Waktu Paling Dekat Seorang Hamba dengan Allah SWT Menurut Hadits Nabi SAW

Waktu Paling Dekat Seorang Hamba dengan Allah SWT Menurut Hadits Nabi SAW

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 07 Sep 2024 18:00 WIB
salat
Ilustrasi sujud (Foto: shutterstock)
Jakarta -

Waktu terdekat hamba dengan Allah SWT bisa dijadikan muslim sebagai momen berdoa dan memohon kepada sang Khalik. Sebagaimana diketahui, ketika seseorang meminta kepada Allah SWT hendaknya ia memiliki waktu-waktu tertentu agar doa cepat sampai dan diijabah.

Dalam Islam, muslim diperintahkan untuk berdoa seperti dijelaskan pada surah Al Gafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."

Lantas, kapan waktu terdekat hamba dengan Allah SWT?

ADVERTISEMENT

Waktu Terdekat Hamba dengan Allah SWT

Waktu terdekat hamba dengan Allah SWT adalah ketika ia bersujud. Ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud)." (HR Muslim dan An-Nasa'i)

Hadits tersebut dikutip dari kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi yang diterjemahkan Sholihin. Kemudian, pada hadits lainnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai waktu mustajab berdoa, yaitu pada akhir malam dan setelah salat wajib.

Dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW ditanya, "Wahai Rasulullah, doa apakah yang paling didengar?" Beliau menjawab, "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah salat-salat wajib." (HR Tirmidzi)

Adab Berdoa yang Perlu Diperhatikan Muslim

Selain memperhatikan waktu mustajab untuk berdoa, muslim juga harus mengetahui adab berdoa. Berikut adabnya seperti dinukil dari Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi terjemahan Tirmidzi dkk.

1. Pilihlah Kalimat yang Singkat dan Berisi

Adab pertama yang harus diperhatikan muslim adalah memilih kalimat yang singkat, padat dan berisi. Ini dimaksudkan agar hal-hal yang diucapkan tersampaikan dengan baik.

2. Jangan Berdoa untuk Keburukan

Adab lainnya dalam berdoa adalah tidak mendoakan hal-hal buruk. Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian berdoa buruk atas kalian, jangan berdoa buruk atas anak-anak kalian, jangan berdoa buruk atas pelayan-pelayan kalian, dan janganlah berdoa buruk atas harta kalian; kalian tidak tahu saat mana Allah SWT akan mengabulkan doa kalian." (HR Muslim)

3. Ulangi Doa Sebanyak 3 Kali

Mengulangi doa sebanyak 3 kali juga menjadi adab yang dapat diterapkan seorang muslim ketika berdoa. Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW menyukai (mengulangi) doa sebanyak 3 kali dan beristighfar 3 kali. Hadits ini berdasarkan riwayat Ahmad dan lainnya.

4. Menghadap Kiblat

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa hendaknya muslim yang berdoa menghadap kiblat. Ini sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 149-150,

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاِنَّهٗ لَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ - ١٤٩

Artinya: "Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ - ١٥٠

Artinya: "Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil haram. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk."




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads