Puluhan pemukim Israel menerobos kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Mereka berada di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel.
Dilansir WAFA, Selasa (20/8/2024), serangan tersebut terjadi pagi tadi waktu setempat. Aksi serupa juga terjadi Senin (19/8/2024) kemarin.
Saksi mata menyebut puluhan pemukim itu memasuki kompleks Masjid Al Aqsa secara berkelompok. Mereka melakukan tur provokatif ke seluruh kompleks dan menggelar ritual Talmud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama penyerbuan tersebut, polisi pendudukan Israel memberlakukan pembatasan terhadap jemaah Palestina yang akan memasuki Masjid Al Aqsa. Selain itu, mereka memperketat pembatasan di gerbang Kota Tua.
Penyerbuan di kompleks Masjid Al Aqsa ini menambah daftar serangan serupa yang dilakukan Israel belakangan ini. Pada hari raya umat Yahudi Selasa pekan lalu, sekitar 2.000 warga Israel dilaporkan memasuki kompleks Masjid Al Aqsa.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan Menteri Urusan Israel Negev dan Galilea Yitzhak Wasserlauf turut serta dalam aksi yang berbuntut kecaman dari berbagai pemimpin dunia itu.
Sumber lokal WAFA mengonfirmasi Ben-Gvir dan Wasserlauf menyerbu Masjid Al Aqsa dari Gerbang Al-Maghariba. Mereka lalu berkeliling di halaman timur ditemani sejumlah besar polisi pendudukan.
Masjid Al Aqsa adalah situs suci bersejarah bagi umat Islam. Di tempat itulah, Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam untuk menerima perintah salat langsung dari-Nya.
Perjalanan bermula dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati beberapa lapisan langit. Perjalanan spiritual ini dikenal dengan Isra Miraj. Demikian seperti diceritakan dalam hadits yang dihimpun Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitab al-Isra' wa al-Mi'raj yang diterjemahkan Arya Noor Amarsyah.
Di sisi lain, kompleks Masjid Al Aqsa juga menjadi situs suci bagi Yahudi. Mereka menyebutnya Temple Mount.
Hukum yang berlaku di Masjid Al Aqsa menetapkan hanya umat Islam yang boleh beribadah di sana. Sementara umat Yahudi tidak memiliki kendali apa pun atas situs tersebut, termasuk beribadah di dalamnya.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim