Sirah Nabawiyah: Pengertian, Urgensi dan Sumber-sumbernya

Sirah Nabawiyah: Pengertian, Urgensi dan Sumber-sumbernya

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 05 Okt 2024 11:00 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW (Foto: iStock)
Jakarta -

Sirah Nabawiyah adalah penjelasan tentang seluruh perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, mulai dari kelahiran, masa kecil, dewasa, menjadi nabi, hingga wafat. Lewat Sirah Nabawiyah, umat Islam dapat mengurai perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW secara lengkap.

Sirah Nabawiyah adalah kajian sejarah Islam yang sangat penting. Sebab, dengan membaca Sirah Nabawiyah, umat Islam punya contoh konkret teladan yang sempurna dan ideal yaitu Nabi Muhammad SAW.

Sirah Nabawiyah Adalah Sejarah Hidup Nabi SAW

Menurut penjelasan dalam buku Pengantar Sirah Nabawiyah karya Ahmad Musyafiq, secara bahasa, sirah berarti kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku. Sementara secara istilah, sirah diartikan sebagai rincian kehidupan atau sejarah hidup seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut istilah syar'i, Sirah Nabawiyah merujuk pada ilmu yang mempelajari dan mengumpulkan fakta-fakta sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW secara lengkap dan akurat. Baik secara komprehensif dari sifat-sifatnya, etika, maupun moral.

Sirah Nabawiyah berisikan kisah hidup Rasulullah SAW. Yaitu asal usul, suku, nasab, serta kondisi masyarakat sebelum beliau dilahirkan. Selanjutnya mencakup kelahiran beliau, masa kecil, remaja, dewasa, pernikahan, menjadi nabi, dan perjuangan-perjuangan beliau dalam menegakkan Islam hingga akhir hayatnya.

ADVERTISEMENT

Urgensi Sirah Nabawiyah dalam Memahami Islam

Sejatinya tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah bukan sekadar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah tentang kisah-kisah atau kasus-kasus menarik seputar kehidupan Nabi Muhammad SAW. Namun, tujuan utama mempelajari Sirah Nabawiyah adalah agar setiap muslim mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang hakikat Islam, melihat bagaimana Islam tercermin dalam kehidupan nyata Rasulullah SAW, serta bagaimana beliau mempraktikkan dan mewujudkan ajaran-ajaran ilahi.

Mengutip Sirah Nabi Muhammad SAW Pedoman dan Pengajaran Jilid 1 karya Musthafa As-Siba'i, kajian Sirah Nabawiyah menjadi upaya aplikatif yang bertujuan untuk memperjelas hakikat Islam secara utuh dalam nilai keteladanan yang tertinggi. Bila dirinci, kajian Sirah Nabawiyah dapat difokuskan pada beberapa sasaran sebagai berikut:

  • Memahami kepribadian Rasulullah SAW melalui berbagai aspek kehidupan dan situasi yang pernah beliau hadapi.
  • Agar manusia memperoleh gambaran tentang tipe ideal dalam segala aspek kehidupan yang dapat dijadikan sebagai aturan dan pedoman hidup.
  • Agar dalam mengkaji Sirah Nabawiyah manusia memperoleh sesuatu yang dapat membawa mereka memahami kitab suci Al-Qur'an dan tujuan dari ayat-ayat yang terkandung di dalamnya.
  • Melalui kajian Sirah Nabawiyah, seorang muslim dapat mengumpulkan sebanyak mungkin pengetahuan Islam yang benar.
  • Agar setiap pembinaan masyarakat dan dai Islam memiliki contoh konkret dalam kehidupan menyangkut cara-caranya pembinaan dan dakwah.

Sumber Sirah Nabawiyah

Mengutip dari buku Sirah Nabawiyah oleh Dr. Ajid Thohir, secara umum ada tiga sumber pokok dari Sirah Nabawiyah. Berikut ini sumber-sumbernya:

1. Al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan rujukan pertama dalam memahami sifat-sifat umum Rasulullah SAW dan mengenal tahapan-tahapan sejarah hidup beliau. Al-Qur'an mengemukakan beberapa peristiwa yang terjadi pada Rasulullah SAW.

Pertama, mengemukakan secara umum sebagian kejadian dari kehidupan dan sirah beliau, seperti ayat-ayat yang menjelaskan mengenai Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, dan Perang Hunain, serta ayat-ayat yang mengisahkan pernikahan beliau dengan Zainab.

Kedua, mengomentari kasus-kasus dan peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk menjawab masalah-masalah yang timbul atau mengungkapkan permasalahan yang belum jelas, atau untuk menarik perhatian muslimin kepada pelajaran dan nasihat yang terkandung di dalamnya.

2. Sunnah Nabawiyah yang Sahih

Yaitu segala yang terkandung dalam kitab-kitab para imam hadits yang terkenal jujur dan amanah, seperti kitab-kitab enam, Muwaththa Imam Malik dan Musnad Imam Ahmad. Sumber yang kedua ini lebih mendalam dan lebih terperinci.

Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua hal, pertama, sebagian besar kitab ini disusun berdasarkan bab-bab fiqh atau satuan pembahasan yang berkaitan dengan syariat Islam. Kedua, salah satu keistimewaan dari kedua kitab, bahwa sebagian besar isinya diriwayatkan dengan sanad sahih yang bersambung kepada Rasulullah SAW dan para sahabat.

3. Kitab-kitab Sirah

Pada dasarnya, kajian-kajian sirah di masa lalu bersumber dari riwayat-riwayat para sahabat yang disampaikan secara turun-temurun. Riwayat-riwayat tersebut belum terhimpun dalam satu kitab, kendati sudah ada beberapa orang yang memberi perhatian secara khusus tentang Sirah Nabi dengan rincian-rinciannya.

Hingga pada generasi tabi'in, Sirah Rasulullah baru mendapatkan fokus perhatian dengan banyaknya penulis yang mulai menyusun sejarah hidup Rasulullah SAW dengan data-data yang diambil dari lembaran-lembaran riwayat tersebut. Di antara mereka yang menjadi pionir dalam informasi Sirah Nabawiyah itu adalah Urwah bin Zubair, Aban bin Utsman, Syurahbil bin Sa'ad, Wahab bin Munabbih, dan Ibn Syihab Az-Zahri.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads