Liga Arab baru saja mengadakan pertemuan luar biasa ditingkat perwakilan permanen. Para dewan meminta negara-negara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) menghentikan ekspor senjata dan amunisi ke Israel.
Pasalnya, Israel terus melakukan penyerangan kepada rakyat Palestina hingga saat ini. Mereka tak juga menghentikan kekejaman tersebut selama lebih dari 200 hari.
Mengutip Turkiye Newspaper dari kantor berita resmi Mesir, pertemuan itu terjadi pada 22 April 2024. Palestina memanggil Liga Arab untuk membahas kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini terjadi ketika warga Palestina menemukan kuburan massal di Rumah Sakit Nasser, kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Ada sekitar 334 mayat yang di kubur di sana usai tentara Israel menarik diri dari kota tersebut.
Liga Arab mengutuk tindakan biadab Israel. Mereka terus melakukan pembantaian di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa.
Kini, kota pun Rafah menjadi sasaran Israel. Hal ini menandakan pembantaian baru terhadap rakyat Palestina atas kejahatan yang dilakukan.
Maka dari itu, Liga Arab memohon kepada Dewan Keamanan PBB untuk bisa mengambil tindakan tegas. Agar Israel bisa melakukan gencatan senjata untuk menghentikan kekejamannya tersebut.
Liga Arab juga mengutuk tindakan Amerika Serikat dalam menggunakan hak veto terhadap aplikasi keanggotaan penuh Palestina di PBB. Hal ini menunjukkan kegagalan AS dalam mematuhi persyaratan dan prinsip perdamaian, keamanan, dan stabilitas di wilayah tersebut, yang bertentangan dengan deklarasi dukungannya untuk solusi dua negara.
Dewan meminta negara-negara AS dan UE untuk menghentikan ekspor senjata dan amunisi ke Israel. Serta menghentikan pembiayaan produksi kendaraan udara tak berawak yang digunakan oleh Israel dalam kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Kepada semua negara yang belum mengakui Negara Palestina, Liga Arab meminta agar segera melakukan pengakuan untuk menjaga peluang perdamaian di wilayah tersebut serta memastikan keamanan dan stabilitas. Liga Arab juga menyerukan penyelidikan independen oleh lembaga peradilan internasional terhadap kuburan massal yang ditemukan di Rumah Sakit Shifa dan Nasser di Jalur Gaza.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal