5 Ciri-ciri Rezeki Tidak Berkah, Hati-hati Bisa Jadi Ini Sebabnya

5 Ciri-ciri Rezeki Tidak Berkah, Hati-hati Bisa Jadi Ini Sebabnya

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Rabu, 13 Nov 2024 14:46 WIB
ilustrasi harta dan uang
Ilustrasi rezeki. Foto: Getty Images/iStockphoto/Moussa81
Jakarta -

Rezeki adalah salah satu anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap hamba-Nya tanpa terkecuali. Namun, tidak semua rezeki yang diperoleh membawa ketenangan dan keberkahan.

Ada kalanya, meski rezeki tampak berlimpah, hati justru terasa gelisah, keluarga jauh dari harmonis, dan ada saja masalah yang datang silih berganti. Inilah yang sering disebut sebagai rezeki tidak berkah, yakni rezeki yang tidak memberikan ketenangan atau manfaat sejati dalam kehidupan.

Apa Itu Rezeki yang Berkah?

Mengutip buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, rezeki adalah segala anugerah yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya sebagai kebutuhan untuk melangsungkan hidup dan masa depan. Setiap makhluk pasti mendapatkan rezeki dalam berbagai bentuk, baik yang konkret maupun abstrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rezeki konkret adalah rezeki yang dapat dilihat mencakup harta, pangkat, jabatan, kesehatan, dan keluarga, sedangkan rezeki abstrak adalah rezeki yang dapat dirasakan meliputi rasa senang, ketenangan hati, dan kebahagiaan. Besar atau kecilnya rezeki yang diterima seseorang sepenuhnya adalah kehendak Allah SWT, Tuhan yang Maha Menentukan.

Jaminan atas rezeki disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 6,

ADVERTISEMENT

۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦

Artinya: "Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menjamin rezeki makhluk-Nya, termasuk semua hewan yang melata di bumi, baik kecil besar, di darat, maupun di lautan.

Dalam ajaran Islam, rezeki tidak hanya diukur dari jumlah materi, tetapi juga dari nilai berkah yang terkandung di dalamnya. Berkah adalah kebaikan yang terus bertambah (al-khair mutazayyid), yang memberikan dampak positif dan kebaikan.

Rezeki yang berkah adalah rezeki yang menghadirkan kebaikan, baik dari aspek spiritual maupun sosial. Dalam kehidupan seseorang, rezeki yang berkah tidak hanya terasa dalam bentuk material, namun juga tercermin dalam ketenangan batin.

Nilai dari rezeki yang berkah dapat dilihat dari bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memperoleh rezeki yang berkah cenderung semakin rajin dalam beribadah, semakin banyak bersyukur, dan lebih ikhlas dalam menjalankan kebaikan.

Semakin bertambah rezeki yang berkah, semakin besar pula semangatnya untuk menunaikan ibadah, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia. Ini menjadi tanda bahwa rezeki tersebut benar-benar membawa manfaat yang meluas dan mendalam.

Sebaliknya, apabila rezeki yang diperoleh seseorang justru membuatnya semakin jauh dari nilai-nilai agama, seperti menjadi sombong, riya, malas beribadah, dan menimbulkan berbagai kemudaratan, maka rezeki tersebut bisa dianggap rezeki tidak berkah.

Rezeki tidak berkah sering kali membawa dampak buruk bagi dirinya dan orang di sekitarnya, membuat hatinya tidak tenang, dan menjauhkan dari kebaikan. Berkah dalam rezeki adalah cerminan dari kedekatan dengan Allah SWT dan penerimaan atas apa yang diberikan dengan rasa syukur.

5 Ciri-ciri Rezeki Tidak Berkah

Ada kalanya rezeki yang diperoleh justru membawa dampak sebaliknya, seperti membuat hati gelisah dan menjauhkan kita dari kebaikan. Berikut adalah ciri-ciri rezeki tidak berkah yang patut diperhatikan seperti yang dikutip dari buku Curhat Sahabat Edisi 5 yang disusun oleh Dyah Lestyarini dkk.

1. Mudah Hilang

Rezeki tidak berkah sering kali sulit bertahan lama. Meskipun tampak melimpah, ia mudah menghilang begitu saja tanpa meninggalkan manfaat yang berarti.

2. Membawa Penyakit

Kekayaan atau harta yang diperoleh secara tidak berkah dapat berdampak pada kesehatan, baik fisik maupun mental. Rezeki ini cenderung membawa penyakit yang membuat hidup tidak nyaman.

3. Mengundang Musibah

Rezeki tidak berkah juga sering kali menjadi pemicu datangnya berbagai musibah atau kesulitan hidup. Kehadirannya malah menambah beban hidup, bukannya meringankan.

4. Menghilangkan Ketentraman Hati

Tidak adanya ketenangan adalah tanda bahwa rezeki tidak berkah. Meski memiliki banyak harta, hati tetap gelisah dan selalu merasa ada yang kurang.

5. Menjauhkan dari Ketaatan kepada Allah SWT

Rezeki tidak berkah justru menjauhkan pemiliknya dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Harta ini membawa seseorang semakin jauh dari perintah-Nya dan membuatnya cuek terhadap kewajiban agama.

9 Penyebab Rezeki Tidak Berkah

Saat rezeki terasa sulit bertahan atau justru mendatangkan ketidaktenangan, bisa jadi ada hal-hal yang menyebabkan keberkahannya hilang. Rezeki yang tidak berkah mungkin berasal dari sumber atau tindakan yang kurang baik atau dari kelalaian dalam menjaga hubungan dengan Sang Pemberi rezeki, Allah SWT.

Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat membuat rezeki yang kita peroleh kehilangan berkahnya yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Rezeki Diperoleh dengan Cara Tidak Benar

Rezeki yang didapat dengan cara yang tidak benar, meski seakan-akan menguntungkan, pada dasarnya tidak membawa keberkahan. Islam mengajarkan bahwa setiap harta yang diperoleh harus berdasarkan usaha yang jujur dan berniat baik, bukan dari penipuan atau cara curang lainnya.

2. Tidak Halal

Aspek kedua yang menyebabkan rezeki tidak berkah adalah sumber yang tidak halal. Makanan atau pendapatan yang berasal dari usaha yang dilarang seperti riba atau penipuan, tidak hanya mengurangi keberkahan, tetapi juga berpotensi membawa dampak buruk pada kehidupan dan kesehatan.

3. Tidak Dikeluarkan Zakatnya

Islam mengajarkan untuk membersihkan harta melalui zakat. Zakat adalah salah satu cara membersihkan harta agar harta yang dimiliki bisa membawa berkah, sekaligus bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Jika zakat tidak ditunaikan, harta tersebut bisa menjadi tidak berkah.

4. Tidak Memberikan Sedekah kepada Orang Lain

Rezeki yang tidak disisihkan untuk membantu orang lain atau bersedekah juga bisa menjadi penyebab hilangnya keberkahan. Sedekah tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi yang menerima, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi yang memberi.

5. Tidak Berdasarkan Usaha Sendiri

Rezeki yang datang dari hasil memanfaatkan atau memeras orang lain tanpa ada usaha sendiri mengurangi nilai berkahnya. Rezeki yang paling baik adalah yang dihasilkan dari kerja keras sendiri, bukan dari mengandalkan bantuan atau belas kasihan orang lain.

6. Berlebihan dalam Menggunakan Harta

Sikap berlebihan dalam menggunakan harta, seperti gaya hidup mewah dan glamor, bisa mengurangi keberkahan. Allah SWT menyukai kesederhanaan dan tidak suka pada sikap berlebihan dalam segala hal.

7. Menimbun Harta

Menimbun harta tanpa memanfaatkannya untuk kebaikan, seperti membantu yang membutuhkan, bisa menyebabkan hilangnya keberkahan. Islam menganjurkan harta dipakai untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan hanya dikumpulkan untuk dipamerkan.

8. Tidak Menyisihkan untuk Kegiatan Sosial

Setiap individu memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam kehidupan sosial. Tidak menyisihkan rezeki untuk kegiatan sosial atau membantu yang membutuhkan dapat menyebabkan rezeki tersebut tidak membawa manfaat bagi kehidupan orang banyak.

9. Tidak Menganggap Rezeki sebagai Amanah

Rezeki yang tidak dipandang sebagai amanah dari Allah SWT bisa menyebabkan kita terjebak dalam sikap yang tidak bijak. Harta yang kita miliki seharusnya dianggap sebagai titipan Allah SWT, yang harus kita jaga dan manfaatkan sesuai kehendak-Nya.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads