
Jelang Ramadan, Peziarah Makam Sunan Kudus Capai 5.000 Orang Sehari
Pada hari biasa, peziarah di makam Sunan Kudus berada di kisaran 1.500 hingga 2.000 orang per hari. Lonjakan peziarah dampak dari Corona yang semakin landai.
Pada hari biasa, peziarah di makam Sunan Kudus berada di kisaran 1.500 hingga 2.000 orang per hari. Lonjakan peziarah dampak dari Corona yang semakin landai.
Tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menjadi penanda jika awal bulan Ramadan telah tiba. Lalu seperti apa sejarahnya?
Makam Sunan Kudus ramai didatangi para peziarah menjelang bulan Ramadan. Begini suasananya.
Makam seorang murid Sunan Kudus yakni Mbah Jenggolo, Desa Janggalan Kudus dikeramatkan. Konon ada kisah masa lalu yang berujung pantangan di makan tersebut.
Seorang tokoh bernama Mbah Jenggolo merupakan leluhur Desa Janggalan, Kudus. Mbah Jenggolo dipercaya sebagai murid Sunan Kudus yang konon sakti mandraguna.
Sebuah desa wisata di Kudus diberi julukan sebagai Jerusalem van Java. Namanya desa Janggalan. Seperti apa sih penampakannya? Mari kita lihat:
Tradisi Dandangan dan jamas keris Sunan Kudus ditetapkan masing-masing menjadi warisan tak benda dan warisan budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wisata Religi Sunan Kudus ramai di hari libur Maulid Nabi SAW. Sejak dibuka, peziarah sudah ramai hingga waktu tutup.
Wisata religi Sunan Kudus, Jawa Tengah ramai dikunjungi peziarah saat libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Peziarah datang dari berbagai kota.
Di Kabupaten Kudus, Sunan Kudus terkenal sebagai wali penyebar agama Islam. Ada pula Sunan Kedu yang dikenal pendekar penyebar agama Islam di Kota Kretek.