Surah An Nisa Ayat 59: Perintah Taat pada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri

Surah An Nisa Ayat 59: Perintah Taat pada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri

Devi Setya - detikHikmah
Senin, 05 Agu 2024 14:00 WIB
al-quran hikmah
Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surah An Nisa ayat 59 menerangkan tentang firman Allah SWT yang berisi perintah untuk taat kepada-Nya, rasul dan ulil amri. Surah ini juga menegaskan pentingnya kedudukan Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW.

An Nisa adalah surah ke-4 dalam Al-Qur'an. Surah yang memiliki arti wanita ini terdiri atas 176 ayat. Meskipun banyak membicarakan berbagai hal terkait wanita, surah ini juga mengandung bahasan tentang ketakwaan kepada Allah SWT.

Seperti yang termaktub dalam surah An Nisa ayat 59.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat An-Nisa Ayat 59

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā

ADVERTISEMENT

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Tafsir Surah An Nisa Ayat 59

Merujuk buku Hukum Kewarisan Islam yang disusun oleh Abdul Kodir Alhamdan dkk, surah An Nisa ayat 59 berisi pengertian bahwa seorang mukmin harus taat kepada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri. Ayat ini menjelaskan bahwa seorang mukmin dalam memecahkan berbagai persoalan harus berpedoman kepada tiga sumber tersebut.

Tiga sumber yang disebutkan dalam surah An Nisa ayat 59 adalah Al-Qur'an, sunnah Rasul dan Ulil amri.

Sumber utama dari hukum Islam adalah Al-Qur'an. Meskipun ada tiga sumber hukum Islam yaitu Al-Qur'an, sunnah Rasul dan Ijtihad, kedua sumber lainnya harus tetap mengacu pada Al-Qur'an. Apapun permasalahannya maka solusinya bermuara pada Al-Qur'an.

Ibnu Qayyim berkata, "Umat Islam bersepakat bahwa apa yang dimaksudkan 'hendaknya kamu mengembalikan kepada Rasul' ialah mengembalikannya kepadanya pada masa hidupnya (bagi para sahabat) atau mengembalikannya kepada sunnahnya (bagi semua umat setelah kewafatannya). Dan umat Islam pula bersepakat bahwa mengembalikan perkataan yang diselisihkan kepada baginda dan kepada sunnahnya adalah terus diwajibkan walaupun beliau sudah tiada."

Dalam buku Iman dan Takwa Peraih Muflihun karya Nasikin Purnama, Ulil Amri adalah pemimpin yang mengurusi berbagai masalah keduniaan.

Ahmad Mustafa al Maraghi menyebutkan bahwa ulil amri adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan kemaslahatan umum.

Ibnu Katsir menyimpulkan dari sejumlah hadits, ulil amri adalah ulama. Sedangkan secara umum, ulil amri adalah umara dan ulama.

Segala pedoman, petunjuk, peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Ulil Amri tidak boleh bertentangan dengan hukum Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Apabila menyimpang dari hukum Allah SWT dan Rasul-Nya, harus segera dikembalikan pada hukum Allah dan Rasul-Nya.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads