Surat Ali Imran ayat 190 dan 191 Arab, Latin, Terjemah, dan Isi Kandungannya

Surat Ali Imran ayat 190 dan 191 Arab, Latin, Terjemah, dan Isi Kandungannya

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Kamis, 18 Jul 2024 17:01 WIB
Ilustrasi membaca Alquran.
Ilustrasi mengaji (Masjid Pogung Dalangan/Unsplash)
Jakarta -

Surah Ali Imran ayat 190 dan 191 berisi tentang penciptaan langit dan bumi serta penjelasan mengenai orang-orang yang berakal. Kedua ayat ini tidak hanya mengajak umat muslim untuk merenungi ciptaan Allah SWT yang luar biasa, namun juga mengajarkan akan pentingnya berdzikir.

Dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam, terdapat pelajaran mendalam bagi orang-orang yang menggunakan akalnya. Berikut bacaan surah Ali Imran ayat 190-191 beserta isi kandungannya.

Bacaan Surah Ali Imran ayat 190-191

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Arab Latin: "Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la'aayaatil li'ulil-albaab."


Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal."

ADVERTISEMENT

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Arab Latin: "Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu'ūdaw wa 'alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā 'ażāban-nār(i)."

Artinya:"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

Isi Kandungan Surah Ali Imran Ayat 190-191

Menurut Tafsir Tahlili Kemenag, ayat 190-191 Ali Iman menjelaskan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Tanda-tanda tersebut hanya dipahami oleh orang berakal atau orang yang tidak diselubungi akal untuk membuat kehancuran.

Dalam ayat ini, orang-orang berakal atau ulul albab adalah orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah SWT, merenungkannya, dan mengambil manfaat dari ayat-ayatNya. Mereka berdzikir kepada Allah dengan lisan, hati, dan anggota tubuh seraya menjalankan aktivitas sehari-hari.

Senada dengan hal tersebut Khoirul Anwar dalam buku Makna Hati, Pendekatan Tafsir Sufi, ulul albab, atau orang yang berakal dalam ayat ini adalah yang melakukan tadzakkur dan tafakkur, yaitu yang mengingat Allah dan memikirkan ciptaan Allah. Dengan melakukan tazakur dan tafakur, seseorang sampai kepada hikmah di baliknya yaitu mengetahui dan menghayati bahwa di balik fenomena alam dan segala sesuatu di dalamnya menunjukkan adanya Allah SWT. Sehingga, mereka tidak akan melupakan Allah di manapun dan dalam waktu apapun, baik dalam waktu tenang maupun berada dalam kesibukannya.

Menurut buku Agar Layar Tetap Terkembang oleh Didin Hafidhuddin dan Budi Handrianto, dalam ayat ini Al Qur'an menempatkan dzikir atau yadzkuruun di urutan pertama diikuti dengan berpikir yatafakkaruna tentang penciptaan langit dan bumi. Hubungan ini mencakup dimensi kemanusiaan dan duniawi dengan tujuan untuk belajar dan mengingat kuasaNya. Pada akhirnya hal ini akan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

Itulah bacaan surat Ali Imran ayat 190 dan 191 dari Arab, latin, hingga terjemah, dan isi kandungannya. Semoga artikel ini dapat memperluas wawasanmu.




(elk/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads