BPIP Anulir Larangan Jilbab Paskibraka hingga Doa Para Nabi saat Kesulitan

Terpopuler Sepekan

BPIP Anulir Larangan Jilbab Paskibraka hingga Doa Para Nabi saat Kesulitan

Tim detikHikmah - detikHikmah
Minggu, 18 Agu 2024 10:06 WIB
Usai mencuat polemik larangan berjilbab bagi Paskibraka perempuan dari BPIP, kini Paskibraka perempuan boleh berjilbab. Seperti terlihat saat upacara HUT RI di IKN, Sabtu (17/8).
Paskibraka putri 2024 tingkat nasional saat upacara kenegaraan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sabtu (17/8/2024). Foto: Antara Foto/Hafidz Mubarak A
Jakarta - Berita terkait larangan jilbab yang sempat diwajibkan untuk anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri 2024 di tingkat pusat menjadi artikel yang banyak dibaca pekan ini. Kemudian, disusul dengan artikel doa para nabi yang diamalkan saat mengalami kesulitan.

Topik larangan jilbab Paskibraka putri mulai ramai saat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mewajibkan Paskibraka berjilbab melepas jilbab mereka saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN). BPIP berdalih hal itu ditujukan untuk keseragaman. Bahkan merujuk pada penyeragaman tersebut lahir dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Bapak Pendiri Bangsa, yakni Ir. Soekarno.

BPIP Batalkan Larangan Jilbab pada Paskibraka Putri di Upacara HUT RI

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan anggota Paskibraka putri nasional 2024 diperbolehkan mengenakan jilbab saat upacara kenegaraan 17 Agustus di IKN. Hal ini menyusul kritik pada aturan BPIP soal penyesuaian seragam anggota Paskibraka.

"Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79 di Ibukota Nusantara," kata Yudian dikutip dari detikNews, Kamis (15/8/2024).

Yudian mengatakan, keputusan ini didasarkan dari arahan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono sekaligus Penanggung Jawab Pelaksanaan Upacara HUT ke-79 RI.

Lebih lanjut, Yudian menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia atas kontroversi pelepasan jilbab bagi anggota Paskibraka putri.

"BPIP juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang terkait dengan berita Pelepasan Jilbab bagi Paskibraka Putri Tingkat Pusat Tahun 2024 yang menghiasi pemberitaan," tambahnya.

Doa Nabi Muhammad dan Nabi Ayyub ketika Alami Kesulitan

Berdoa menjadi salah satu ibadah. Melansir buku Doa Ajaran Ilahi yang ditulis Anis Masykhur dan Jejen Musfah, doa menjadi penyerahan sesuatu kepada Allah SWT, untuk penyelesaian suatu masalah. Oleh karena itu, orang berdoa sebaiknya disertai dengan hati yang penuh kehadiran kepada Allah, yakni segala lafaz yang diucapkan, dipahami dan direnungkan.

رَبِّ أَنِّي مَسَّنِي الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Rabbi annî massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-rahimîn

Artinya: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS Al-Anbiya': 83)

Doa ini merupakan pengaduan Nabi Ayyub AS. Beliau dikenal sebagai seorang Nabi yang dicoba Allah dengan cobaan yang bertumpuk-tumpuk dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Doa ketika dihadapkan dengan kesulitan yang dibaca Rasulullah SAW ini dikutip dalam buku Ampuhnya Mukjizat Doa dan Dzikir Para Nabi yang ditulis Ustaz Ali Amrin al-Qurawy:

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا.

Allaahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlaa.

Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan, kecuali yang Engkau jadikan mudah. Sedangkan, yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya." (HR. Ibnu Hibban)

Sementara itu, doa Nabi Muhammad SAW membaca doa tersebut apabila menghadapi kesulitan agar dimudahkan oleh Allah SWT.

Doa Mandi Wajib setelah Haid dan Berhubungan Badan

Doa mandi wajib perlu dibaca setiap muslim yang menyucikan diri dari hadas besar ketika hendak mengerjakan ibadah. Pastikan sudah tahu bacaan doa mandi wajib sebelum mengerjakannya.

Hadas besar dapat dibersihkan dengan mandi wajib atau dikenal juga dengan sebutan mandi besar dan mandi junub. Perintah mandi besar ketika berhadas besar telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an surah Al Ma'idah ayat 6.

Doa atau niat mandi wajib dapat dibaca ketika mulai menyiramkan air ke tubuh. Berikut doa niat mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal jinâbati fardhollillahi ta'ala.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah Ta'ala.

Kisah Nyata Pengamal Tasbih Nabi Yunus 40 Hari Dikabulkan Allah

Doa Nabi Yunus yang juga dikenal dengan tasbih Nabi Yunus adalah doa yang mustajab. Hal ini dibuktikan dari kisah pengamal tasbih Nabi Yunus selama 40 hari.

Bacaan tasbih Nabi Yunus terdapat dalam Al-Qur'an surah Al Anbiya' ayat 87. Al Anbiya' adalah surah ke-21 dalam urutan mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 112 ayat.

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."

Disebutkan dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, doa tersebut dipanjatkan Nabi Yunus AS saat berada di perut ikan besar. Allah SWT menerangkan Nabi Yunus AS kala itu tengah berada dalam kegelapan. Menurut tafsir, kegelapan yang dimaksud adalah berada dalam perut ikan yang gelap, dalam laut yang dalam dan gelap, dan di malam hari yang gelap gulita.

Selanjutnya: Babi diharamkan untuk muslim, adakah alasannya dalam Al-Qur'an?

Babi Diharamkan untuk Muslim, Adakah Alasannya dalam Al-Qur'an?

Babi adalah binatang yang dihukumi haram untuk dimakan dalam Islam. Larangan mengonsumsi babi tercantum dalam beberapa sejumlah dalil Al-Qur'an dan hadits.

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk memakan makanan yang halal dan menjauhi yang haram. Begitu pula dengan Rasulullah SAW dalam haditsnya dari Abu Hurairah RA.

"Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dia memerintahkan orang-orang Mukmin sama seperti yang diperintahkan kepada para Rasul. Dia berfirman, 'Hai para Rasul, makanlah makanan yang baik, dan kerjakanlah amal shalih.' (QS. Al Mu'minun [23]: 51) Dia juga befirman: "Hai orang-orang yang beriman makanlah makanan yang baik yang Kami berikan kepada kalian." (QS. Al Baqarah [2]: 172). Lalu Rasulullah bercerita tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia menengadahkan kedua tangannya ke langit (seraya berdoa), 'Ya Rabb, ya Rabb.' Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia kenyang dengan barang yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?" (HR Muslim)

Memakan makanan yang halal dan baik (thayib) adalah manifestasi dari ketaatan dan ketakwaan kepada Allah. Ini terkait dengan perintah Allah SWT kepada manusia, seperti tercantum dalam surah Al Maidah ayat 88:

وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

Artinya: "Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."

Di Mana Dajjal Pertama Kali Muncul pada Akhir Zaman? Ini Lokasinya

Munculnya Dajjal termasuk salah satu tanda kiamat besar. Dajjal adalah makhluk yang diciptakan untuk menyesatkan manusia jelang akhir zaman.

Menurut kitab An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir Az Zaman (Mukhtashar Nihayah al Bidayah) oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal, Dajjal merupakan keturunan manusia. Allah SWT sengaja menciptakannya untuk menguji keimanan manusia.

Nantinya, Dajjal akan membawa banyak manusia ke dalam kesesatan. Ia akan mengaku sebagai Tuhan dan mengiming-imingi kenikmatan.

Menukil dari buku Kiamat karya Manshur Abdul Hakim, lokasi kemunculan Dajjal ialah dari timur. Rasulullah SAW bersabda,

"Al-Masiih (Dajjal) akan datang dari arah timur dan tujuannya adalah Madinah, hingga dia sampai di baik Gunung Uhud. Lalu para malaikat menghalaunya ke Syam dan dia di sana binasa." (HR Muslim)

5 Fakta Makam Nabi Muhammad SAW yang Sering Diziarahi Muslim

Makam Nabi Muhammad SAW berlokasi di area Masjid Nabawi, Madinah. Saat ini area sekitar makam Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Raudhah menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa.

Banyak fakta menarik seputar makam Nabi Muhammad SAW. Makam ini menjadi salah satu tempat yang paling banyak diziarahi umat Islam.

Salah satunya lokasi makam sebelumnya kamar Aisyah RA. Dalam buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul karya Ahmad Hawassy dijelaskan bahwa ketika Rasulullah SAW wafat, terjadi perdebatan tentang lokasi makam yang akan digunakan. Para sahabat berbeda pendapat tentang lokasi pemakaman Rasulullah SAW.

Ada sahabat yang menyarankan agar Nabi Muhammad SAW dimakamkan di mimbarnya, ada juga yang menyarankan agar dimakamkan di mihrabnya yakni tempat beliau mengimami salat.

Di tengah perdebatan itu, Abu Bakar RA datang dan berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat ia meninggal."

Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa Nabi Muhammad SAW dimakamkan di kamar Aisyah RA.


(rah/rah)

Hide Ads