Kenapa Sunan Kudus Larang Potong Sapi saat Idul Adha?

Kenapa Sunan Kudus Larang Potong Sapi saat Idul Adha?

Alvin Setiawan - detikHikmah
Senin, 17 Jun 2024 17:00 WIB
Sapi kurban di Pasar Hewan Petambakan, Banjarnegara, Senin (10/6/2024).
Ilustrasi sapi kurban. (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Jakarta -

Salah satu wali songo, Sunan Kudus, melarang masyarakat Kudus dan sekitarnya untuk menyembelih sapi saat Hari Raya Idul Adha. Apakah alasannya?

Menurut Asti Musman dalam buku Walisongo: Sebuah Biografi, Sunan Kudus lebih mengikuti gaya Sunan Kalijaga dalam berdakwah. Dalam berdakwah, Sunan Kudus tidak pernah menggunakan kekerasan. Beliau juga berusaha untuk tidak menghilangkan adat dan kebiasaan masyarakat yang berlaku.

Dikutip dari buku Tafsir Al-Qur'an di Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial karya Nadirsyah Hosen, salah satu upaya yang dilakukan Sunan Kudus ialah melarang masyarakat Kudus dan sekitarnya untuk menyembelih sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dalam Islam menyembelih sapi adalah hal yang dihalalkan tetapi ini dilakukan sebagai bentuk tenggang rasa untuk menjaga perasaan umat Hindu yang tinggal di Kudus saat itu dan menghindari pertumpahan darah antar-umat beragama. Umat Hindu memiliki kepercayaan bahwa sapi merupakan binatang yang sangat dihormati dan dimuliakan.

Apa yang dilakukan oleh Sunan Kudus itu persis mengikuti metode dakwah yang telah diajarkan oleh Al-Qur'an, yakni melanjutkan tradisi yang baik dari orang baik sebelum kita seiring dengan tetap memilah mana tradisi yang didakwahi dengan lemah lembut maupun ditinggalkan atau mengenalkan perkara baru yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana hadits Nabi SAW yang mengingatkan kita untuk mengerjakan dan melanjutkan tradisi yang baik:

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ψ³ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ فِي Ψ§Ω„Ψ₯ΩΨ³Ω’Ω„ΩŽΨ§Ω…Ω Ψ³ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ©Ω‹ Ψ­ΩŽΨ³ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω‹ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ‡Ω Ψ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±ΩΩ‡ΩŽΨ§ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΨ¬Ω’Ψ±Ω Ω…ΩŽΩ†Ω’ ΨΉΩŽΩ…ΩΩ„ΩŽ Ψ¨ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽΩ‡ΩΨŒ مِنْ ΨΊΩŽΩŠΩ’Ψ±Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΩŠΩŽΩ†Ω’Ω‚ΩΨ΅ΩŽ مِنْ Ψ£ΩΨ¬ΩΩˆΩ’Ψ±ΩΩ‡ΩΩ…Ω’ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ‘ΩŒ

Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan dalam Islam tradisi yang baik maka ia mendapat pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya sedikit pun." (HR Muslim)

Kembali merujuk pada sumber sebelumnya, sebagai gantinya Sunan Kudus akan menyembelih kerbau pada Hari Raya Idul Adha. Kebiasaan ini kemudian dilanjutkan oleh masyarakat hingga sekarang. Sejumlah desa-desa di daerah Kudus disebut tidak menyembelih sapi saat Idul Adha sehingga peternakan kerbau masih berkembang dengan baik.

Namun, sejak 1960-an, banyak peternak kerbau mulai menggantinya dengan sapi karena kerbau membutuhkan pakan lebih banyak dan memerlukan tempat-tempat basah untuk berkubang.

Kisah di Balik Larangan Sunan Kudus tentang Menyembelih Sapi

Terkait larangan menyembelih sapi di Kudus, ada kisah menarik dari Sunan Kudus dalam berdakwah kepada umat Hindu pada saat itu. Kisah tersebut diceritakan dalam buku Sejarah Wali Songo karya Zulham Farobi.

Dikisahkan, Sunan Kudus membeli seekor sapi (dalam kisah lain disebut Kebo Gumarang). Sapi tersebut adalah yang dibawa pedagang-pedagang asing yang mengadakan hubungan jual-beli dengan masyarakat Jawa. Kemudian, Sunan Kudus membawa sapi tersebut ke halamannya lalu mengikatnya.

Melihat hal itu, masyarakat Kudus yang saat itu masih didominasi umat Hindu ingin tahu apa yang dilakukan Sunan Kudus tersebut. Mereka pun mendekati tempat sapi tersebut diikat.

Sunan Kudus pun mulai menceritakan sebuah kisah kepada masyarakat Kudus, ketika masih kecil dulu ia pernah diselamatkan oleh seekor sapi. Ia berkata pernah hampir meninggal karena kehausan hingga seekor sapi datang lalu menyusuinya hingga segar lagi.

Sebagai bentuk penghormatan kepada hewan yang pernah menyelamatkannya, Sunan Kudus melarang masyarakat Kudus untuk menyakiti sapi. Pesan tersebut juga tidak hanya berlaku untuk sapi tetapi mencakup larangan menyakiti makhluk hidup lain.

Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads