Tata Cara Sholat Dzuhur 4 Rakaat Lengkap dengan Niat

Tata Cara Sholat Dzuhur 4 Rakaat Lengkap dengan Niat

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Minggu, 22 Sep 2024 12:00 WIB
Muslim Friday mass prayer in Turkey
Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Sholat Dzuhur adalah salah satu sholat wajib yang dikerjakan sebanyak empat rakaat. Sholat ini memiliki tata cara yang harus diperhatikan agar sah dan sempurna.

Tata cara sholat Dzuhur 4 rakaat ini terdiri dari serangkaian gerakan dan bacaan yang harus dilakukan secara berurutan.

Memahami langkah-langkahnya dari niat hingga salam menjadi kunci agar sholat diterima dengan baik. Dimulai dengan niat yang benar, diikuti dengan gerakan yang ditentukan sesuai dengan syariat dan tuntunan Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya:

"Salatlah sebagaimana kalian melihat aku salat." (HR al-Bukhārī dan Muslim dari Mālik bin Huwairis)

ADVERTISEMENT

Memahami dan menjalankan sholat Dzuhur dengan tepat adalah bagian penting dalam menjaga ibadah kita sehari-hari. Ingin tahu lebih lanjut mengenai tata cara sholat Dzuhur 4 rakaat secara lengkap? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Bacaan Niat Sholat Dzuhur 4 Rakaat

Diambil dari buku Panduan Shalat untuk Wanita karya Ria Khoirunnisa S Pd, bacaan niat untuk sholat ini tergolong sangat mudah diingat dan dipelajari. Berikut adalah niatnya dalam tulisan Arab dan latin.

1. Niat sholat Dzuhur 4 rakaat munfarid (sendiri)

اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Latinnya: "Usholli Fardlon dhuhri Arba'a Rok'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta'aala."

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu dzuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."

2. Niat sholat Dzuhur 4 rakaat berjamaah

A. Jika menjadi imam

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Latinnya: "Ushalliy fardha-zzhuhri arba'a raka'atin mustaqblilal-qiblati adaa-an imaman lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

2. Sebagai makmum

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Latinnya: "Ushalliy fardha-zzhuhri arba'a raka'atin mustaqblilal-qiblati adaa-an ma'muman lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Dzuhur 4 Rakaat

Mengutip dari Buku Tuntunan Shalat Lengkap yang ditulis oleh Drs. Moh. Rifa'I dan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian Agama RI. Tata cara sholat dzuhur 4 rakaat hampir sama dengan tata cara sholat fardhu lain, perbedaannya hanya terletak pada jumlah rakaatnya saja. Berikut penjabaran dari tata cara sholat Dzuhur 4 rakaat:

1. Berdiri tegak

Berdiri dalam sholat adalah kewajiban bagi yang mampu melakukannya. Posisi berdiri harus tegak, menghadap kiblat dengan pandangan mata fokus pada tempat sujud di depan.

2. Membaca niat

Membaca niat sholat dzuhur 4 rakaat dahulu sebelum sholat dimulai.

3. Takbiratul ihram

Mengangkat kedua tangan sambil membaca takbir "Allahu Akbar".

4. Membaca doa iftitah

Bacaan doa iftitah:

اللَّهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

إِنِّي وَجَهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ

حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَانِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Latinnya: "Allahu akbar kabiraa wal hamdu lillahi katsiiraa wasub-haanallahi bukratan wa ashiilaa. Inii wajjaahtu wajhiya lilladzii fatharassa- maawaati wal-ardl. haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wama- maati lillaahi rabbil 'aalamiina. Laasyariika lahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal mus- limin."

Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya shalatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah Seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.

5. Membaca Al-Fatihah

Setelah selesai melantunkan bacaan doa iftitah, dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah.

6. Membaca surah-surah pendek atau ayat suci Al-Qur'an

Setelah selesai membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua, baik bagi orang yang shalat sendirian maupun imam, disunnahkan untuk melanjutkan dengan membaca surat atau ayat-ayat dari Al-Qur'an.

7. Rukuk

Membungkukkan badan seraya memegang kedua belah lutut dan ditekankannya punggung dan kepala supaya tetap lurus.

8. Berdiri I'tidal

I'tidāl merupakan gerakan bangkit dari rukuk menuju posisi berdiri tegak, dengan tangan diletakkan di samping badan.

9. Sujud

Saat melakukan sujud, tujuh anggota tubuh harus menyentuh lantai: dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan jari-jari dua kaki. Jari-jari tangan dan kaki mengarah ke kiblat selama sujud.

10. Duduk diantara 2 sujud

Duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan tetap tegak dan jari-jari kaki kanan menghadap kiblat. Kedua telapak tangan diletakkan di atas paha, dengan tangan kanan di paha kanan dan tangan kiri di paha kiri.

11. Sujud Kedua

Sujud kedua dilakukan hampir sama seperti sujud yang pertama.

12. Berdiri melakukan rakaat kedua

Melanjutkan rakaat kedua sama seperti Gerakan yang sudah dijelaskan sebelumnya pada rakaat pertama.

13. Duduk tasyahud awal

Duduk tasyahud awal dilakukan dengan duduk di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan tetap berdiri dengan jari-jari kaki menghadap ke kiblat. Kedua tangan diletakkan di atas paha, dan jari telunjuk tangan kanan diarahkan ke kiblat sebagai bagian dari gerakan tasyahud.

14. Berdiri melakukan rakaat ketiga dan keempat

Melanjutkan rakaat ketiga dan keempat sama seperti Gerakan yang sudah dijelaskan sebelumnya pada rakaat pertama dan kedua.

15. Duduk tasyahud akhir

Duduk tasyahud akhir dilakukan dengan duduk di atas lantai, kaki kiri disilangkan di bawah kaki kanan. Telapak kaki kanan tetap berdiri dengan jari-jari kaki mengarah ke kiblat. Kedua telapak tangan diletakkan di atas paha, dengan jari telunjuk tangan kanan menunjuk ke arah kiblat sebagai simbolik dalam tasyahud.

16. Salam

Salam dilakukan dengan menoleh ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam pertama. Setelah itu, menoleh ke kiri sambil mengucapkan salam kedua.

Tentang Sholat Dzuhur 4 Rakaat

Dalam buku Terjemah Fathul Qorib karya Bahrudin Fuad, dijelaskan bahwa istilah "dzuhur" berarti tampak, merujuk pada waktu siang ketika salat dzuhur dilaksanakan. Salat ini dimulai saat matahari tergelincir dari titik tengahnya di langit.

"Awal waktunya adalah saat tergelincirnya matahari, sehingga posisinya tidak pas di tengah. Pergeseran tidak dilihat dengan memastikan posisi matahari, namun melihat dampaknya pada manusia," berdasarkan tulisan yang termaktub pada buku tersebut.

Pergeseran ini terlihat melalui bayangan benda yang bergerak ke arah timur setelah bayangan pendek mencapai puncaknya. Waktu salat dzuhur terjadi ketika bayangan benda sama panjang dengan benda tersebut.

Sedangkan menurut Imam Syafi'I dalam Kitab Al-Umm Fiqih Jilid 2 tentang Batas awal dan akhir sholat dzuhur Awal waktu shalat Dzuhur terjadi ketika matahari tergelincir dari tengah langit, ditandai dengan bayangan benda yang mulai muncul kembali setelah mencapai puncak tanpa bayangan. Hal ini biasanya terjadi saat tengah hari di musim panas.

Sedangkan Waktu Dzuhur berakhir ketika bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda itu sendiri. Apabila bayangan tersebut melebihi panjang benda, maka waktu Dzuhur telah habis dan waktu Ashar telah dimulai.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads