- Bacaan Surah Al-Maidah Ayat 48
- Apa yang Allah Perintahkan kepada Orang-orang Mukmin dalam Surah Al-Maidah Ayat 48? 1. Menjadikan Al-Qur'an sebagai Pedoman Hukum 2. Menjauhi Hawa Nafsu yang Bertentangan dengan Syariat 3. Memahami Keunikan Syariat Setiap Umat 4. Berlomba-lomba dalam Kebaikan 5. Ujian dan Kehendak Allah SWT atas Manusia
Ada sejumlah hal yang Allah SWT perintahkan kepada orang-orang mukmin dalam surah Al-Maidah ayat 48. Salah satunya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Al-Maidah adalah surah ke-5 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 120 ayat. Surah Al-Maidah sendiri memiliki arti "hidangan," yang merujuk pada kisah Nabi Isa AS ketika Allah SWT menurunkan hidangan dari langit sebagai anugerah bagi umatnya. Surah ini termasuk dalam golongan surah Madaniyah karena diturunkan di Kota Madinah, setelah Rasulullah SAW berhijrah.
Ayat-ayatnya turun pada periode akhir kehidupan Nabi Muhammad SAW, termasuk saat beliau menunaikan haji wada. Dengan total 120 ayat, surah Al-Maidah mengandung banyak pesan penting, salah satunya adalah mengenai tugas manusia untuk berpegang teguh pada Al-Qur'an dalam menyelesaikan perkara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Surah Al-Maidah Ayat 48
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ ٤٨
Arab-latin: wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn
Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."
Apa yang Allah Perintahkan kepada Orang-orang Mukmin dalam Surah Al-Maidah Ayat 48?
Mengutip dari Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI, surah Al-Maidah ayat 48 menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah kitab terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat dan Injil.
Al-Qur'an membawa kebenaran, membenarkan isi kitab sebelumnya, dan terjaga dari segala bentuk perubahan. Ayat ini juga mengandung pesan-pesan penting yang ditujukan kepada orang-orang mukmin untuk menjalani kehidupan berdasarkan tuntunan Al-Qur'an.
Lalu, apa yang Allah SWT perintahkan kepada orang-orang mukmin dalam surah Al-Maidah ayat 48? Berikut penjelasannya.
1. Menjadikan Al-Qur'an sebagai Pedoman Hukum
Melalui surah Al-Maidah ayat 48, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk memutus perkara dengan hukum yang terdapat dalam Al-Qur'an. Keputusan harus berdasarkan petunjuk Allah SWT, bukan pada hawa nafsu atau kepentingan pribadi. Dengan demikian, setiap perkara dapat diselesaikan secara adil dan sesuai dengan nilai-nilai dalam syariat Al-Qur'an.
2. Menjauhi Hawa Nafsu yang Bertentangan dengan Syariat
Umat Islam diperintahkan untuk tidak mengikuti hawa nafsu atau keinginan yang bertentangan dengan ajaran kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Hawa nafsu sering kali menjadi penyebab manusia menjauh dari petunjuk Allah SWT dan menempatkan kepentingan duniawi di atas kebenaran. Oleh karena itu, Allah SWT mengingatkan bahwa setiap keputusan dan perbuatan harus selaras dengan syariat yang telah diturunkan dalam Al-Qur'an.
3. Memahami Keunikan Syariat Setiap Umat
Allah SWT memberikan syariat yang berbeda kepada umat-umat terdahulu sesuai dengan kebutuhan zaman dan kondisi mereka. Namun, dasar dari semua syariat tetap sama, yaitu tauhid. Umat Islam diajarkan untuk menghormati syariat sebelumnya, sambil memegang teguh ajaran Al-Qur'an yang sempurna.
4. Berlomba-lomba dalam Kebaikan
Surah Al-Maidah ayat 48 juga berisi perintah Allah SWT untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Syariat ini tidak hanya ditujukan untuk kebahagiaan dunia, tetapi juga sebagai jalan menuju ridha Allah SWT di akhirat.
5. Ujian dan Kehendak Allah SWT atas Manusia
Syariat yang diberikan Allah SWT adalah ujian untuk mengukur ketaatan umat-Nya. Dengan syariat ini, Allah SWT menilai siapa yang benar-benar taat dan siapa yang menyimpang dari ajaran-Nya. Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatannya di dunia, yang akan menentukan balasan di akhirat kelak.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!