Al-Qur'an menjadi mukjizat yang diturunkan Allah SWT kepada umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW. Orang-orang yang menghafal Al-Qur'an kerap disebut sebagai hafiz atau huffaz.
Orang-orang yang menghafal Al-Qur'an akan mendapat banyak keutamaan karena menjadi salah satu wujud kecintaannya kepada ayat-ayat suci firman Allah SWT. Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT dan Dia juga yang menjaganya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 9,
Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΩΩΩ ΩΩΨ²ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ω±ΩΨ°ΩΩΩΩΨ±Ω ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΫ₯ ΩΩΨΩΩ°ΩΩΨΈΩΩΩΩ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Merangkum buku Sosok Hafiz dalam Kaca Mata Tafsir oleh Atymun Abd dijelaskan bahwa ayat tersebut menjadi jaminan bahwa isi Al-Qur'an yang diturunkan pada zaman Nabi Muhammad SAW masih dan akan tetap menjadi pedoman hidup bagi kehidupan manusia zaman kini.
Ayat demi ayat yang turun tidaklah berubah sedikit pun baik segi huruf, harkat dan lain sebagainya. Al-Qur'an di seluruh dunia memiliki keseragaman bacaan, lafaz dan isi ayatnya.
Mushaf Al-Qur'an terdiri dari 114 surah dengan jumlah keseluruhan ayat mencapai 6.236 ayat dan terbagi dalam 30 juz.
Secara logika, jumlah ayat dalam Al-Qur'an terbilang sangat banyak akan tetapi berkat kekuasan dan kehendak Allah SWT, sebagian orang memiliki kemampuan untuk menghafalnya.
Sebagaimana termaktub dalam surah Al-Qamar ayat 17, Allah SWT berfirman,
ΩΩΩΩΩΩΨ―Ω ΩΩΨ³ΩΩΨ±ΩΩΩΨ§ Ω±ΩΩΩΩΨ±ΩΨ‘ΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΨ±Ω ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩ Ω ΩΩΨ―ΩΩΩΩΨ±Ω
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran.
Menghafal Al-Qur'an bukan hanya sekedar tradisi turun-temurun akan tetapi juga sebuah realisasi kewajiban bagi umat Islam dalam menjaga pedoman hidupnya. Orang-orang istimewa yang mampu menghafal Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz. Untuk menjadi hafiz, seseorang biasanya mengikuti tahfiz yakni program menghafal Al-Qur'an.
Merangkum buku Para Penjaga Al-Qur'an yang disusun oleh Kementerian Agama, penerapan tahfiz Al-Qur'an di Indonesia diambil dari tradisi Arab. Hal ini menjadi suatu perkembangan baru dalam tradisi pesantren maupun kultur Islam Indonesia secara keseluruhan.
Tradisi tahfiz Al-Qur'an di Indonesia tumbuh dan berkembang dalam kultur pesantren. Meski sulit dipastikan kapan tepatnya tradisi itu mulai ada di Indonesia, namun melihat coraknya yang berwarna Arab, kemungkinan besar tradisi ini baru datang setelah ada kontak langsung antara ulama Indonesia dengan Saudi Arabia, sekitar abad ke 18 M.
Dahulu banyak pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Makkah. Mereka belajar kepada Syekh (ulama) yang kemudian menggelar ilmu saat kembali ke Indonesia.
Pelajar Indonesia yang telah mengantongi ilmu dari para ulama di Makkah ini kemudian membuka pengajian yang diikuti para santri yang ingin belajar kepadanya, hingga akhirnya didirikanlah pesantren. Dari pesantren inilah lahir para hafiz yang semakin hari semakin banyak jumlahnya.
Para hafiz mempunyai peran yang penting di Indonesia yang saat ini termasuk salah satu negara dengan jumlah hafiz yang cukup banyak.
Para hafiz memiliki dedikasi menjaga Al-Qur'an, hal ini tercermin dari keikhlasan dan kekuatan tekad untuk mempelajari kandungan Al-Qur'an dan mengamalkannya.
Keutamaan Menghafal Al-Qur'an
Para hafiz akan mendapatkan keutamaan di dunia dan akhirat. Terdapat beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan bagi orang-orang yang menghafal Al-Qur'an.
1. Al-Qur'an Memberi Syafaat saat Kiamat
Al-Qur'an sebagai pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi yang membaca, memahami dan mengamalkannya. Hal ini dijelaskan dalam hadits.
Abu Umamah al-Bahili berkata kepadaku, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat kepada pemiliknya (pembacanya)."
2. Al-Qur'an Adalah Sebaik-baik Ucapan
Rasulullah SAW bersabda,
"Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid'ah adalah sesat" (HR. Muslim).
3. Golongan Orang Baik
"Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
4. Hafiz Senantiasa Ditemani Malaikat
Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang lancar membaca Al-Qur'an akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala." (HR. Muslim)
5. Dikelilingi Malaikat
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketenteraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya." (HR. Muslim)
Baca juga: Keaslian Al-Qur'an sebagai Kitab Suci |
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi