Sholat sunnah sebelum Ashar menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tata cara pelaksanaannya sama seperti sholat sunnah pada umumnya.
Sholat sunnah sebelum Ashar atau dikenal sebagai sholat sunnah qabliyah Ashar adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah masuk waktu Ashar dan sebelum melaksanakan sholat fardhu Ashar, bisa dikerjakan sebanyak dua atau empat rakaat.
Mengutip buku Tuntunan Sholat Rawatib karya H. Sayuti, anjuran untuk mengerjakan sholat sunnah ini didasarkan pada hadits dari sahabat Ali RA yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, bahwa Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan sholat sebelum Ashar dua rakaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, berdasarkan Kitab Lengkap Panduan Sholat yang disusun oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani, terdapat hadits dari Ibnu Umar yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah merahmati orang yang mengerjakan sholat sunnah sebelum Ashar empat rakaat." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Pelaksanaan sholat sunnah qabliyah Ashar dapat dilakukan lebih baik di rumah dan boleh juga di masjid, seperti halnya sholat sunnah Rawatib lainnya. Jika memilih untuk melaksanakan empat rakaat, maka dikerjakan dengan dua kali salam sesuai dengan keumuman hadits yang ada.
Niat Sholat Sunnah sebelum Ashar
Sholat sunnah sebelum Ashar bisa diawali dengan niat. Berikut adalah lafaz niat sholat sunnah sebelum Ashar yang dikutip dari sumber sebelumnya:
أصَلَّى سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatal 'ashri rak'ataini qabliyyatan lillaahita'aalaa.
Artinya: "Aku (niat) sholat sunnah qobliyah Ashar 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Sunnah sebelum Ashar
Setelah mengetahui niat yang benar untuk sholat sunnah sebelum Ashar, kini saatnya memahami tata cara pelaksanaannya. Tata cara sholat sunnah sebelum Ashar sama seperti sholat pada umumnya, namun untuk penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan di bawah:
- Niat sholat: Membaca niat sebelum memulai sholat sunnah sebelum Ashar.
- Takbiratul ihram: Mulailah sholat dengan membaca takbir "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga atau bahu. Kemudian letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.
- Membaca doa iftitah: Setelah takbiratul ihram, disunahkan membaca doa iftitah sebagai pembuka sholat.
- Membaca surah Al-Fatihah: Setelah doa iftitah, bacalah surah Al-Fatihah dengan khusyuk.
- Membaca surah pendek: Setelah Al-Fatihah, lanjutkan dengan membaca surah pendek dari Al-Qur'an.
- Rukuk: Setelah selesai membaca surah pendek, lakukan rukuk sambil membungkukkan badan dengan punggung lurus.
- I'tidal: Bangkit dari rukuk dengan mengangkat kedua tangan dan membaca "Sami'allaahu liman hamidah, rabbanaa lakal hamdu."
- Sujud pertama: Turun untuk sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud: Duduk dengan tenang di antara dua sujud.
- Sujud kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua: Setelah sujud kedua, bangkit berdiri untuk memulai rakaat kedua dan ulangi langkah-langkah sebelumnya mulai dari membaca surah Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Tasyahud akhir: Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, duduklah untuk membaca tasyahud akhir.
- Salam: Untuk mengakhiri sholat, ucapkan salam dengan menoleh ke kanan sambil membaca "Assalaamu 'alaikum warahmatullaah" kemudian menoleh ke kiri dan membaca bacaan yang sama.
Keutamaan Sholat Sunnah sebelum Ashar
Sholat sunnah sebelum Ashar memiliki beberapa keutamaan. Salah satu keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits, orang yang mengerjakan sholat sunnah sebelum Ashar sebanyak 4 rakaat akan diselamatkan dari siksa api neraka.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan sholat 4 rakaat sebelum mengerjakan sholat Ashar, Allah haramkan tubuhnya dari api neraka." (HR Thabrani)
Selain itu, orang yang rajin mengerjakan sholat sunnah sebelum Ashar akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Imam Tirmidzi dari sahabat Ibnu Umar, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Semoga Allah SWT memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan sholat empat rakaat sebelum sholat Ashar."
Adakah Sholat Sunnah setelah Ashar?
Menurut sebuah hadits dari Ummu Salamah yang terdapat dalam buku Fikih Ibadah Dari Al-Lu'lu' Wa Al-Marjan Jilid 2 karya Wafi Marzuqi Ammar, Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat dua rakaat setelah Ashar. Namun, perlu diperhatikan bahwa sholat tersebut bukanlah sholat sunnah setelah Ashar, melainkan sholat sunnah ba'da Dzuhur yang tertunda.
Rasulullah SAW terpaksa mengqadha sholat ba'da Dzuhur ini setelah Ashar karena kesibukan yang beliau hadapi sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa hukum asal sholat sunnah setelah Ashar adalah terlarang, kecuali jika ada sebab tertentu seperti mengqadha sholat sunnah yang terlewat.
Dari penjelasan ini, sholat sunnah setelah Ashar pada dasarnya dilarang kecuali jika ada alasan khusus. Seperti dijelaskan oleh Ibnu Abbas, larangan sholat sunnah setelah Ashar adalah untuk mencegah pelanggaran terhadap amar ma'ruf nahi munkar. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang sholat sunnah setelah Ashar tanpa alasan yang jelas, para sahabat berusaha untuk mengingatkan bahkan memukul mereka.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya larangan waktu sholat di waktu tertentu. Dalam buku Ahkam Ash-Sholah Panduan Lengkap Hukum-Hukum Seputar Sholat ditulis oleh Syaikh Ali Raghib, disebutkan terdapat tiga waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat karena faktor waktunya. Waktu-waktu tersebut adalah:
- Saat matahari terbit sampai meninggi
- Ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa (tengah hari)
- Saat matahari mulai kekuningan sampai terbenam
Larangan ini didasarkan pada hadits penuturan Uqbah bin Amir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga waktu yang telah Rasulullah SAW larang bagi kita untuk mengerjakan sholat di dalamnya atau untuk mengubur orang yang wafat di antara kita, yaitu: saat matahari tampak terbit sampai meninggi; ketika tengah hari; saat matahari menjelang terbenam." (HR Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibn Majah, Abu Dawud, Ahmad, dan ad-Darimi)
Dari penjelasan ini, sholat sunnah setelah Ashar bisa masuk ke dalam waktu yang dilarang jika dikerjakan mendekati saat matahari mulai tenggelam. Sebaliknya, melaksanakan sholat sunnah sebelum Ashar tidak termasuk ke dalam waktu-waktu yang dilarang dan oleh karena itu, lebih dianjurkan.
Dengan demikian, bagi umat Islam yang ingin menjalankan sholat sunnah, melakukannya sebelum waktu Ashar lebih dianjurkan daripada setelahnya, kecuali untuk kondisi tertentu seperti qadha sholat sunnah yang terlewat.
Jenis-jenis Sholat Sunnah Rawatib
Selain sholat sunnah sebelum Ashar, ada sejumlah sholat sunnah lainnya yang bisa dikerjakan muslim. Hukumnya dibagi dua, rawatib muakkad dan ghairu muakkad.
1. Sholat Sunnah Rawatib Muakkad
Sholat sunnah rawatib muakkad adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin oleh umat Islam. Berikut ini adalah jenis-jenis sholat sunnah rawatib muakkad:
- Dua rakaat sebelum sholat Dzuhur
- Dua rakaat sesudah sholat Dzuhur
- Dua rakaat sesudah sholat Maghrib
- Dua rakaat sesudah sholat Isya'
- Dua rakaat sebelum sholat Subuh
- Dua rakaat sesudah sholat Jumat
2. Sholat Sunnah Rawatib Ghoiru Muakkad
Sholat sunnah rawatib ghoiru muakkad adalah sholat sunnah yang tidak begitu diutamakan atau tidak dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin seperti sholat rawatib muakkad. Meskipun tidak memiliki keutamaan sebesar sunnah muakkad, sholat ini tetap memiliki keistimewaan tersendiri. Berikut ini adalah jenis-jenis sholat sunnah rawatib ghoiru muakkad:
- Dua atau empat rakaat sebelum sholat Ashar
- Dua rakaat sebelum sholat Maghrib
- Empat atau enam rakaat sebelum sholat Isya
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan