Ayat Kursi adalah ayat paling agung dalam Al-Qur'an sebagaimana disebutkan dalam hadits. Bacaan Ayat Kursi berasal dari surah Al Baqarah ayat 255.
Imam as-Suyuthi dalam Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an yang diterjemahkan Muhammad Halabi mengatakan Ayat Kursi termasuk al-'Ismu al-'A'zham (nama paling agung bagi Allah SWT), karena itu sebelum membaca Ayat Kursi dapat mengawalinya dengan ayat 163 surah Al Baqarah.
Berikut bacaannya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ ࣖ
Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid(un), lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm(u).
Artinya: "Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Baca juga: Ayat 1000 Dinar: Arab, Latin dan Terjemahnya |
Anjuran mengawali bacaan Ayat Kursi dengan surah Al Baqarah ayat 163 berasal dari hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,
اسْمُ اللَّهِ الْأَعْظَمُ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ فِي ثَلَاثِ سُوَرٍ مِنَ الْقُرْآنِ: فِي الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطُهُ.
Artinya: "Al-Ismu al- A'zham yang jika digunakan untuk berdoa niscaya akan diperkenankan oleh Allah SWT itu terdapat di dalam tiga surah Al-Qur'an, yaitu di dalam surah al-Baqarah (ayat 163), `Ali 'Imran (ayat 1-2), dan Thaha (ayat 111)." (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Hakim)
Setelah itu, umat Islam baru membaca Ayat Kursi. Berikut bacaan Ayat Kursi lengkap Arab, latin, dan artinya.
Bacaan Ayat Kursi Arab
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥
Bacaan Ayat Kursi Latin
Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih(ī), ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā'(a), wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya'ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm(u).
Arti Ayat Kursi
Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Tafsir Ayat Kursi
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, penamaan "Ayat Kursi" karena ayat tersebut memiliki kedudukan yang besar. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits shahih bahwa Ayat Kursi adalah ayat paling utama dalam Kitabullah.
Diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, "Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?" Ubay menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, "Ayat Kursi." Lalu Nabi SAW bersabda, "Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy." (HR Muslim)
Ibnu Katsir memaparkan sejumlah hadits dalam menjelaskan makna Ayat Kursi beserta keutamaannya.
Menurut Tafsir Jalalain, permulaan Ayat Kursi menegaskan bahwa tak ada sesembahan yang sebenarnya di alam wujud ini melainkan Allah Dia Yang Maha Hidup, yang Kekal lagi Abadi dan senantiasa mengatur. Maksud mengatur di sini adalah Dia mengatur makhluk-Nya terus-menerus, tidak mengantuk atau terlena dan tidak pula tidur.
Lebih lanjut, Ayat Kursi menegaskan bahwa segala sesuatu yang terdapat di langit dan bumi adalah milik, ciptaan, dan hamba Allah SWT. Tak ada yang bisa memberi syafaat di sisi-Nya kecuali atas izin-Nya.
Allah SWT mengetahui segala sesuatu tentang urusan dunia dan akhirat, sedangkan manusia tak mengetahui sedikit pun tentang pengetahuan Allah tersebut melainkan sekadar yang dikehendaki-Nya untuk mereka.
Dalam Ayat Kursi terdapat lafaz "Kursi-Nya meliputi langit dan bumi", ada yang menafsirkan kursi di sini adalah ilmu-Nya, ada juga yang menyebut kekuasaan-Nya, dan ada yang memaknai kursi mencakup langit dan bumi. Langit dan bumi berada dalam pemeliharaan-Nya.
Keutamaan Ayat Kursi dan Waktu Membacanya
Dalam Al-Itqan fi 'Ulumil Qur'an, Imam as-Suyuthi memaparkan sejumlah hadits tentang keutamaan Ayat Kursi, terutama bagi pembacanya. Salah satunya dikatakan, membaca Ayat Kursi sebelum tidur akan menghindarkan dari tipu daya jin.
Dari al-Hasan, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Jibril datang kepadaku. Dia berkata, 'Sesungguhnya Ifrit dari kalangan jin melakukan tipu daya kepadamu. Jika engkau hendak tidur maka bacalah Ayat Kursi'." Hadits ini diriwayatkan Ad-Dinuri dalam kitab al-Mujalasah.
Selain itu, orang yang membaca Ayat Kursi akan mendapat pertolongan Allah SWT ketika dalam kesulitan. Imam as-Suyuthi menukil keutamaan ini dari kitab al-Firdaus dari hadits Abu Qatadah, "Barang siapa membaca Ayat Kursi ketika ditimpa kesulitan, maka Allah Ta'ala akan menolongnya.
Ayat Kursi bersama empat ayat pertama surah Al Baqarah, dua ayat setelah Ayat Kursi, dan tiga ayat terakhir surah Al Baqarah juga cukup menjadi pelindung sebelum tidur.
(kri/inf)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis