Sunan Kudus Larang Sembelih Sapi saat Idul Adha, Ternyata Ini Alasannya

Sunan Kudus Larang Sembelih Sapi saat Idul Adha, Ternyata Ini Alasannya

Ratnasari Cenreng - detikHikmah
Rabu, 12 Jun 2024 08:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo menyumbang hewan kurban sapi di Masjid Al Akbar Surabaya. Sapi yang disumbang Jokowi berbobot 1.242 kg.
Ilustrasi sapi kurban. Foto: Faiq Azmi/detikcom
Jakarta -

Menjelang hari raya Idul Adha, umat Muslim mulai mempersiapkan ternak untuk dijadikan kurban. Umumnya, hewan yang dijadikan kurban adalah hewan ternak seperti sapi, kambing, atau kerbau.

Menurut Diskominfotik Provinsi Lampung, syarat-syarat hewan yang bisa dijadikan kurban adalah:

  • Harus hewan ternak seperti unta, sapi, kambing, atau domba.
  • Harus sehat, tidak cacat, dan tidak berpenyakit.
  • Harus mencapai usia minimal yang ditentukan syariat.

Meski sapi termasuk hewan kurban yang dibolehkan Islam, ternyata Sunan Kudus melarang masyarakat untuk menyembelih sapi saat hari raya Idul Adha. Sunan Kudus adalah seorang wali songo yang berdakwah di daerah Kudus, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa alasan Sunan Kudus melarang menyembelih sapi untuk kurban hari raya Idul Adha? Simak di artikel berikut.

Alasan Sunan Kudus Melarang Menyembelih Sapi saat Idul Adha

Mengutip situs resmi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sunan Kudus melarang masyarakat menyembelih sapi karena sebagai bentuk toleransi.

ADVERTISEMENT

Sebelum Islam masuk, kala itu masyarakat Jawa menganut kepercayaan Hindu dan Buddha. Dalam ajaran Hindu, sapi dianggap sebagai hewan yang suci.

Kepercayaan sapi sebagai hewan suci bagi umat Hindu membuat Sunan Kudus berprinsip harus menghargai keyakinan tersebut. Sunan Kudus memperkenalkan agama Islam secara inklusif tanpa semena-mena menghapus adat, budaya, dan tata cara hidup dari agama-agama lain yang sudah ada di Kudus demi syariat Islam.

Beliau justru mengakulturasikan budaya-budaya tersebut dengan ajaran Islam yang dibawa. Dalam menyebarkan agama Islam pada penduduk, Sunan Kudus menekankan nilai toleransi atau dikenal sebagai "tepo sliro" yaitu ajaran toleransi beragama.

Toleransi sangat penting untuk menghindari konflik antar agama atau antar etnis dan ras. Sikap toleransi juga dapat menjadi dasar semangat dalam menjalankan kehidupan sosial yang sesuai dengan ajaran Sunan Kudus, yaitu hidup yang toleran terhadap umat beragama lain.

Mengutip artikel tahun 2023 yang ditulis oleh Ati Atulwafiyah dkk., alasan kedua Sunan Kudus melarang menyembelih sapi adalah agar menarik perhatian masyarakat yang saat itu mayoritas beragama Hindu dan Buddha.

Dengan menunjukkan bahwa agama Islam sangat menghormati orang Hindu-Buddha, diharapkan masyarakat saat itu mau menerima ajaran Islam yang pada waktu itu masih baru disebarkan.

Kebijaksanaan Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam membuat beliau menjalin interaksi yang baik dengan masyarakat Kudus. Sikap toleran, saling menghormati, dan saling merangkul budaya dan tradisi ini patut menjadi teladan bagi kita semua.




(khq/khq)

Hide Ads