Surah Al-Mulk: Memahami Pokok-pokok Ajaran yang Dikandungnya

Surah Al-Mulk: Memahami Pokok-pokok Ajaran yang Dikandungnya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 11 Nov 2024 20:45 WIB
Ilustrasi baca al-quran
Ilustrasi membaca surah Al-Mulk (Foto: Getty Images/Alihan Usullu)
Jakarta -

Surat Al-Mulk adalah surah yang terdiri dari 30 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah. Surah urutan ke-67 dalam Al-Qur'an ini juga disebut At-Tabaarak.

Dalam buku Selalu Ada Keajaiban karya Hannah Dewu Latifah, Surah Al-Mulk membahas beragam tema, bukan hanya satu pokok bahasan. Surah ini mencakup tentang kehidupan dan kematian, langit yang berlapis-lapis, serta semua ciptaan Allah yang seimbang.

Di dalamnya terdapat perintah agar manusia memperhatikan alam semesta, ancaman azab bagi mereka yang ingkar, janji Allah yang pasti bagi mereka yang beriman, serta peringatan kepada manusia yang lalai bersyukur atas limpahan nikmat-Nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pokok-Pokok Ajaran dalam Surat Al-Mulk

Ribuan tahun telah berlalu, namun fadhilah surat Al-Mulk akan terus melekat dan menjadi penerang bagi siapapun yang mendalaminya. Apabila selalu istiqamah membaca surat Al-Mulk, Allah akan memberikan syafaat dan keberkahan hidup.

Lantas, apa sih sebenarnya isi pokok dari surah Al-Mulk? Mengutip buku Terapi Masalah-Masalah Hidup dengan Mukjizat Surat Al-Mulk karya Muhammad Makdiori, berikut ini isi pokok yang terkandung dalam surat Al-Mulk:

ADVERTISEMENT

1. Ujian Hidup dan Mati

Diawali dengan firman Allah SWT,

تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۝١ ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ۝٢

Arab latin: Tabārakal-lażī biyadihil-mulk(u), wa huwa 'alā kulli syai'in qadīr(un). Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā(n), wa huwal-'azīzul-gafūr(u).

Artinya: Maha Berkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Isi pokok dalam surat Al-Mulk yang pertama yakni tentang hidup dan matinya manusia adalah ujian. Allah akan menguji manusia dari amal perbuatannya selama di dunia.

Ujian yang dimaksud di sini adalah untuk melihat siapa di antara hamba Allah yang beriman dan yang tidak beriman, atau yang enggan beriman kepada-Nya. Ujian ini juga membedakan hamba yang ingkar dari yang bersyukur, serta menguji siapa yang memiliki amal perbuatan terbaik.

2. Keseimbangan Segala Ciptaan Allah

Isi pokok surat Al-Mulk selanjutnya yakni tentang keseimbangan segala ciptaan Allah termasuk penciptaan alam semesta dan penciptaan-penciptaan lainnya. Allah SWT berfirman,

الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ۝٣

Arab latin: alladzî khalaqa sab'a samâwâtin thibâqâ, mâ tarâ fî khalqir-raḫmâni min tafâwut, farji'il-bashara hal tarâ min futhûr

Artinya: (Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?

Allah menciptakan alam semesta ini sungguh sangat seimbang. Hal ini bisa kita perhatikan pada miliaran bintang-bintang dan galaksi bergerak pada orbitnya dengan sangat teratur.

Menurut ahli astronomi, galaksi yang terdiri dari hampir 300 miliar bintang berpindah-pindah tanpa satu sama lainnya bertabrakan atau berbenturan. Lebih hebat dan mengagumkan lagi, kecepatan benda-benda di alam semesta berada di luar imajinasi manusia.

Tidak bisa dibayangkan apabila terjadi pergeseran hal ini sungguh membawa akibat yang serius, yaitu musnahnya kehidupan di bumi. Meski demikian, hal itu tidak membuat manusia yang khilaf cepat sadar akan bahaya besar yang ada di alam.

Bahkan mereka sering congkak dan merusak alam yang seharusnya dijaga kelestariannya. Manusia tidak banyak memikirkan hal tersebut, mereka hanya menikmati tanpa ada upaya untuk menjaga dan memeliharanya.

3. Pikirkan, Renungkan, dan Perhatikan

Perintah Allah dalam ayat-ayat surat Al-Mulk berikutnya yakni Allah menyuruh hamba-Nya untuk senantiasa berpikir, merenung, dan memperhatikan segala ciptaan-Nya, sebagaimana firman Allah SWT,

ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ ۝٤ وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ ۝٥

Arab latin: tsummarji'il-bashara karrataini yangqalib ilaikal-basharu khâsi'aw wa huwa ḫasîr. wa laqad zayyannas-samâ'ad-dun-yâ bimashâbîḫa wa ja'alnâhâ rujûmal lisy-syayâthîni wa a'tadnâ lahum 'adzâbas-sa'îr

Artinya: Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan letih (karena tidak menemukannya). Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala).

Allah menyuruh kita semua untuk memfungsikan akal pikiran dengan memperhatikan dan merenungkan segala ciptaan-Nya dengan baik. Namun demikian, kita tidak diperbolehkan untuk berpikir tentang Dzat Allah karena hal itu hanya akan memperburuk pengetahuan.

Rasulullah SAW bersabda,

"Berpikirlah kamu tentang, ciptaan-ciptaan Allah dan jangan pikirkan tentang zat Allah SWT." (HR Thabrani)

Apabila manusia mau benar-benar berupaya untuk merenungkan dan memperhatikan dengan akal pikiran jernih maka kita akan melihat bahwa segalanya diciptakan untuk manusia. Bahwa segalanya yang telah diciptakan di dunia bukan kebetulan, namun diciptakan Allah dalam keadaan yang sangat sesuai dengan kehidupan manusia.

4. Ancaman bagi Mereka yang Ingkar

Allah berfirman,

وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ۝٦ اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ ۝٧ تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ ۝٨ قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ ۝٩ وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ ۝١

Arab latin: wa lilladzîna kafarû birabbihim 'adzâbu jahannam, wa bi'sal-mashîr. idzâ ulqû fîhâ sami'û lahâ syahîqaw wa hiya tafûr. takâdu tamayyazu minal-ghaîdh, kullamâ ulqiya fîhâ faujun sa'alahum khazanatuhâ a lam ya'tikum nadzîr. qâlû balâ qad jâ'anâ nadzîrun fa kadzdzabnâ wa qulnâ mâ nazzalallâhu min syai'in in antum illâ fî dlalâling kabîr. wa qâlû lau kunnâ nasma'u au na'qilu mâ kunnâ fî ash-ḫâbis-sa'îr.

Artinya: Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara. (Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, "Tidak pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu (di dunia)"? Mereka menjawab, "Pernah! Sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(-nya) dan mengatakan, 'Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun.'" (Para malaikat berkata,) "Kamu tidak lain hanyalah (berada) dalam kesesatan yang besar." Mereka juga berkata, "Andaikan dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala)."

Kandungan pokok surat Al-Mulk selanjutnya adalah tentang ancaman kaum yang mendustai Al-Qur'an. Dengan kata lain, mereka yang tidak mau mengakui kebenaran agama tauhid, adalah termasuk orang-orang yang tidak menggunakan pikirannya dengan baik.

5. Janji Allah bagi Mereka yang Mau Bertaubat

Apabila seorang hamba telah melakukan dosa, akan mendapatkan balasan yang sebanding dengan perbuatannya. Maka apabila seorang hamba yang dengan taat mau mengikuti petunjuk Allah, maka pahala baginya.

Allah berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ ۝١٢

Arab latin: innalladzîna yakhsyauna rabbahum bil-ghaibi lahum maghfiratuw wa ajrung kabîr

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

6. Kemudahan Mencari Rezeki

Poin yang tidak kalah pentingnya dalam kandungan surat Al-Mulk berikutnya adalah tentang rezeki. Dalam surat ini, tepatnya pada ayat kelima belas dijelaskan bahwa tujuan dari penciptaan bumi adalah agar manusia mudah dalam memperoleh rezeki.

Allah berfirman,

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ ۝١٥

Arab latin: huwalladzî ja'ala lakumul-ardla dzalûlan famsyû fî manâkibihâ wa kulû mir rizqih, wa ilaihin-nusyûr

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Pengertian rezeki yang dimaksud dalam poin kandungan ayat di atas adalah segala kebutuhan sehari-hari manusia baik sandang, pangan, dan minuman, yang dapat melangsungkan kehidupan di dunia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bekal rezeki. Oleh karena itu, Allah menciptakan segala fasilitas alam dan segala isinya tidak lain agar seluruh manusia dengan mudah melangsungkan hidupnya.

Rezeki bisa berupa air yang dapat diminum, buah-buahan dan hewan ternak yang dapat dimakan, pakaian yang dapat menutup aurat, dan seisi alam yang dapat menghasilkan perniagaan. Semua benda atau barang yang kita miliki dan dimanfaatkan, berarti itu rezeki.

Demikian penjelasan mengenai pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam surah Al-Mulk. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads