Puasa Asyura adalah amalan sunnah bulan Muharram yang dapat dikerjakan muslim. Muharram sendiri dikatakan sebagai sebaik-baiknya bulan untuk berpuasa.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penjelasan dalam buku Dahsyatnya Puasa Sunah karya H Amirulloh Syarbini dkk, pada hadits tersebut disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram menjadi yang paling baik setelah Ramadan. Ini menunjukkan puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa meski hukumnya sunnah.
Puasa Asyura dikerjakan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Dalam sebuah riwayat, Aisyah RA berkata,
"Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadan, beliau meninggalkan puasa Asyura dan beliau bersabda, 'Barang siapa yang hendak berpuasa, maka puasalah dan barang siapa yang hendak berbuka, maka berbukalah'." (HR Bukhari)
Tanggal Berapa Puasa Asyura Dilaksanakan?
Puasa Asyura jatuh setiap 10 Muharram. Mengacu pada kalender hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), 10 Muharram 1446 H bertepatan dengan Kamis, 16 Juli 2024.
Terkaita penanggalan 10 Muharram ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA,
"Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi pada berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata, 'Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Fir'aun.' Lalu Nabi SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya, "Kamu adalah lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah'!" (HR Bukhari)
Selain puasa Asyura, muslim dapat mengamalkan puasa Tasua pada 9 Muharram. Amalan tersebut memiliki keutamaan sebagai pembeda puasa dengan bangsa Yahudi, sebab mereka juga berpuasa Asyura pada 10 Muharram.
Meski demikian puasa Asyura tetap boleh dikerjakan tanpa puasa Tasua. Namun, mazhab Syafi'i berpandangan bila puasa tanpa diawali Tasua maka disunnahkan berpuasa pada 11 Muharram.
Hukum Puasa Asyura
Hukum puasa Asyura adalah sunnah. Ini merujuk pada hadits Nabi SAW yang berbunyi,
"Hari ini hari Asyura, tidak diwajibkan atas kalian puasa. Dan aku berpuasa. Maka barang siapa yang ingin puasa maka berpuasalah, dan barang siapa yang tidak maka berbukalah." (HR Bukhari)
Karenanya, muslim tidak diwajibkan untuk puasa Asyura melainkan dianjurkan. Sebab, banyak keutamaan yang terkandung dari amalan ini.
Keutamaan Puasa Asyura
Menyadur dari buku Kedahsyatan Puasa Jadikan Hidup Penuh Berkah tulisan Syukron Maksum, berikut keutamaan puasa Asyura yang dapat diamalkan muslim.
1. Menghapus Dosa Setahun Lalu
Puasa Asyura disebut dapat menghapus dosa setahun lalu. Dari Abu Qatadah, bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanya perihal puasa Asyura dan beliau menjawab: "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR Muslim)
2. Puasa Terbaik setelah Ramadan
Selain puasa Ramadan, puasa Asyura di bulan Muharram juga disebut sebagai sebaik-baiknya puasa karena dilaksanakan pada bulan Muharram. Dari Abu Hurairah bahwasanya suatu ketika Rasulullah pernah ditanya,
"Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?", kemudian Rasulullah menjawab, "Yaitu salat di tengah malam." Lalu ada lagi yang bertanya kepadanya, "Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?", dan Rasulullah bersabda, "Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
3. Termasuk Sunnah Rasulullah SAW
Puasa Asyura sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena banyak keutamaan yang terdapat di dalamnya. Terlebih, amalan ini juga dikerjakan Rasulullah SAW sendiri.
Itulah pembahasan mengenai puasa Asyura dan keutamannya. Catat tanggalnya, ya!
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan