Gencatan Senjata Dimulai, Babak Baru Konflik Israel Vs Hamas di Gaza

Internasional

Gencatan Senjata Dimulai, Babak Baru Konflik Israel Vs Hamas di Gaza

Kadek Melda Luxiana - detikBali
Senin, 20 Jan 2025 08:29 WIB
Palestinian Hamas militants celebrate despite a delay in the ceasefire between Israel and Hamas over the hostage list, in Khan Younis in the southern Gaza Strip, January 19, 2025. REUTERS/Mohammed Salem        TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/Mohammed Salem
Denpasar -

Gencatan senjata antara militer Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina, resmi dimulai. Dua kubu saling membebaskan sandera yang ditahan selama konflik berkepanjangan.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa tiga sandera telah dibebaskan oleh Hamas dan kini berada bersama pasukan Israel di Jalur Gaza. Ketiga sandera tersebut dibebaskan pada Minggu (19/1/2025) waktu setempat dan akan menjalani pemeriksaan medis sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.

"Ketiga sandera yang dibebaskan didampingi oleh pasukan khusus IDF dan pasukan ISA saat mereka kembali ke wilayah Israel, di mana mereka akan menjalani pemeriksaan medis awal," bunyi pernyataan militer Israel, dilansir detikNews, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan senjata di Gaza sebelumnya tertunda akibat keterlambatan penyerahan daftar sandera oleh Hamas. Gencatan senjata ini merupakan hasil mediasi selama satu tahun oleh Qatar dan Mesir. Langkah tersebut dianggap sebagai awal dari proses panjang dan rapuh untuk mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.

Hamas mengaku adanya kendala teknis dalam menyelesaikan daftar nama sandera yang akan dibebaskan. Mereka menjelaskan komunikasi antaranggota dilakukan secara fisik melalui utusan, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Selain itu, keberadaan pesawat militer Israel di atas wilayah Gaza turut menjadi kendala.

ADVERTISEMENT

Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina pada Senin (20/1/2025) dini hari waktu setempat.

"Semua dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem," kata layanan penjara Israel dalam pernyataan resminya.

Setelah tiba di Kota Beitunia di Tepi Barat, para tahanan disambut oleh kerumunan besar. Dua bus yang membawa tahanan tersebut diwarnai sorakan dan kibaran bendera Hamas dari para pendukung yang hadir.

Otoritas Qatar, salah satu mediator dalam kesepakatan ini, mengumumkan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza dimulai pada Minggu (19/1) pukul 08.30 waktu setempat.

Gencatan senjata ini direncanakan berlangsung selama enam minggu sebagai bagian dari upaya menghentikan kekerasan.

Perang besar di Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Israel melancarkan serangan untuk menghancurkan Hamas yang sebelumnya menyerang wilayah Israel dan menewaskan 1.200 orang.

Namun, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45 ribu orang, mayoritas perempuan dan anak-anak. Jutaan penduduk Gaza juga terpaksa mengungsi akibat konflik berkepanjangan.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads