Menjalankan puasa pada 10 Muharram memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW menyebut keutamaan puasa 10 Muharram ini dalam salah satu haditsnya.
Puasa 10 Muharram dikenal dengan puasa Asyura. Puasa pada hari tersebut juga dilakukan oleh umat nabi terdahulu.
Keutamaan Puasa 10 Muharram
Mengutip buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum, ada beberapa alasan kenapa Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan puasa di bulan Muharram, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Berikut di antaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menghapus Dosa Setahun Lalu
Menunaikan ibadah puasa 10 Muharram bisa menghapus dosa yang telah lalu. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ سُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: "Dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, 'Puasa tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim)
2. Mengikuti Ajaran Rasulullah SAW
Tanda bukti cinta seseorang hamba kepada baginda Nabi Muhammad SAW bahwa ia senantiasa mengikuti aturan dan menjauhkan larangnnya, seperti mengikuti sunnah-sunnah yang pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, "Rasulullah SAW telah berpuasa pada hari 10 Muharram (Asyura) dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa."
Sementara itu, Abu Hurairah RA juga menyampaikan pesan yang didengar dari Rasulullah SAW yang bersabda, "Hari ini adalah hari Asyura dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya, dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka berpuasalah, dan siapa yang tidak suka berbukalah."
Selain itu, Aisyah RA menceritakan bahwa puasa yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharram juga dilakukan oleh orang Yahudi dan Nasrani, tetapi Rasulullah SAW juga terbiasa berpuasa pada hari itu.
Ketika di Madinah, Rasulullah berpuasa 10 Muharram, dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa juga, namun ketika turun perintah wajib puasa Ramadan, Nabi Muhammad pun bersabda: "Siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Puasa Paling Utama setelah Puasa Ramadan
Abu Hurairah meriwayatkan, suatu ketika Rasulullah ditanya: "Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?" Nabi bersabda: "Yaitu salat di tengah malam." Mereka bertanya lagi: "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?" Sabda Nabi Muhammad: "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
10 Muharram Jatuh pada Tanggal Berapa?
Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Muharram 1446 H jatuh pada 7 Juli 2024. Dengan demikian, puasa 10 Muharram jatuh pada tanggal 16 Juli 2024.
Hukum Puasa 10 Muharram
Mengutip buku Kubah Sejarah: Sejarah Syari'at dan Fiqih karya H. Brilly El-Rasheed, S.Pd. Mayoritas ulama dari madzhab Hanafiyyah, Malikiyyah, dan Hanabilah berpendapat bahwa puasa 'Asyura pada awal masa Islam diwajibkan.
Kewajiban ini kemudian dibatalkan dengan datangnya kewajiban puasa Ramadan, sehingga puasa 'Asyura berubah status menjadi puasa sunnah (tathawwu')
Kemudian, mayoritas ulama dari madzhab Syafi'iyyah, termasuk Al-Imam Asy-Syafi'i, berpendapat bahwa sejak awal puasa 'Asyura adalah sunnah (tathawwu') dan tidak pernah diwajibkan.
Puasa ini hanya dianggap sebagai sunnah mu'akkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Setelah kewajiban puasa Ramadan turun, status puasa 'Asyura menjadi mustahab (disukai), berada di bawah sunnah mu'akkadah.
Niat Puasa 10 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab-latin: Nawaitu shauma 'aasyura sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."
Niat puasa 10 Muharram tersebut bisa dibaca pada malam hari.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!