Mandi junub wajib dilakukan setelah berhubungan suami istri atau keluarnya air mani. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh sesuai tata cara yang telah ditetapkan.
Mandi junub termasuk mandi wajib. Mengutip buku Fiqih tulisan Udin Wahyudin, mandi wajib adalah mandi yang harus dilakukan karena alasan tertentu, seperti ketika seseorang dalam keadaan junub atau memiliki hadas besar. Kewajiban ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan, dan bahkan ada ketentuan khusus bagi perempuan dalam kondisi tertentu.
Dalil pelaksanaan mandi junub bersandar pada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 6,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
...ΩΩΨ₯ΩΩ ΩΩΩΨͺΩΩ Ω Ψ¬ΩΩΩΨ¨ΩΨ§ ΩΩΨ§Ψ·ΩΩΩΩΨ±ΩΩΨ§
Artinya: "Jika kamu junub maka mandilah..."
Mandi junub bisa menjadi tidak sah jika tidak dilakukan dengan benar atau jika ada hal-hal yang terlewat. Mengetahui apa saja yang membuat mandi junub tidak sah adalah penting agar ibadah yang dilakukan diterima dan suci di hadapan Allah SWT.
Apa Saja yang Membuat Mandi Junub Tidak Sah?
1. Tidak Membaca Niat
Salah satu syarat sah mandi junub yang tidak boleh diabaikan adalah niat seperti yang disebutkan dalam buku Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah yang disusun oleh Abd Hamid dkk. Dalam ajaran Islam, setiap ibadah harus diawali dengan niat, termasuk mandi junub.
Niat adalah elemen penting yang menentukan sah atau tidaknya suatu ibadah di sisi Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, "Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niat, dan setiap orang akan memperoleh menurut apa yang diniatkannya" (HR Bukhari dan Muslim)
Tanpa niat yang jelas, mandi junub bisa dianggap tidak sah karena niat adalah syarat utama yang membedakan antara sekadar membersihkan diri biasa dan mandi wajib yang bernilai ibadah. Berikut adalah niat mandi junub:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ―ΩΨ«Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ¬ΩΩΨ§Ψ¨ΩΨ©Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩΨ§ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitul-ghusla lirafil αΈ«adatsil-akbari minal-jinΓ’bati fardlan lillΓ’hi ta'ala
Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
2. Tidak Menghilangkan Najis yang Menempel
Salah satu syarat sah mandi junub yang sering diabaikan adalah memastikan tidak ada najis yang masih menempel di tubuh. Jika terdapat najis pada badan, sangat penting untuk membersihkannya terlebih dahulu sebelum memulai mandi junub. Proses ini tidak hanya membersihkan tubuh dari najis, tetapi juga dilakukan dengan niat untuk mengangkat hadas dan menghilangkan najis.
Menghilangkan najis adalah langkah awal sebelum memulai ritual mandi wajib. Jika langkah ini dilewatkan, mandi junub bisa dianggap tidak sah karena tubuh masih belum sepenuhnya bersih dari najis.
3. Tidak Menyiram Air ke Seluruh Tubuh
Salah satu syarat sah dalam mandi junub adalah memastikan air merata ke seluruh tubuh, mulai dari ujung rambut hingga kulit yang paling tersembunyi. Proses ini mencakup seluruh bagian tubuh tanpa terkecuali, sehingga tidak ada satu pun area yang terlewat dari siraman air. Jika terdapat bagian tubuh yang tidak terkena air, maka mandi junub dianggap tidak sah.
4. Rambut Masih Kering
Imam Ar-Rafi'i menekankan pentingnya memastikan bahwa air mengenai seluruh bagian rambut dan kulit saat mandi junub. Menurutnya, bagian setiap helai rambut juga termasuk dalam area yang wajib terkena air agar mandi junub menjadi sah. Jika rambut dibiarkan kering atau ada bagian yang tidak terkena air, mandi tersebut dianggap tidak sempurna dan tidak sah untuk mengangkat hadas besar.
5. Terdapat Lapisan Tubuh yang Tidak Terkena Air
Mengutip buku Fiqhul Islam yang ditulis oleh Imam Syafi'i, dalam mandi junub, sangat penting memastikan air mencapai seluruh permukaan kulit tanpa ada penghalang. Jika terdapat lapisan tertentu seperti lilin, minyak, kuteks, cat atau kotoran mata yang menempel, hal ini dapat menghambat air mencapai kulit secara menyeluruh, sehingga mandi junub bisa dianggap tidak sah. Lapisan-lapisan ini perlu dibersihkan terlebih dahulu agar air bisa meresap dan membasuh seluruh tubuh dengan sempurna.
6. Tidak Menggunakan Air yang Suci
Dalam menjalankan mandi junub, menggunakan air yang suci adalah syarat mutlak. Air yang digunakan harus bebas dari kotoran atau najis agar bisa menyucikan tubuh secara sempurna. Jika air yang digunakan tidak memenuhi kriteria kesucian, maka mandi junub tersebut tidak sah karena tidak dapat menghilangkan hadas besar sesuai ketentuan syariat.
7. Tidak Menunaikan Rukun Mandi Junub
Syarat dan rukun yang telah disebutkan di atas adalah kewajiban dalam menjalankan mandi junub. Oleh karena itu, menunaikan seluruh ketentuan tersebut merupakan hal yang wajib. Jika ada yang ditinggalkan, mandi junub tersebut tidak sah dan tidak dapat mengangkat hadas besar sesuai tuntunan syariat.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan