Benarkah Ayat Kursi Dapat Mengusir Setan?

Benarkah Ayat Kursi Dapat Mengusir Setan?

Amelia Ghany Safitri - detikHikmah
Selasa, 24 Sep 2024 11:04 WIB
Ayat Kursi
Bacaan ayat kursi. Foto: Getty Images/iStockphoto/M32
Jakarta -

Ayat kursi merupakan sebutan untuk sepotong ayat dalam Al-Qur'an, yaitu surah Al-Baqarah ayat 255. Ayat ini disebut memiliki banyak keutamaan jika rutin diamalkan, di antaranya dapat melindungi dari kejahatan setan dan mengusir gangguan jin.

Dijelaskan dalam buku Keutamaan Al-Qur'an Dalam Perspektif Hadits karya Ahsantudhonni, keutamaan tersebut bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA.

Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti pekuburan, karena sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah."

Riwayat lain mengatakan "Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur'an, maka setan tidak akan masuk ke dalamnya." (HR an-Nasa'i)

Muhtarul Alif dalam buku Mendalami Ayat-ayat Rukiah Jam'iyah Ruqyah Aswaja mengungkapkan, salah satu ayat Al-Qur'an yang sering dijadikan bacaan oleh para perukiah adalah ayat kursi. Ia merupakan ayat paling agung dalam Al-Qur'an.

Riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap segala hal tentunya mempunyai titik tertinggi. Dan sungguh, puncak dari Al-Qur'an adalah Al-Baqarah, dan di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi penghulu dari setiap ayat Al-Quran, ia adalah ayat kursi."

Para ulama berpendapat bahwa ayat ini menjadi ayat yang paling agung karena ia bagaikan gudang yang menyimpan pokok asma-asma dan sifat-sifat berupa ketuhanan, keesaan, sifat hayat-Nya, keilmuan, kerajaan, kekuasaan, dan kehendak-Nya. Semua itu merupakan pokok asma-asma dan sifat-Nya.

Doa Ayat Kursi: Arab, Latin, dan Artinya

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Latin: Allaahu laa ilaaha illaa huwal ḥayyul-qayyuum(u), laa ta'khużuhuu sinatuw wa laa naum(un), lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil arḍ(i), man żal lażii yasyfa'u 'indahuu illaa bi iżnih(ii), ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuḥiiṭuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-(a), wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal arḍ(a), wa laa ya'uuduhuu ḥifẓuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'aẓiim(u).

Artinya: "Allah SWT, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Ayat Kursi sebagai Pengusir Setan, Benarkah?

Menurut penjelasan Ibnu Taimiyah dan Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, apabila jin yang merasuk itu jin Ifrit, maka baik si sakit maupun yang mengobati hendaklah banyak membaca doa penangkal dan doa pelindung, seperti ayat kursi, surah Al-Falaq, dan surah An-Nas.

Ibnu Taimiyah dan Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menjelaskan hal itu dalam buku Ad Dalil Wal Burhan Ala Shari'il Jin lil Insan Risaalah fii Hukmis Sihri wal Kahaanati yang diterjemahkan Hosen Arjaz Jamad dan Muhammad Musthafa Hadna.

Keampuhan ayat kursi dalam hal ini juga telah dibuktikan oleh sejumlah dalil. Sebagaimana penegasan hadits yang mencakup kisah dari Abu Hurairah RA yang cukup panjang berikut ini:

Abu Hurairah RA bercerita bahwa dia ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga hasil zakat pada bulan Ramadan. Suatu malam, seseorang datang dan mengambil sebagian makanan zakat. Abu Hurairah menangkapnya dan berkata, "Demi Allah, engkau akan kuadukan kepada Rasulullah SAW."

Orang itu menjawab, "Aku ini orang miskin, dan sangat membutuhkan makanan ini karena aku banyak mempunyai keluarga dan tanggungan."

Abu Hurairah kemudian membebaskannya. Keesokan paginya, Rasulullah SAW bertanya, "Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan tawananmu tadi malam?"

Abu Hurairah berkata, "Ya Rasulullah, setelah kutangkap ia mengeluhkan kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya yang mendesak hingga aku merasa kasihan kepadanya, maka aku bebaskan." Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya dia mendustaimu dan akan mengulanginya lagi."

Malam berikutnya, orang itu kembali dan Abu Hurairah menangkapnya lagi. Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, engkau akan ku adukan kepada Rasulullah." Orang itu berkata, "Biarkan aku mengambil sebab aku sangat butuh dan mempunyai banyak keluarga. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

Abu Hurairah kembali membebaskannya. Pagi harinya, Rasulullah kembali bertanya, "Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan tawananmu tadi malam?"

Abu Hurairah menjawab, "Ya Rasulullah, dia mengeluh kepadaku bahwa dia mempunyai banyak keluarga dan sangat membutuhkan makanan, maka aku merasa kasihan kepadanya dan kubebaskan." Rasulullah menjawab, "Dia mendustaimu dan akan kembali lagi."

Pada malam ketiga, orang itu kembali dan Abu Hurairah menangkapnya lagi. Abu Hurairah berkata, "Demi Allah, engkau akan kuadukan kepada Rasulullah. Telah kau lakukan perbuatan ini tiga kali padahal engkau telah berjanji tidak akan mengulanginya lagi, namun ternyata engkau mengulanginya."

Orang itu berkata, "Biarkanlah aku mengajarimu beberapa kalimat yang bermanfaat bagimu."

Abu Hurairah bertanya, "Kalimat apa itu?"

Orang itu menjawab, "Kalau kau hendak tidur bacalah ayat kursi sampai selesai (surat al-Baqarah: 255). Sesungguhnya jika kamu membacanya, niscaya Allah akan mengutus malaikat untuk menjagamu hingga pagi."

Keesokan paginya, Rasulullah kembali bertanya, "Hai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu tadi malam?" Abu Hurairah menjawab, "Dia mengajariku beberapa kalimat yang menurutnya bermanfaat bagiku."

Rasulullah menjawab, "Kalimat apa itu?" Abu Hurairah berkata, "Dia berkata kepadaku bahwa jika aku hendak tidur maka hendaklah membaca ayat kursi dari awal hingga akhir, niscaya Allah akan mengutus malaikat untuk menjagaku dan aku tidak akan diganggu oleh setan hingga pagi."

Rasulullah bersabda, "Ya, dia telah mengatakan sesuatu yang benar kepadamu. Tetapi dia sendiri adalah pendusta. Hai Abu Hurairah, tahukah kamu, siapa yang berbicara denganmu sejak tiga malam yang lalu itu?" Abu Hurairah menjawab, "Tidak tahu, ya Rasulullah." Rasulullah mengatakan, "Dialah setan."

Dari hadits tersebut, ayat kursi kemudian dijadikan sebagai doa pengusir setan dan jin yaitu dengan cara membacanya sebelum tidur dari awal hingga akhir ayat.

Wallahu a'lam.




(kri/kri)

Hide Ads