Dalam Islam, zakat memiliki kedudukan istimewa sebagai salah satu rukun Islam. Ibadah ini tidak hanya bermanfaat bagi para mustahik, tetapi juga bagi Muzakki, yaitu orang yang diwajibkan untuk mengeluarkan zakat. Muzakki adalah individu yang terpanggil untuk mensucikan hartanya dan membersihkan jiwanya melalui kewajiban ini.
Menjadi Muzakki adalah sebuah anugerah dan tanggung jawab. Di balik kewajiban ini, terbentang pahala yang berlimpah dan keberkahan yang tiada tara. Muzakki adalah pembawa kebaikan bagi diri sendiri, bagi mustahik, dan bagi masyarakat luas.
Zakat bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga memiliki dimensi sosial, ekonomi, dan spiritual yang sangat penting. Zakat menjadi pilar penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan umat Islam, serta menumbuhkan rasa syukur dan keimanan kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Muzakki
Dikutip dari buku Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi oleh Dr. M. Samson Fajar, M.Sos, muzakki adalah orang yang memberikan zakat. Muzakki memberikan zakat karena memiliki kewajiban untuk membayar zakat.
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah: 103)
Muzakki adalah mereka yang telah mencapai nisab dan haul, batasan harta dan waktu kepemilikan harta yang mewajibkan mereka untuk mengeluarkan zakat.
Muzakki adalah orang-orang beriman yang taat kepada perintah Allah SWT. Menyadari bahwa harta yang mereka miliki bukan semata-mata milik pribadi, tetapi titipan yang harus dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
Syarat Wajib Zakat
Untuk menjadi seorang muzakki, seseorang perlu memenuhi berbagai syarat agar bisa termasuk ke dalam golongan orang yang memberikan zakat. Dikutip dari buku Aqidah dan Syariah Islam oleh M. Adiguna Bimasakti, berikut ini adalah syarat wajib zakat.
- Sang Muzakki adalah orang yang merdeka, bukan budak
- Sang Muzakki adalah seorang muslim
- Sang Muzakki adalah orang yang baligh dan berakal
- Jenis harta yang dimiliki adalah harta yang memang secara syariat merupakan objek zakat, yaitu: mata uang (segala bentuk Nuqud, emas, dan perak), barang dagangan, tanaman dan buah-buahan, serta hewan hasil ternak.
- Telah mencapai nishab tertentu
- Harta tersebut adalah miliki Muzakki sepenuhnya
- Memenuhi haul atau perputaran dalam satu tahun, kecuali bagi zakat tanaman dan buah-buahan
- Benda zakat sudah dikurangi dari utang
- Benda zakat sudah dikurangi kebutuhan pokok konsumsi sang Muzakki
- Harta tersebut didapatkan dengan cara yang halal dan baik
- Harta tersebut dapat berkembang
Apabila syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi maka seseorang telah menjadi wajib zakat atau muzakki. Selain itu, syarat sahnya adalah adanya niat dari Muzakki untuk mengeluarkan zakatnya dan adanya pengalihan hak dari Muzakki ke Mustahik (penerima zakat).
Baca juga: Apakah Boleh Memberikan Zakat pada Keluarga? |
Keutamaan Menjadi Muzakki
Menjadi Muzakki atau orang yang mengeluarkan zakat, bukan hanya kewajiban bagi umat Islam yang mampu, tetapi juga membawa banyak keutamaan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Dilansir dari laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut adalah beberapa keutamaan menjadi Muzakki:
1. Menyempurnakan Agama
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, menjadikannya pilar penting dalam penyempurnaan keimanan. Menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh kesadaran menunjukkan ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT dan menjadi bukti komitmennya dalam menjalankan syariat Islam.
2. Menyucikan dan Menambah Harta
Zakat diibaratkan sebagai "pembersih" harta. Harta yang dizakatkan diyakini terbebas dari hak orang lain dan menjadi lebih berkah. Di sisi lain, Allah SWT menjanjikan untuk melipatgandakan rezeki Muzakki, sehingga zakat bukan hanya menyucikan, tetapi juga menambah harta.
3. Ampunan Dosa
Zakat diyakini dapat menjadi penebus dosa dan kesalahan Muzakki. Dengan menunaikan zakat, Muzakki memohon ampunan Allah SWT atas dosa-dosanya dan berharap mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
4. Mendekatkan Diri kepada Allah
Menunaikan zakat dengan ikhlas dan penuh ketulusan merupakan wujud nyata dari rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas iman dan takwa.
5. Mendatangkan Keberkahan
Zakat bukan hanya bermanfaat bagi mustahik, tetapi juga bagi Muzakki sendiri. Menunaikan zakat dengan ikhlas diyakini dapat mendatangkan keberkahan, kelancaran rezeki, dan keselamatan dalam hidup.
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah