Guru Ngaji di Turki Ini Habiskan Upahnya untuk Donasi ke Gaza

Displaced Palestinian kids make their way as they flee Hamad City following an Israeli evacuation order, amid Israel-Hamas conflict, in Khan Younis in the southern Gaza Strip August 11, 2024. REUTERS/Hatem Khaled — Kondisi di Gaza. Foto: REUTERS/Hatem Khaled

Jakarta -

Dialah Muhsina Ipak. Sosok pengajar Al-Qur'an asal Turki yang menyumbangkan pendapatannya untuk membantu warga di Jalur Gaza yang masih terdampak serangan Israel. Donasinya ia serahkan kepada salah satu lembaga amal di Turki.

Kabar warga Palestina yang masih menjadi korban penindasan hingga kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel menggerakkan hati wanita asal Batman, kota di tenggara Turki ini untuk membantu.

Dilaporkan Ahlulbayt News Agency (ABNA), Ipak mendonasikan seluruh upah yang baru saja ia terima kepada sebuah organisasi amal yang mengumpulkan dana untuk masyarakat Gaza. Penghasilannya itu didapat dari mengajar Al-Qur'an selama pengajaran musim panas yang berlangsung dua bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala organisasi amal tersebut, Adnan Ondar, mengapresiasi pengajar Al-Qur'an tersebut yang tidak melupakan penderitaan masyarakat Jalur Gaza. Ia mengatakan bahwa Ipak telah memenuhi tanggung jawab agamanya.

Tidak hanya Ipak yang mengumpulkan uang hasil mengajarnya, Ondar merujuk pada catatan organisasinya, ada beberapa orang yang juga telah berdonasi untuk Palestina dari uang yang mereka kumpulkan untuk haji atau umrah.

Untuk itu, Ondar mengajak muslim untuk terus bahu membahu bergerak menolong warga Palestina sesuai dengan kemampuan masing-masing seiring dengan serangan rezim Zionis yang terus membantai masyarakat Gaza.

Keterangan tenaga medis yang dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA, menyebut jumlah korban tewas Palestina akibat agresi mematikan dari Israel di Jalur Gaza kini telah melonjak menjadi 40.173 jiwa dan 92.857 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Per hari ini, Selasa (20/8/2024), tercatat ada 34 orang tewas dan 114 orang lain terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Angka ini dimungkinkan masih dapat bertambah. Sebab, sumber menyebut masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan atau terlantar di jalanan yang belum terjangkau oleh tim penyelamat.