5 Fakta Unik Masjidil Haram, Sempat Dibajak-Memiliki Lantai yang Selalu Dingin

5 Fakta Unik Masjidil Haram, Sempat Dibajak-Memiliki Lantai yang Selalu Dingin

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 19 Jun 2024 11:45 WIB
Masjidil Haram, Mekah (Haris Fadhil-detikcom)
Ilustrasi Masjidil Haram (Foto: Haris Fadhil-detikcom)
Jakarta - Masjidil Haram menjadi tempat berkumpulnya umat Islam dari berbagai negara. Bangunan ini terletak di pusat kota Makkah, Arab Saudi.

Mengutip buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi oleh Rizem Aizid, Masjidil Haram tergolong sebagai tempat istimewa bagi kaum muslimin karena terdapat Ka'bah di dalamnya. Masjidil Haram juga merupakan masjid tertua di dunia yang menjadi arah kiblat umat Islam, sebelumnya mereka berkiblat ke Masjid Al-Aqsa yang letaknya di Palestina.

Muslim yang salat di Masjidil Haram akan diberi keutamaan sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,

"Salat di masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah) lebih utama sebanyak seribu kali sholat yang dilakukan di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil haram lebih utama sebanyak seratus kali daripada shalat di masjidku ini." (HR Ahmad dan Ibnu Khuzaimah)

Selain tempat suci bagi umat Islam, ada sejumlah fakta unik di balik Masjidil Haram. Simak bahasannya berikut ini.

Deretan Fakta Unik Masjidil Haram

1. Sempat Dibajak oleh Juhayman al-Otaybi

Prof Dr Ali Husni Al-Kharbuthli dalam bukunya yang berjudul Tarikh Ka'bah Dar el-Jil terjemahan Fuad Ibn Rusyd menjelaskan bahwa Masjidil Haram sempat diduduki kelompok ekstrem di bawah kendali Juhayman bin Muhammad bin Saif al-Utaybah atau lebih dikenal dengan Juhayman al-Otaybi. Ia merupakan aktivis militan yang berasal dari kelompok sempalan Ikhwanul Muslimin.

Juhayman bersama sekitar 400 orang pengikutnya membajak Ka'bah dan Masjidil Haram sembari menenteng senjata otomatis. Mereka juga menyandera ribuan jemaah haji dari berbagai negara.

Pembajakan itu berlangsung usai waktu Subuh pada 1 Muharram 1400 Hijriah (20 November 1979) dan berakhir pada 14 Muharram 1400 Hijriah (4 Desember 1979). Seluruh media kabar pada kala itu menyiarkan peristiwa tersebut.

Pemerintah Arab Saudi sempat mengira kelompok militan Syi'ah berada di balik serangan tersebut. Sebab, sebelumnya sering terjadi insiden kekerasan terhadap jemaah dari Iran yang beraliran Syi'ah.

Namun, perkiraan tersebut meleset jauh karena Juhayman merupakan warga Saudi. Dikatakan, ia merupakan mantan opsir Garda Nasional Arab Saudi berpangkat kopral yang berasal dari suku Badawi.

2. Bangunan Termahal di Dunia

Masjidil Haram merupakan bangunan yang paling mahal di dunia. Perluasan dan renovasinya selama puluhan tahun ditaksir mencapai 100 miliar USD, seperti dikutip dari laman Middle East Economy pada Selasa (18/6/2024).

Bangunan dengan luas total 400.800 meter persegi itu, menyediakan area salat di dalam dan luar ruangan. Masjidil Haram dapat menampung hingga 4 juta jemaah.

3. Memiliki Lebih dari 6.000 Pengeras Suara

Menyadur dari laman Haramain, lebih dari 6.000 pengeras suara ditempatkan di seluruh Masjidil Haram. Mulai dari halaman sampai jalan-jalan di sekitarnya, ini menjadikan Masjidil Haram sebagai bangunan dengan sistem suara terbesar di dunia.

Setiap imam dan muazinnya memiliki pengaturan suara yang diatur sesuai dengan nada serta suara mereka. Ini untuk memastikan kejelasan suara mereka yang bergema di sekitar Masjidil Haram.

4. Terdapat 13.000 Toilet

Masjidil Haram juga memiliki 13.000 toilet yang dibersihkan setiap 4-6 jam sekali. Selain itu, ada 1.800 petugas, 40 mobil pembersih sanitasi listrik, 60 mesin saniter listrik untuk halaman terbuka dan 2.000 barel sanitasi untuk membersihkan seluruh sisi masjid, termasuk toilet.

5. Lantai yang Tetap Dingin Meski Cuaca Terik

Mengutip Saudi Expatriates, lantai Ka'bah atau Masjidil Haram terbuat dari marmer yang tidak memiliki efek terhadap cahaya matahari. marmer ini tak mampu menyerap panas, sehingga jika cuaca terik muslim tidak merasa kepanasan.

Saat malam, marmer tersebut menyerap lembab. Pada paginya, kelembaban itu hilang hilang dan tidak menyebabkan lantai basah atau mengganggu aktivitas muslim yang sedang beribadah.


(aeb/lus)

Hide Ads