Kehidupan sering kali dipenuhi dengan berbagai masalah dan tantangan yang membuat hati dan pikiran kita gelisah. Dalam Islam, Allah SWT memberikan panduan yang jelas bagi umat-Nya untuk mencapai ketenangan hati dan pikiran.
Dengan menjalankan ajaran-ajaran Islam, kita bisa mencapai kedamaian yang sejati. Berikut adalah beberapa cara menenangkan hati dan pikiran menurut ajaran Islam.
Cara Mendapatkan Ketenangan Hati dan Pikiran
1. Memperbanyak Dzikir
Dikutip dari Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, kata dzikir secara bahasa Arab memiliki akar kata "dzakara" yang berarti "mengingat" atau "menyebut". Dalam konteks agama, dzikir memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu upaya seorang hamba untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT melalui pengingatan dan penyebutan nama-Nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara istilah, dzikir dapat diartikan sebagai proses komunikasi spiritual antara manusia dengan Tuhan, yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti melafalkan kalimat-kalimat tasbih, tahmid, takbir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an. Praktik dzikir ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik secara individu maupun berjamaah.
Dzikir adalah salah satu cara yang paling dianjurkan dalam Islam untuk menenangkan hati. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Arab-Latin: Alladzina āmanụ wataṭma`innu qulụbuhum bidzikrillāh, alaa bidzikrillāhi taṭma`innul-qulụb
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra'd: 28).
Dengan mengingat Allah melalui dzikir, hati akan menjadi tenang dan jauh dari kegelisahan. Dzikir bisa dilakukan dengan menyebut asma Allah, mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, baik dalam keadaan duduk, berdiri, maupun berbaring.
2. Mendirikan Salat
Menurut Ratnani Latifah dalam bukunya Terapi Hati, salat memiliki peran penting dalam menenangkan hati, pikiran, dan tubuh. Hal ini disebabkan karena saat melaksanakan salat, seseorang secara khusus meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, sehingga pikiran menjadi lebih tenang dan jiwa merasa lebih damai.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyatakan bahwa salat adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah SWT, dan dalam salat itu seseorang bisa mencurahkan semua kegundahan hati.
Bahkan dalam HR. An-Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya salat dijadikan untukku sebagai penenang hati."
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 153:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Arab-Latin: Yā ayyuhalladzina āmanusta'īnụ biṣṣabri waṣṣalāh, innallāha ma'aṣṣābirīn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Salat lima waktu serta salat sunnah seperti salat tahajud dan dhuha juga bisa membantu menjaga kestabilan emosi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Membaca dan Merenungkan Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah sumber petunjuk hidup bagi umat Islam. Membaca Al-Qur'an dengan penuh kekhusyukan dan merenungkan maknanya dapat mendatangkan ketenangan jiwa.
Dalam buku Ensiklopedia Al-Qur'an dan Hadis Per Tema karya Alita Aksara Media, dijelaskan bahwa membaca Al-Qur'an adalah penawar dan rahmat bagi kaum Muslimin. Hal ini tertuang dalam Surah Al-Isra' ayat 82, Allah SWT berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Arab-Latin: Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw waraḥmatul lil-mu`minīna walā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Al-Qur'an bukan hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga menjadi solusi untuk berbagai masalah kehidupan. Maka, rutin membaca dan mengkaji Al-Qur'an sangat dianjurkan.
4. Berserah Diri dan Tawakkal kepada Allah
Ketika menghadapi masalah, sering kali hati kita diliputi kecemasan karena ketidakpastian masa depan. Dalam Islam, berserah diri kepada Allah (tawakkal) adalah salah satu cara untuk mencapai ketenangan hati. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Talaq ayat 3:
... وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Arab-Latin: ... wamayyatawakkal 'alallāhi fahuwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā
Artinya: Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah SWT niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Tawakkal berarti meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah diatur oleh Allah dan segala rencana-Nya adalah yang terbaik. Dengan berserah diri, hati kita akan tenang dan tidak lagi dibebani oleh kekhawatiran berlebihan.
5. Berdoa dengan Tulus
Berdoa adalah salah satu cara umat Muslim berkomunikasi langsung dengan Allah. Dalam doa, kita bisa mencurahkan segala kegelisahan dan meminta pertolongan Allah agar diberikan ketenangan hati.
Rasulullah SAW mengajarkan berbagai doa untuk mendapatkan ketenangan, di antaranya adalah:
للَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Arab-Latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, serta dari terlilit utang dan tertindas oleh orang lain. (HR. Abu Dawud).
Dengan berdoa secara rutin dan tulus, kita bisa merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan ketenangan dalam menjalani kehidupan.
6. Berbuat Baik kepada Sesama
Dalam Islam, salah satu cara untuk menenangkan hati adalah dengan berbuat baik kepada orang lain. Ketika kita membantu orang lain yang sedang kesulitan, hati kita akan merasa lebih ringan dan damai.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 261:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Arab-Latin: Maṡalulladzina yunfiqụna amwālahum fii sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab'a sanābila fīkulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā'ifu limayyasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm
Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Sedekah dan amal kebaikan yang kita lakukan akan mendatangkan pahala serta ketenangan batin. Karena kita merasa telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
7. Menghindari Perbuatan Maksiat
Muhammad Nasrullah dalam buku Ibadah-ibadah Paling Terhormat bagi Pelaku Maksiat agar Taubat Nasuha, mengatakan, salah satu penyebab hati yang gelisah dan tidak tenang adalah dosa dan maksiat. Perbuatan maksiat tidak hanya merusak hubungan kita dengan Allah, tetapi juga menimbulkan rasa bersalah yang mendalam di hati.
Untuk itu, menjaga diri dari perbuatan dosa sangat penting untuk mendapatkan ketenangan batin. Rasulullah SAW bersabda:
"Kebaikan adalah apa yang menenangkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan hati dan menimbulkan keraguan." (HR. Ahmad).
Dengan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan memperbanyak ibadah, kita akan lebih dekat dengan Allah dan merasakan ketenangan yang sesungguhnya.
Wallahu a'lam.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi