Salat Idul Adha 2024 Dilaksanakan Tanggal Berapa? Ini Waktunya

Salat Idul Adha 2024 Dilaksanakan Tanggal Berapa? Ini Waktunya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Jumat, 07 Jun 2024 10:01 WIB
Pelaksanaan Salat Idul Adha di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu (28/6/2023).
Pelaksanaan Salat Idul Adha di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Bandung, Rabu (28/6/2023) .Foto: Wisma Putra/detikJabar
Jakarta -

Salat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijah setiap tahunnya. Berikut jadwal, niat, dan tata cara salat Idul Adha 2024.

Mengutip buku Fikih Salat Sunah karya Ali Musthafa Siregar, hukum salat Idul Adha adalah sunah muakkad atau sangat dianjurkan. Seperti salat Idul Fitri, salat Idul Adha pertama kali dilakukan Rasulullah SAW pada tahun kedua hijriah. Salat Idul Adha dilakukan setelah matahari terbit hingga tergelincir.

Jadwal Salat Idul Adha 2024

Seperti yang telah disebutkan, salat Idul Adha dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah setiap tahunnya. Mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama RI, 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada 8 Juni 2024. Sehingga 10 Zulhijah atau jadwal salat Idul Adha dilaksanakan pada 17 Juni 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penetapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha di Indonesia masih menunggu keputusan sidang isbat penetapan awal Zulhijah. Kemenag RI menyampaikan dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Zulhijah 1445 H bahwa sidang isbat akan digelar pada pada 7 Juni 2024, bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1445 H.

Niat Salat Idul Adha

Dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Arif Rahman, berikut bacaan niat salat Idul Adha.

ADVERTISEMENT

أُصَلَّى سُنَّةً لِعِيدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا / مَأْمُوماً اللهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata li'îdil-l-adha rak'ataini imaman/ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat salat Idul Adha dua rakaat jadi imam/makmum karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Salat Idul Adha

Menukil buku Fiqih Islam karya M. Jauharul Eka Mawahib dan Siti Sulaikho, berikut tata cara salat Idul Adha.

1. Niat.
2. Takbiratul ihram.
3. Membaca doa iftitah.
4. Takbir tujuh kali di rakaat pertama. Setiap takbir, membaca doa berikut,

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaaha illallahu wallahu akbar.

Artinya: "Maha Suci Allah dan segala pujian hanya milik Allah, dan tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar."

5. Membaca Al-Fatihah.
6. Membaca salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Surah yang disarankan untuk dibaca pada rakaat pertama salat Idul Adha adalah surah Qaf atau surah Al-A'la.
6. Mengerjakan ruku', i'tidal, dan seterusnya hingga bangkit untuk rakaat kedua.
7. Bertakbir sebanyak lima kali dengan bacaan di antara tiap takbir yang sama dengan rakaat pertama.
8. Membaca Al-Fatihah dan salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur'an. Surah yang disarankan untuk dibaca pada rakaat kedua adalah surah Al-Qamar atau Al-Gasyiyah.
9. Melanjutkan gerakan salat seterusnya hingga salam.

Amalan Lain di Hari Raya Idul Adha

Selain salat Idul Adha, amalan yang bisa dilakukan pada Hari Raya Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban atau berkurban. Menukil kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abdurrahim dan Masrukhin, hewan kurban adalah sebutan bagi hewan ternak yang disembelih pada hari kurban dan hari-hari tasyrik, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Syariat berkurban dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Kausar ayat 2. Allah SWT berfirman,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"

Kendati berhukum sunah atau tidak wajib, Rasulullah SAW sangat menyarankan umat Islam untuk berkurban. Ini karena keutamaan berkurban sangat luar biasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

"Tidaklah seorang manusia melakukan suatu amal pada hari kurban yang lebih disukai Allah daripada menumpahkan darah (menyembelih kurban). Sesungguhnya pada hari kiamat kurban itu datang dengan tanduk-tanduknya, rambut-rambutnya, dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya darah benar-benar menempati suatu tempat dalam pandangan Allah sebelum terjatuh ke atas bumi, maka berkurbanlah dengan hati yang lapang." (HR Tirmidzi)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads