalam Al-Qur'an.

Imam Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul-nya terjemahan Andi Muhammad Syahril, mengutip ungkapan dari Abdurrazaq dalam Mushanaf-nya dari Ma'mar dari Az-Zuhri, dia mengatakan bahwa tatkala Rasulullah SAW masuk ke kota Makkah pada tahun Fathu Makkah, maka beliau mengutus Khalid bin Al-Walid.

Khalid bersama orang-orangnya berperang melawan barisan Quraisy yang ada di dataran rendah kota Makkah hingga Allah SWT menjadikan mereka lari tunggang-langgang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Khalid memerintahkan untuk melucuti senjata mereka. Akhirnya mereka masuk ke dalam agama Islam. Maka Allah menurunkan surat An-Nashr ayat 1,

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan." hingga akhir surat.

ADVERTISEMENT

Peristiwa Fathu Makkah

Dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah yang ditulis oleh Yusak Burhanudin dijelaskan bahwa, Fathu Makkah merupakan kelanjutan dari Perjanjian Hudaibiyah yang sebelumnya disepakati antara Nabi Muhammad SAW dan kaum Quraisy.

Perjanjian ini mengatur gencatan senjata, namun kaum Quraisy melanggar kesepakatan tersebut dengan memberikan dukungan kepada Bani Bakr untuk menyerang Bani Khuza'ah.

Bani Bakr, yang merupakan sekutu kaum Quraisy, menyerang Bani Khuza'ah, sekutu umat Islam, dan menyebabkan banyak korban tewas di pihak Bani Khuza'ah.

Akibat pengkhianatan ini, Bani Khuza'ah menghadap Nabi Muhammad SAW di Madinah untuk menceritakan kejadian tersebut. Menyadari kesalahan mereka, kaum Quraisy mengutus Abu Sufyan untuk menemui Nabi Muhammad SAW di Madinah dan mencoba untuk memperbaiki isi perjanjian.

Namun, Nabi Muhammad SAW menolak untuk memperhatikan permintaan Abu Sufyan. Abu Sufyan lalu menemui Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib, berharap mendapatkan bantuan, namun keduanya juga menolaknya.

Tidak mendapatkan hasil, Abu Sufyan kembali ke Makkah. Sementara itu, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menyerang Makkah untuk membalas pengkhianatan tersebut.

Ia memerintahkan para sahabat untuk mempersiapkan pasukan dengan diam-diam, agar kaum Quraisy tidak mengetahui rencana tersebut dan terhindar dari pertumpahan darah. Serangan ini berakhir dengan kemenangan umat Islam dalam menaklukkan Makkah, yang kemudian dikenal sebagai Fathu Makkah.

Peristiwa Fathu Makkah ini diabadikan dalam surat An-Nasr ayat 1-3.

Surat An-Nasr: Bacaan Arab, Latin, dan Arti

Berikut ini bacaan Surat An-Nasr dalam tulisan Arab, latin, dan artinya

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ ۝١ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ ۝٢ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ۝٣

Arab Latin: idzâ jâ'a nashrullâhi wal-fat-ḫ. wa ra'aitan-nâsa yadkhulûna fî dînillâhi afwâjâ. fa sabbiḫ biḫamdi rabbika wastaghfir-h, innahû kâna tawwâbâ

Artinya: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat."

Isi Kandungan Surat An-Nasr

Mengutip buku Quran Hadits yang ditulis oleh Asep B.R, surat ini turun saat terjadinya Fathu Makkah, yaitu penaklukan kota Makkah oleh kaum muslimin delapan tahun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Pada peristiwa tersebut, kota Makkah berhasil ditaklukkan tanpa ada pertumpahan darah.

Bahkan, Rasulullah SAW yang menjadi panglima perang membebaskan seluruh penduduk Makkah yang dahulu memusuhi beliau. Dengan sikap mulia Rasulullah SAW, banyak penduduk Makkah yang kemudian secara sukarela masuk Islam.

Melalui surat ini, Allah SWT juga mengingatkan umat Islam agar tidak merasa takabur atas kesuksesan yang diraih.

Kesuksesan yang mereka capai bukan semata-mata hasil usahanya sendiri, melainkan atas pertolongan dan izin Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, dianjurkan untuk senantiasa bertasbih dan memuji Allah SWT setiap kali meraih kesuksesan.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads