Pertemuan lima NU muda dengan Presiden Israel, Issac Herzog, berbuntut panjang. Berbagai tanggapan pun dilontarkan, termasuk dari Ketua Badan Pengembangan Jaringan Internasional Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jodi Mahardi yang menyebut istilah hasbara.
Jodi menyayangkan kunjungan yang dilakukan lima NU muda ke Israel yang disinyalir dilakukan pada pekan lalu.
"Terkait dengan program Hasbara yang dilakukan oleh Israel, NU menyadari bahwa ini adalah upaya propaganda untuk menarik simpati dunia. Namun, kita (Indonesia) harus tetap fokus pada fakta-fakta yang ada di lapangan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Propaganda tidak bisa menutupi kenyataan dari tindakan-tindakan yang melanggar hak asasi manusia," kata Jodi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Hasbara?
Mengutip CNN Indonesia, Hasbara secara harfiah memiliki arti "menjelaskan" dalam bahasa Indonesia. Kata ini dipopulerkan pada awal abad ke-20 oleh aktivis dan jurnalis Zionis Polandia, Nahum Sokolow.
Dilansir dari TRT World, Kamis (18/7/2024) hasbara berasal dari bahasa Ibrani. Hasbara adalah teknik diplomasi publik yang menghubungkan perang informasi dengan tujuan strategis negara Israel.
Dengan hasbara, Israel menargetkan citra negaranya tetap terlihat positif di mata dunia.
Untuk mencapai misinya ini, hasbara menargetkan diplomat, politisi, dan masyarakat melalui media massa. Hal ini juga dilakukan melalui berbagai lembaga dan badan pemerintah, serta di pusat penelitian, universitas, hingga LSM.
Israel bahkan menawarkan beasiswa, dan hibah hasbara untuk mendorong advokasi pro-Israel. Tak hanya itu, Israel juga menggaet perorangan individu, jurnalis hingga influencer untuk membagikan kesan positif Israel.
Merangkum dari New Arab, Kamis (18/7/2024) hasbara dijadikan cara untuk mencari dukungan atas apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Salah satu fungsi Hasbara adalah untuk membenarkan penargetan wilayah sipil dan kematian warga sipil yang diakibatkannya, serta mengalihkan kesalahan atas sejumlah besar kematian warga sipil dari Israel ke Hamas.
Ini adalah salah satu alasan mengapa Israel terus-menerus menuduh Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, lingkungan, dan pabrik sebagai wilayah militer dan menggunakan warga sipil Palestina sebagai apa yang disebut "tameng manusia".
Fungsi Hasbara lainnya yakni menggambarkan seolah-olah kedudukan Israel sebagai korban. Israel seolah mengklaim negaranya sebagai pihak yang kecil dan tertindas.
Padahal kenyataannya Israel adalah negara adikuasa regional bersenjata nuklir dengan dukungan besar dari AS dan Eropa. Israel mengepung Gaza, mengendalikan pasokan air, menguasai wilayah udara, dan perbatasannya. Namun, Israel tetap bersikeras dengan gagasan bahwa Hamas dan Gaza merupakan ancaman.
Israel menyebut Rumah Sakit Al Shifa di Gaza sebagai markas pusat komando Hamas. Secara membabi buta, Israel menyerang rumah sakit ini melalui serangan udara yang mematikan.
Dalam kenyataannya tidak terbukti bahwa di RS Al Shifa terdapat pusat komando Hamas sebagaimana yang dikhawatirkan Israel. Klaim dari Israel ini seolah sengaja dibesar-besarkan.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah