Menag: Madrasah Hari Ini Jadi Pilihan Anak-anak Kita

Menag: Madrasah Hari Ini Jadi Pilihan Anak-anak Kita

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Sabtu, 20 Jul 2024 10:00 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas
Menag Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Dok Kemenag)
Cirebon -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat kemarin meresmikan 28 Gedung Madrasah dan tiga Gedung Pusat Layanan Haji Terpadu di Wilayah Jawa Barat. Menariknya gedung-gedung tersebut dibangun menggunakan pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2024.

Menteri Agama yang biasa disapa Gus Men ini berharap jumlah Gedung SBSN untuk madrasah di Jawa Barat bisa terus ditambah. Sebab penambahan jumlah madrasah sangat penting untuk menciptakan bibit unggul atau sumber daya manusia berkualitas di Indonesia.

Menurut dia, pendidikan adalah proses budaya yang berlangsung terus menerus sepanjang hayat. Sehingga semakin bagus infrastruktur, proses budaya yang dimiliki bangsa ini juga akan semakin berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka belajar seumur hidup tentang martabat dan harkat kemanusiaan itu juga akan juga semakin baik dilaksanakan," kata Gus Yaqut di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024).

Di hadapan kepala kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, kepala Madrasah seluruh Jawa Barat dan pegawai Kemenag yang hadir Menag Yaqut meminta agar SBSN untuk madrasah di Jawa Barat terus ditambah. Apalagi jumlah penduduk di Jawa Barat merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Menag mengatakan bahwa saat ini madrasah jadi pilihan bagi orang tua dan anak-anak yang ingin sekolah. Sebab madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah lainnya.

"Kita semua juga tahu bahwa madrasah hari ini menjadi pilihan bagi anak-anak kita. Karena madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah di luar kita. Jadi madrasah ini menjadi role model, menjadi trendsetter bagi sekolah-sekolah yang akan dipilih oleh anak-anak kita," kata Gus Men.

Kepada Kepala Madrasah yang hadir, Menag mengingatkan agar materi pembelajaran di madrasah diajarkan dengan cara-cara yang moderat. Anak anak tidak boleh diajarkan dengan cara-cara berpikir yang ekstrim.

"Tidak boleh anak-anak diajarkan dengan cara-cara berpikir yang ekstrem. Saya sekali lagi ingin para kepala sekolah ini memastikan bahwa pengajaran di madrasah ini bisa berbasiskan pada penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat," pinta Gus Men.

Secara khusus Menag mengungkapkan kebanggaannya kepada para ASN Kementerian Agama di Jawa Barat. Mereka dinilai mampu menyelesaikan proyek SBSN ini dengan lebih cepat dari yang ditargetkan.

"Beberapa waktu lalu, saya memastikan SBSN ini harus selesai di triwulan ke-3. Alhamdulillah sudah selesai di Juni," papar Gus Men.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads