Pangeran MBS Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

Pangeran MBS Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 12 Nov 2024 14:00 WIB
Crown Prince Mohammed bin Salman of Saudi Arabia takes his seat ahead of a working lunch at the G20 Summit, Tuesday, Nov. 15, 2022, in Nusa Dua, Bali, Indonesia. (Leon Neal/Pool Photo via AP)
Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman (Foto: AP/Leon Neal)
Jakarta -

Dalam sebuah pertemuan puncak yang dihadiri oleh para pemimpin Arab dan Muslim, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon. Ia berharap komunitas internasional, khususnya pemerintahan Amerika Serikat yang baru, bisa bertindak tegas kepada Israel.

Melansir Gulf News, seruan genjatan senjata itu disampaikan MBS dalam KTT Luar Biasa Arab-Muslim. Ia mengutuk keras tindakan Israel di Gaza karena telah melakukan genosida.

"(Arab Saudi) menegaskan dukungannya kepada saudara-saudara di Palestina dan Lebanon untuk mengatasi konsekuensi kemanusiaan yang buruk dari agresi Israel yang sedang berlangsung," kata MBS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, konflik di Gaza dan Lebanon telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah. Serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 memicu perang yang berkepanjangan dan menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang luas.

KTT Luar Biasa Arab-Muslim dianggap sebagai kesempatan bagi para pemimpin Arab dan Muslim untuk menyampaikan pesan kepada pemerintahan Amerika Serikat yang baru. Mereka berharap Amerika Serikat di bawah komando Presiden terpilih Donald Trump dapat memainkan peran yang lebih konstruktif dalam menyelesaikan konflik di kawasan dan mendorong perdamaian antara Israel dan Palestina.

ADVERTISEMENT

Selain isu Palestina, pertemuan puncak ini juga membahas hubungan antara Arab Saudi dan Iran. Putra Mahkota meminta Israel untuk menghormati kedaulatan Iran dan menghindari serangan terhadap wilayahnya. Hal ini menunjukkan upaya kedua negara untuk mendinginkan hubungan dan mencegah konflik yang lebih luas di kawasan Teluk.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads