Sidang Isbat Idul Adha 2024 Digelar 7 Juni, Lebaran Bakal Bareng?

Sidang Isbat Idul Adha 2024 Digelar 7 Juni, Lebaran Bakal Bareng?

Alvin Setiawan - detikHikmah
Kamis, 30 Mei 2024 19:31 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal
Ilustrasi sidang isbat Idul Adha 2024. (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta -

Menjelang akhir bulan Zulkaidah, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penetapan awal Zulhijjah 1445 H. Penetapan ini nantinya akan menjadi acuan penetapan Hari Raya Idul Adha 2024 pada 10 Zulhijjah.

"Sidang isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (30/5/2024).

Sidang isbat Idul Adha atau penentuan Awal Zulhijjah 1445 H akan digelar pada 7 Juni 2024 M yang bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1445 H. Sidang akan berlangsung di Auditorium Kemenag, MH Thamrin, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti halnya gelaran tahun sebelumnya, alur sidang isbat Idul Adha akan diawali dengan seminar secara hybrid terkait kriteria penetapan awal bulan Hijriah. Setelah Magrib, acara dilanjutkan dengan sidang isbat secara tertutup.

Setelahnya, hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers penetapan awal Zulhijjah.

ADVERTISEMENT

Beberapa pihak terkait juga akan berpartisipasi dalam sidang Isbat tersebut, di antaranya Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan Ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Lebaran Idul Adha 2024 Berpotensi Seragam?

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menyebutkan, saat sidang isbat nanti digelar, posisi hilal telah memenuhi kriteria imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dengan standar minimal tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Zulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7° 15.82' (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai 10° 41.09' (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit), dengan sudut elongasi antara 11°34.83' (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) sampai 13°14.47' (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit). Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," katanya.

Berdasarkan data dan perhitungan tersebut, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat. "Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuh Adib.

Adib menegaskan bahwa hasil perhitungan imkanur rukyat ataupun wujudul hilal penentuan awal bulan Zulhijjah berpotensi memiliki kesamaan. Dengan demikian, muslim di Indonesia diperkirakan akan merayakan hari Idul Adha secara serentak. Meski begitu, Adib mengimbau masyarakat untuk tetap menunggu hasil sidang Isbat.




(rah/rah)

Hide Ads