Lumrahnya Sambaran Petir hingga Manusia Wafat Jadi Tanda Datangnya Kiamat

Lumrahnya Sambaran Petir hingga Manusia Wafat Jadi Tanda Datangnya Kiamat

Rahma Harbani - detikHikmah
Kamis, 08 Agu 2024 06:30 WIB
Violent lightning bolts strike the water off the Dutch coast.
Ilustrasi petir. Foto: Getty Images/iStockphoto/Meindert van der Haven
Jakarta -

Sejumlah riwayat hadits dari Rasulullah SAW menjelaskan sejumlah tanda-tanda kedatangan hari kiamat. Salah satunya, banyak terjadi fenomena halilintar atau petir yang menyambar yang mematikan hingga menewaskan manusia.

Keterangan ini dijelaskan dalam salah satu riwayat dari Abu Said al-Khudri RA. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang berkata sambaran petir seakan hal lumrah yang terjadi pada saat itu.

"Saat kiamat semakin dekat, ada banyak sekali halilintar sehingga seseorang mendatangi kaum dan berkata, 'Siapa di antara kalian yang akan disambar besok pagi?' Mereka menjawab, 'Fulan dan fulan'." (HR Ahmad dalam Al Musnad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits ini dihimpun oleh Ibnu Katsir dalam An Nihayah fi al Fitan wa al Malahim terjemahan Ali Nurdin.

Redaksi lain dari hadits ini menyebutkan, banyaknya sambaran petir jelang kiamat hingga menewaskan banyak manusia pada saatnya.

ADVERTISEMENT

"Menjelang kiamat akan banyak halilintar, sampai-sampai ketika seseorang mendatangi satu kaum ia akan bertanya, 'Siapakah di antara kalian yang kemarin meninggal dunia karena halilintar?' Mereka menjawab, 'Fulan, fulan, dan fulan meninggal dunia karena tersambar halilintar'," (HR Ahmad)

Disebutkan, peristiwa terjadinya sambaran petir jelang hari kiamat juga diiringi dengan turunnya hujan deras hingga tidak ada tempat untuk berteduh. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تُمْطِرَ السَّمَاءُ مَطَرًا لَا تَكُنْ مِنْهَا بُيُوتَ الْمَدَرِ وَلَا تَكُنْ مِنْهَا إِلَّا بُيُوتُ الشَّعْرِ

Artinya: "Tidak akan terjadi kiamat hingga langit menurunkan hujan. Ketika itu, tidak ada rumah yang terbuat dari batu dan tenda (sebagai tempat berlindung)." (HR Ahmad)

Menurut Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam Asyrat As Sa'ah Al 'Alamat Ash-Shugra wa Al Wustha, buyutul madar dalam hadits tersebut merujuk pada rumah yang terbuat dari batu dan tanah liat, sedangkan buyutsy artinya tenda.

Hal ini menjelaskan, fenomena hujan akan banyak terjadi pada akhir zaman nanti. Sementara itu, satu-satunya tempat berlindung manusia adalah rumah berbahan batu dan tanah liat yang tidak dapat lagi dijadikan tempat berlindung karena rapuh.

Lebih lanjut, keterangan dari Ash Shufiy yang diterjemahkan Badruddin dkk menjelaskan, rumah-rumah itu nantinya pada akhir zaman akan terisi air yang mengalir melalui sela-sela atau pori-pori batu dan tanah liat.

Wallahu a'lam.




(rah/kri)

Hide Ads