Kerajaan Arab Saudi baru saja menggelar upacara pencucian Ka'bah (ghusl). Acara tahunan ini dilakukan oleh Wakil Gubernur Wilayah Makkah Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz atas nama Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Dilansir kantor berita SPA, ritual pencucian Ka'bah dilakukan pada Minggu (21/7/2024) setelah salat fajar. Pangeran Saud bin Mishaal disambut di Masjidil Haram oleh Menteri Haji dan Umrah dan Ketua Dewan Direksi Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dr Tawfiq bin Fawzan Al Rabiah dan Presiden Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais.
![]() |
Proses pencucian Ka'bah dilakukan mulai dinding dalam Ka'bah dengan menyiramkan air zamzam yang suci dicampur air mawar. Peralatan ini sebelumnya telah disiapkan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mencuci Ka'bah, Pangeran Saud bin Mishaal melakukan dua kali tawaf, berputar mengelilingi Ka'bah.
Proses Perawatan Ka'bah
Upacara pencucian Ka'bah merupakan bagian dari program perawatan rutin Otoritas Umum Perawatan Dua Masjid Suci. Selain pencucian, otoritas sebelumnya menggelar upacara penggantian kiswah (kain penutup) Ka'bah tepat pada malam 1 Muharram 1446 H yang jatuh pada 6 Juli 2024.
Penggantian kiswah melibatkan 159 teknisi dan pengrajin. Tahun ini juga menjadi kali pertamanya otoritas melibatkan petugas wanita dalam upacara tersebut.
Kiswah Ka'bah baru ini dibuat dengan sutra, benang emas, dan benang perak dengan berat total mencapai 1.300 kg. Total biaya yang dikeluarkan mencapai 20 juta riyal atau sekitar Rp 87 miliar.
Sejarah Ka'bah
Ka'bah adalah situs suci bersejarah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Pendapat terkuat meyakini Ka'bah dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Nabi Ismail AS. Hal ini diketahui dari riwayat Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Ibrahim AS berkata, "Wahai Ismail, sesungguhnya Allah memerintahkan sesuatu kepadaku."
Ismail AS menjawab, "Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhan!"
"Apakah kamu mau membantuku?" Jawab Ibrahim AS.
Ismail berkata, "Aku akan membantumu."
Kemudian, Nabi Ibrahim AS berkata,
"Sesungguhnya Allah telah menyuruhku untuk membangun sebuah rumah di sini, sembari menunjuk kepada anak bukit. Keduanya lalu menggali pondasi seraya berdoa, "Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui."
Riwayat tersebut tersebut turut diceritakan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW Jilid 1 karya Moenawar Chalil.
Sementara itu, pendapat lain menyebut orang yang pertama membangun pondasi Ka'bah adalah Nabi Adam AS, kemudian bertebaranlah keturunan beliau di bumi. Baru kemudian Nabi Ibrahim AS tercatat dalam Al-Qur'an sebagai pembangun Ka'bah bersama putranya. Ini adalah pendapat yang diriwayatkan Ibnul Jauzi sebagaimana dinukil Brilly El-Rasheed dalam Al-Bait: Misteri Sejarah Ka'bah dan Hilangnya di Akhir Zaman.
Wallahu a'lam.
(kri/rah)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal