Kabar duka datang dari Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Cholil Bangkalan. Pengasuh ponpes yang merupakan cicit Syaikhona Cholil Bangkalan, KH Zubair Muntashor wafat.
Kabar wafatnya Kiai Zubair disampaikan pihak Ponpes Nurul Cholil Bangkalan melalui media sosialnya siang ini.
"Telah berpulang ke rahmatullah, guru kami KH. Zubair Muntashor, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan. Wafat Ahad, 19 Syawal 1445 H/28 April 2024 M," tulis akun Instagram Nurul Cholil Bangkalan seperti dikutip, Minggu (28/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah akan diberangkatkan dari Ponpes Nurul Cholil Bangkalan menuju Masjid Agung Bangkalan dan selanjutnya dimakamkan di Pasarean Martajesah. Pemberangkatan jenazah dilakukan ba'da Ashar.
Kabar duka ini turut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jakarta KH Abdul Muiz Ali. Ia mengatakan Kiai Zubair wafat kurang lebih pukul 10.00 WIB.
"Ketika mendengar kabar tentang wafatnya KH. Zubair, saya teringat dawuh Al-Maghfulah Kiai Nawawi bin Abd. Djalil Sidogiri ketika wafatnya Kiai Abdul Alim bin Abd. Djalil," ujarnya.
Dawuh itu berbunyi, "Telah berkata Syekh Al Adib Kiai Nawawi bin Abdil Jalil saat wafatnya Sang Kakak Al Allamah Kiai Abdul Alim bin Abdil Jalil Sidogiri: "Siapa saja yang matinya hari Ahad, maka dia mati dalam keadaan membawa kalimah Tauhid 'La Ilaha Illallah. Dan Saya Berharap kelak mati di Hari Ahad."
"Dan Kiai Nawawi wafat di hari Ahad. Beliau memang sangat menyukai disiplin ilmu Kalam, bahkan menulis sebuah kitab tiga jilid: Ma'man Minad Dlalal (Tempat Aman dari Kesesatan)," ujar KH Abdul Muiz yang juga Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI itu.
KH Abdul Muiz menyebut KH Zubair adalah alumni Pondok Pesantren Sidogiri pada zaman Kiai Cholil Nawawi. Putra-putranya juga banyak yang mondok di sana.
"Kita berdoa, semoga Allah merahmati Kiai Zubair Muntashor, diterima khidmah dan amal ibadahnya serta Allah maafkan segala khilafnya," doa KH Abdul Muiz.
"Kita juga berharap, semoga anak-anak kita menjadi anak yang sholih-sholihah, mendapatkan barokah masyayikh Bangkalan, khususnya Syaikhona Cholil Bangkalan dan Al-Maghfulah Kiai Zubair Muntashor. Amin," tutupnya.
Profil KH Zubair Muntashor
Mengutip lama Pondok Pesantren Nurul Cholil, KH Zubair adalah anak dari KH Muntashor pendiri Ponpes Nurul Cholil dengan Nyai Nazhifah binti KH Imron KH Muhammad Cholil. Ia adalah cicit Syaichona Cholil Bangkalan.
Semasa kecilnya KH Zubair diasuh oleh sang ayah yang juga merupakan kiai terpandang di kawasan Bangkalan. Saat usianya mencapai belasan, KH Zuubair dikirim untuk belajar di Pondok Pesantren Sidogiri. Ia mengemban ilmu di sana selama tujuh tahun.
Sebagai putra satu-satunya dari sang ayah, ketika beliau wafat maka KH Zubair-lah yang melanjutkan estafet dakwah ayahnya. Ia mengasuh ratusan santri di pesantren peninggalan KH Muntashor, Ponpes Nurul Cholil.
Pada usianya yang cukup muda yaitu 30 tahun, KH Zubair sudah bisa merangkul jemaah majelis ta'lim peninggalan ayahnya, yang mana di antara mereka ada kiai sepuh dan ustaz.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!