Sejarah dan Tujuan Utama Didirikannya Pondok Pesantren

Sejarah dan Tujuan Utama Didirikannya Pondok Pesantren

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Jumat, 11 Okt 2024 15:30 WIB
Ilustrasi Santri
Ilustrasi santri belajar di pondok pesantren. Foto: Getty Images/iStockphoto/wichianduangsri
Jakarta -

Pondok pesantren sudah menjadi bagian penting dari sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Lembaga ini tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai tempat pembinaan moral dan spiritual santri.

Pondok pesantren juga memiliki banyak tujuan agar bisa berhasil mencetak generasi ulama dan cendekiawan muslim yang berakhlak mulia serta mampu berkontribusi positif dalam masyarakat. Dari masa ke masa, pondok pesantren juga berkembang menjadi pusat penyebaran ajaran Islam, terutama dalam melahirkan da'i yang siap berdakwah ke seluruh pelosok negeri.

Apa sebenarnya sejarah dan tujuan utama didirikannya pondok pesantren? Simak penjelasan lengkapnya untuk memahami peran penting lembaga ini dalam menjaga kelestarian nilai-nilai Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Pondok Pesantren

Menurut penjelasan para ahli sebagaimana terdapat dalam buku Manajemen Pondok Pesantren karya Muchammad Aminudin, secara etimologi, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang bertujuan untuk mendalami ajaran agama serta mempraktikannya dengan menekan pentingnya moral agama dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, menurut H.M. Arifin, pondok pesantren adalah institusi pendidikan yang diterima oleh masyarakat luas, dengan model asrama yang khas. Dalam pondok pesantren, santri memperoleh pendidikan agama secara intensif, di bawah bimbingan seorang kiai yang memiliki karakteristik kepemimpinan yang kuat serta bersifat mandiri dalam pengelolaan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Manfried Ziemek menambahkan bahwa pondok pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, melainkan juga menjadi penggerak dalam pembangunan sosial dan budaya masyarakat sekitarnya. Peran multifungsi ini membuat pondok pesantren menjadi lembaga yang berpengaruh besar dalam membentuk masyarakat yang melek huruf serta budaya.

Sejarah Adanya Pondok Pesantren

Pondok pesantren memiliki sejarah panjang di Indonesia, dari masa awal hingga saat ini, dan terus memberikan kontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia yang berlandaskan moral dan spiritual. Berikut adalah ringkasan sejarang berkembangnya pondok pesantren hingga masa kini yang dikutip dari sumber sebelumnya.

Sejarah tentang kapan pertama kali pondok pesantren didirikan masih menjadi perdebatan. Tidak ada data yang pasti mengenai waktu, tempat, maupun tokoh pertama yang mendirikan pondok pesantren di Indonesia. Namun, peran Walisongo dalam menyebarkan agama Islam dan mendirikan pondok pesantren tidak bisa diabaikan. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa Syaikh Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh Walisongo yang pertama kali mengenalkan model pendidikan pondok pesantren di Jawa.

Salah satu pondok pesantren pertama yang berperan penting adalah Pondok Pesantren Ampel Denta di Surabaya, yang didirikan oleh Sunan Ampel. Pondok pesantren ini menjadi pusat pembelajaran agama Islam di Jawa pada masa itu. Santri-santri yang belajar di sini berasal dari berbagai daerah, dan setelah menyelesaikan studinya, mereka menyebarkan ilmunya lagi tentang ajaran Agama Islam. Oleh sebab itu, Pondok Pesantren Ampel Denta dianggap sebagai model atau prototipe pondok pesantren.

Pada masa penjajahan Belanda, pondok pesantren berada di bawah intervensi pemerintahan kolonial. Belanda berusaha menekan perkembangan pondok pesantren dengan regulasi dan kebijakan yang bertujuan menghambat penyebaran pendidikan Islam. Meskipun umat Islam diberi kebebasan untuk beribadah, tetapi pendidikan mereka, khususnya di pondok pesantren, berada di bawah pengawasan ketat.

Ketika Jepang menjajah Indonesia, awalnya mereka tampak berpihak pada umat Islam dan pondok pesantren dengan memberikan ruang untuk pendidikan madrasah. Namun, kebijakan ini hanya bertahan sementara. Pada akhirnya, Jepang berbalik melakukan tindakan represif dan menutup aktivitas pembelajaran di pondok pesantren, menggantinya dengan pelatihan militer dan kegiatan yang mendukung kepentingan perang Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, pondok pesantren berupaya bangkit dan berperan aktif dalam sistem pendidikan nasional. Mereka mulai menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, namun tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam. Pada masa awal kemerdekaan, pondok pesantren dianggap sebagai alternatif dari sistem pendidikan formal yang ada, meskipun sempat ada kecurigaan terhadap model sekolah modern yang dianggap sebagai warisan penjajah.

Tujuan Didirikannya Pondok Pesantren

Mengutip buku Manajemen dan Kepemimpinan Pondok Pesantren karya Kompri, pondok pesantren didirikan dengan dua tujuan besar, yaitu tujuan utama dan tujuan khusus.

Tujuan utama adanya sebuah pondok pesantren adalah membina warga negara agar memiliki kepribadian muslim yang sesuai dengan ajaran Islam. Pondok pesantren berupaya menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap aspek kehidupan santri, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang berguna bagi agama, masyarakat, dan negara.

Sementara itu, tujuan khusus pondok pesantren lebih spesifik, di antaranya:

1. Mendidik santri untuk menjadi muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia. Pondok pesantren berperan dalam membentuk santri menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, ikhlas, serta siap menjadi kader ulama atau mubaligh yang berjiwa pemimpin dan mampu mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan dinamis.

2. Memperkuat semangat kebangsaan para santri dengan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa dan negara, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional.

3. Mendidik tenaga-tenaga pembina pembangunan baik di tingkat keluarga maupun masyarakat, terutama di wilayah pedesaan.

4. Melahirkan tenaga ahli yang cakap dalam berbagai bidang, terutama dalam pembangunan spiritual dan keagamaan, sehingga mereka dapat membantu perkembangan masyarakat secara luas.

5. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peran santri dalam pembangunan di lingkungan sosialnya, baik di tingkat lokal maupun nasional, demi tercapainya kemajuan bangsa.

Tujuan pendidikan di pondok pesantren memiliki aspek yang sangat luas dan menyentuh berbagai dimensi kehidupan santri. Berikut beberapa tujuan utama pendidikan di pondok pesantren menurut Mastuhu dalam sumber sebelumnya:

1. Membentuk kebijaksanaan berdasarkan ajaran Islam. Santri diajarkan untuk memahami secara mendalam makna hidup, keberadaan, peran, serta tanggung jawabnya dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Mengembangkan kebebasan yang terarah.

3. Mendidik kemampuan untuk mengatur diri sendiri.

4. Menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat.

5. Menghormati guru dan orang tua juga mencintai ilmu.

6. Membangun kemandirian.

7. Mengajarkan kesederhanaan.

Dengan nilai-nilai tersebut, pendidikan di pondok pesantren bertujuan mencetak generasi muslim yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap berperan aktif dalam masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi ajaran Islam.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads