Islam sangat menekankan pentingnya persaudaraan, serta mendorong umatnya untuk bersatu dan menghindari permusuhan atau perpecahan. Dalam kehidupan pun, seorang muslim diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita membutuhkan pertemuan dengan banyak orang untuk saling mengenal satu sama lain agar terjalin hubungan silaturahmi yang baik.
Allah SWT telah memerintahkan umat Islam untuk selalu memelihara silaturahmi. Dalam surah An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."
Dalam buku Maksiat: Penyebab Rezeki Seret dan Hidup Ruwet yang ditulis oleh Rizem Aizid, terdapat sebuah wasiat Rasulullah SAW kepada Abu Dzar Al-Ghifari, salah satunya adalah anjuran untuk tetap menyambung silaturahmi walaupun orang lain berlaku kasar kepadanya. Abu Dzar RA berkata,
"Kekasihku (Rasulullah) SAW berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka; (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku; (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku; (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa haula wa laa quwwata illaa billaah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah); (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit; (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah; serta (7) beliau melarang aku meminta-minta sesuatu pun kepada manusia."
Meski demikian, seseorang sering kali sulit bersilaturahmi dengan alasan terlalu sibuk bekerja atau fokus dengan dunianya sendiri hingga mengabaikan hak-hak keluarga, anak-anak, orang tua, kerabat, dan sahabatnya. Pasalnya, seseorang belum memahami besarnya dosa memutus silaturahmi, serta ancaman yang akan diberikan oleh Allah SWT.
Orang yang memutuskan silaturahmi akan dijauhkan dari rahmat-Nya dan didekatkan dengan kemurkaan-Nya. Allah SWT memperingatkan orang yang memutuskan silaturahmi dengan azab dan laknat-Nya yang pedih, dengan menulikan telinganya dan membutakan mata mereka.
Allah SWT berfirman dalam surah Muhammad ayat 22-23:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ ٢٢ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ ٢٣
Artinya: "Apakah seandainya berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaanmu?. Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah. Lalu, Dia menulikan (pendengaran) dan membutakan penglihatan mereka."
Padahal, banyak cara cara sederhana untuk menyambungkan silaturahmi, misalnya dengan saling mengunjungi, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, menjenguk ketika sakit, memenuhi undangan, melerai ketika bertengkar, dan sebagainya.
Cara yang dapat dilakukan pun beragam, bisa dengan langsung bertemu, melalui telepon, atau media komunikasi lain yang saat ini sudah sangat beragam. Meski demikian, sikap kita ketika silaturahmi tetap perlu diperhatikan, dengan cara menunjukkan perilaku yang ceria dan berlemah lembut dalam bertutur kata.
Bersilaturahmi yang dilakukan ini bukan hanya untuk menjalin keharmonisan persaudaraan, tapi juga akan mendatangkan banyak keutamaan.
Keutamaan Silaturahmi
Selain yang telah dipaparkan sebelumnya, alasan lain mengapa kita perlu bersilaturahmi adalah karena mempererat tali silaturahmi mempunyai banyak keutamaan.
Berikut adalah keutamaan silaturahmi yang dirangkum dalam buku Menuju Pribadi Mulia yang ditulis oleh Fathia Rahmawati dan Riyadush Shalihin 2 Imam Nawawi.
1. Sebagai Bentuk Beriman pada Allah SWT
Bersilaturahmi sangat jelas diperintahkan oleh Allah SWT. Bahkan, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang menyambung tali silaturahmi adalah bukan hanya beriman kepada Allah SWT, tapi juga pada hari akhir.
"Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya! Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung tali silaturahimnya! Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam! (Muttafaq 'alaih)
2. Memperluas Ukhuwah Islamiah
Dalam Islam, bersilaturahmi akan memperluas persaudaraan antar sesama. Karena, kita semua adalah saudara. Perbedaan agama pun tidak bisa dijadikan alasan kita untuk saling membenci dan menjauhi satu sama lain.
Silaturahmi akan memperluas persaudaraan, dengan menambah teman atau sahabat yang bisa berbagi informasi dan saling bertukar pikiran. Semakin luas ukhuwah yang dilakukan, maka akan semakin berkah kehidupan.
3. Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezeki
Selain terjalinnya keharmonisan antar sesama, seseorang yang senantiasa menjaga tali silaturahmi juga akan dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Menambah Ilmu
Keutamaan lain yang menjadi alasan mengapa kita perlu bersilaturahmi adalah bertambahnya ilmu. Hubungan persaudaraan yang terjalin dari silaturahmi dapat dijadikan kesempatan untuk saling berbagi ilmu.
Setiap obrolan bisa menjadi pintu untuk belajar hal baru, memperluas wawasan, dan memperdalam pemahaman tentang dunia maupun akhirat.
Ilmu ini dapat tersalurkan melalui cerita, berbagi pengalaman hidup, dan pengetahuan antara satu sama lain. Kerabat, sahabat, atau saudara bisa dijadikan sebagai teman untuk berbagi pengalaman atau pengetahuannya untuk membantu kita menambah ilmu.
5. Menyehatkan Mental
Keutamaan selanjutnya dari menjalin silaturahmi dalam Islam adalah baik untuk kesehatan mental. Bercengkerama, saling bertanya kabar, dan bertukar cerita dengan orang-orang terdekat kita bisa meningkatkan mood atau suasana hati menjadi bahagia, inilah mengapa kita perlu bersilaturahmi untuk mengiringi kesibukan lain di dunia.
Rasa bahagia yang hadir dalam diri seseorang sangat baik untuk kesehatan mental. Maka dari itu, silaturahmi harus dijaga, bukan hanya ke saudara dan keluarga saja, tapi juga ke para sahabat, teman, hingga orang-orang yang lama tak dijumpai.
6. Mendapatkan Rahmat Allah SWT
Mencari rahmat Allah SWT adalah bentuk usaha kita sebagai seorang muslim agar mendapatkan tempat terbaik di hari akhir nanti. Salah satu amalan yang paling mudah agar mendapat rahmat Allah SWT adalah dengan menyambung tali silaturahmi.
Allah SWT berfirman: "Aku adalah Mahapengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya." (HR. Abu Dawud)
7. Masuk Surga
Alasan utama mengapa kita perlu bersilaturahmi, karena tidak ada balasan lain yang lebih besar balasannya daripada surga. Itulah mengapa kita perlu bersilaturahmi. Namun bukan hanya sekadar urusan kita dengan kerabat, tetapi juga sebagai bentuk ikhtiar dan ketaatan kita atas apa yang Allah SWT perintahkan.
Dari Abu Ayyub, bahwasanya ada seseorang yang berkata kepada Nabi SAW: Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga!" Beliau menjawab: "Sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dirikanlah shalat, tunaikanlah salat, dan sambunglah tali silaturahmi (HR. Muttafaq 'alaih)
Itulah mengapa kita perlu bersilaturahmi, selain silaturahmi merupakan suatu perilaku yang agung dalam Islam, silaturahmi juga dapat mendatangkan banyak keutamaan.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI