Alasan Nabi Muhammad Menikahi Aisyah yang Usianya Masih Belia

Alasan Nabi Muhammad Menikahi Aisyah yang Usianya Masih Belia

Diky Darmanto - detikHikmah
Selasa, 23 Apr 2024 05:45 WIB
Arab woman with veil against orange yellow sky
Ilustrasi Aisyah RA (Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets)
Jakarta -

Rasulullah SAW dalam hidupnya pernah menikah lebih dari satu kali. Salah satu istrinya bernama Aisyah RA yang dinikahi ketika masih berusia 9 tahun. Inilah alasan Nabi Muhammad menikahi Aisyah.

Dari buku Kisah Pengantar Tidur Putri-Putri Islami karya Kak Fanny disebutkan bahwa Aisyah adalah putri dari Abu Bakar As-Siddiq, sahabat dekat Nabi Muhammad SAW.

Aisyah lahir tahun 614 M, sedari kecil Aisyah dikenal sebagai gadis yang cerdas. Aisyah juga dikenal sebagai putri berparas cantik dengan pipinya yang kemerahan. Sebutan kasih Rasulullah kepada Aisyah yang terkenal adalah "Humaira".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, hingga sekarang nama Aisyah dikenal sebagai periwayat hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Karena kecerdasannya dapat mengingat dengan baik perkataan Rasulullah SAW.

Aisyah mampu untuk memahami, meriwayatkan, mengambil kesimpulan dan memberikan penjelasan perihal hukum fikih dalam hadits. Kecerdasan lainnya yakni Aisyah RA wanita yang mampu mengingat peristiwa masa kecilnya serta menjelaskan hikmahnya.

ADVERTISEMENT

Kisah Rasulullah SAW yang mendapatkan kabar dari malaikat melalui mimpi mengenai Aisyah tertuang dalam hadits berikut ini:

Imam Bukhari meriwayatkan kisah sebelum Rasulullah SAW meminang Aisyah RA Beliau melihat Aisyah sebanyak dua kali dalam mimpi. "Sebelum menikahimu, aku pernah melihatmu dua kali di dalam mimpi. Aku melihat malaikat membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Lalu kukatakan padanya, "Singkapkanlah", Malaikat itu pun menyingkapnya. Dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu kukatakan jika ini merupakan ketentuan Allah, maka Dia pasti akan membuatnya terjadi. Pada kesempatan lain, aku kembali melihatnya datang membawa secarik kain yang terbuat dari sutra. Maka kukatakan, "Singkaplah". Dan ternyata kain itu memuat gambarmu. Lalu aku berkata, "Jika ini merupakan ketentuan Allah, maka dia pasti akan membuatnya terjadi." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Alasan Nabi Muhammad Menikahi Aisyah

Dari buku Benarkah Aisyah Menikah di Usia 9 Tahun? Menggali Fakta dan Hikmah dari Pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA dijelaskan alasan Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah.

Allah SWT berifirman Surat Al-Azhab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١

Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."

Rasulullah SAW tidak pernah melakukan poligami sebelum istri pertamanya, Sayyidah Khadijah wafat. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyuruh umatnya poligami, namun beliau juga tidak melarang umatnya untuk poligami.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya bila ingin poligami untuk melindungi janda-janda tua yang telah ditinggal mati suaminya di medan peperangan. Bahkan poligami mempunyai persayaratan yang berat, sehingga sulit untuk umatnya melakukannya.

Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah RA bukan seperti tuduhan kepada beliau yang mengatakan beliau adalah seorang pedofil.

Setelah Sayyidah Khadijah wafat, Rasulullah kehilangan sosok wanita luar biasa yang tidak pernah henti menyayangi, membantu, dan membela dakwah beliau dengan jiwa dan harta bendanya.

Sehingga beliau membutuhkan pengganti yang energik, cekatan dalam bertindak, cerdas dalam menangkap ajaran Islam, salehah untuk menjadi panutan, ceria sehingga memotivasi beliau, dan berjiwa pejuang.

Hikmah Pernikahan Rasulullah SAW dan Aisyah RA

Dari buku Amazing Stories Kisah Mulia Wanita Surga Ummul Mukminin Aisyah karya Weda S. Atmanegara pernikahan baginda Nabi Muhammad SAW dan Aisyah telah menghapuskan tradisi-tradisi buruk yang bertentangan dengan syariat Islam, diantaranya yaitu:

· Bangsa Arab menganggap menikah dengan putri teman adalah perbuatan terlarang, Abu Bakar As-Siddiq sempat ragu untuk menikahkan putrinya dengan Rasulullah, maka Nabi Muhammad SAW menegaskan kalau Aisyah halal untuk dinikahi

· Bangsa Arab tidak mau menikah atau menikahkan putri mereka di bulan Syawal, karena meyakini mitos akan penyakit sampar yang melanda di bulan Syawal

· Bangsa Arab terbiasa menyalakan api di depan mempelai, seorang suami juga mendatangi istrinya pertama kali dengan ditandu, dan Nabi Muhammad SAW menghapus tradisi ini




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads